Manolo

30 7 0
                                    

Seorang anak laki-laki biasa yang lahir di keluarga sanchez, sebuah keluarga yang silsilahnya adalah seorang Matador hebat dan berbakat. Manolo memiliki ayah yang berambisi menjadikannya Matador yang luar biasa, tapi siapa sangka Manolo yang sedari kecil Tak pernah berminat menjadi Matador tetapi ingin menjadi musisi.

🐃🐃🐃

Hari ini hari peringatan orang mati, pemakaman penuh dengan orang-orang yang ingin menghampiri orang terkasihnya.
Para dewa dan dewi hadir pada malam itu, mereka adalah sepasang kekasih yang memiliki kuasa di tanah kematian.
Sebut saja dewi La Catrina penguasa tanah teringat tempat bagi para arwah yang masi di ingat oleh manusia di dunia, sedangkan dewa Xibalba yang menjadi penguasa tanah terlupakan tempat untuk para arwah yang telah di lupakan oleh manusia di atas dunia.

Kala itu Xibalba mengeluh akan sepi dan tak enaknya menjadi penguasa tanah terlupakan Karena perlahan-lahan semua arwah akan menghilang seiring berjalannya waktu, ia ingin sesekali bertukar tempat dengan La Catrina yang enak dan tak pernah kesepian berada di tanah teringat bagai di surga.

"Bagaimana kalau kita membuat taruhan?" Tanya Xibalba.

"Aku tidak mau, terakhir kali kita melakukannya kau curang." Cetus La catrina

"Aku berjanji kali ini aku tidak akan curang" tegas Xibalba.

"Baiklah, tapi kali ini aku yang menentukan taruhannya"

"Baiklah sayang"

"Nah, apa kau lihat Xibalba tiga orang sahabat disana?" Tanya La Catrina pada Xibalba.

"Ya, kau akan membuat taruhan seperti apa?"

"Dua laki-laki yang menyukai satu gadis yang sama. Mari Kita bertaruh, siapakah yang akan menikahi gadis itu kelak tumbuh dewasa?" Ajuan pertanyaan La Catrina pada Xibalba.

"Baiklah, aku memilih dia. Lelaki tangguh dan kuat yang berambisi menjadi seperti ayahnya sebagai pahlawan kota ini."

"Kalau begitu aku akan memilih laki-laki bergitar itu" bersamaan dengan senyum manisnya.

Pilihan Xibalba jatuh kepada Joaquin dan La Catrina memilih Manolo, mereka bertaruh siapa kah yang kelak akan menikahi Maria posada bila dewasa nanti.

🐃🐃🐃

Kedua anak laki-laki ini sedang memperdebatkan Maria, keduanya saling adu rayu. Joaquin yang memperlihatkan kelihaiannya dalam bela diri, sedangkan Manolo menunjukan kemahirannya bersenandung sembari memainkan gitarnya. Tak lama Maria Dan Manolo dipanggil Karena telah tiba dimana waktunya hari pengenangan para arwah ini tiba. Manolo bersama ayah Dan sang nenek membawakan banyak bawaan untuk arwah sang ibu. tanpa terlihat semua arwah di pemakaman berdatangan dan merasa sangat bahagia di hari itu.

Banyak hari-hari telah di lewati, semenjak kepergian Maria ke spanyol untuk meneruskan sekolahnya Manolo hanya sendiri, Joaquin kini telah di sibukan dengan latihan beladiri untuk menjadi jendral yang di gurui oleh ayah Maria. Ayah Joaquin sendiri telah tiada Karena membela kebenaran Dan mempertaruhkan nyawanya untuk desa tercintanya.

Manolo hanya bisa bernyanyi Dan menahan rindu atas Maria, tapi ayah Manolo tidak bisa melihat anaknya menjadi musisi seperti itu. Ia ingin Manolo lebih seperti dirinya, ayahnya selalu keras pada Manolo Dan memaksanya agar selalu latihan menjadi Matador.
Paksaan semakin hari semakin keras, Manolo hanya bisa menuruti kata-kata Dan perintah ayahnya. Setiap pagi, siang, sore, bahkan hingga malam Manolo menekuni latihannya meski hatinya tak pernah mau.
Semakin hari Manolo semakin mahir dalam memainkan Kain merahnya, ayah nya bangga pada anak semata wayangnya itu.

🐃🐃🐃

Waktu sangat cepat berlalu, kini Manolo telah menjadi laki-laki dewasa dan tampan.
Pria yang masih saja merindukan Dan menantikan kepulangan Maria posada.
Kini Manolo hanya bisa memainkan gitarnya dengan sembunyi-sembunyi Dan menyanyikan sebuah lagu. Perasaan yang sama untuk wanita yang sama.

SANCHEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang