Kisah cinta yang semakin memanas dikala ayah Maria merestui Joaquin dengan Maria. Disaat itu Manolo mendengar semuanya, Manolo putus asa akan Hal ini tapi Maria selalu meyakinkan Manolo agar Tak mudah menyerah.
🐃🐃🐃
Malam itu langit sedikit gelap, esok adalah hari perayaan orang mati. Manolo mengajak Maria kesuatu tempat dengan banyak lilin yang menyala mengitari mereka berdua, saat itu Manolo berlutut pada Maria Dan memintanya untuk menjadi istrinya.
Ketika Maria Dan Manolo sedang hanyut dalam suasana malam itu tiba-tiba seekor ular berkepala dua menggigit kaki Maria, Manolo sadar dan membopong Maria sesegera mungkin. Seketika hujan deras, Manolo takut terjadi sesuatu pada Maria yang sudah tidak sadarkan diri, Manolo bertemu dengan Joaquin di perjalanan.
"Manolo, apa yang terjadi pada maria? Apa yang kau lakukan padanya?!"
"Bertanyanya nanti saja Kita harus segera membawanya kerumah!"
"Biar aku saja yang membawa Maria pulang, kalau ayahnya melihatmu dia akan menyalahkan ini semua padamu."
Joaquin mengambil alih Maria dari gendongan Manolo dan beranjak meninggalkan Manolo sendirian ditengah hujan.Manolo berjalan dan berteduh dibawah pohon sambil menyesali Hal yang telah terjadi pada Maria. Ditengah kesedihannya, tiba-tiba Xibalba datang dihadapan Manolo dengan menampakan wujud aslinya.
"Manolo, apa kau tahu bahwa gigitan ular kepala dua itu bisa membunuh seseorang?" Kalimat pembuka yang Xibalba tanyakan pada Manolo.
"Apa kau tahu kejadian tadi? Itu kan ular yang menggigit Maria!?" Sambil menunjuk ular yang berada di samping Xibalba.
"Apa kau ingin bersama Maria dan hidup bersamanya selamanya?"
Manolo mengguk.
"Baiklah, aku akan memerintahkan ular berkepala Dua ini menggigitmu secara besamaan" senyum licik Xibalba.
"Baiklah!!"
Manolo sebenarnya takut, tapi Satu sisi lain ia benar-benar telah mencintai Maria hidup ataupun mati.
Ular itupun menggigit Manolo secara bersamaan, Manolo pun mulai merasa pusing dan~🐃🐃🐃
Kini dunia Manolo telah berubah, ia bersyukur saat membuka mata ternyata ia berada di tanah teringat. Manolo juga yakin Maria pasti Ada di tanah ini, bergegas ia menghampiri si pemegang data para arwah. Setelah dicari nama Maria ternyata tidak Ada di data itu, ia berinisiatif untuk mencarinya sendiri.
Manolo tercengang melihat tanah teringat ini, benar-benar menyenangkan Dan tempat ini benar-benar Indah semua orang pun sangat bahagia. Disana ia bertemu seluruh keluarga sanchez, mereka senang kedatangan anggota yang lainnya. Disana juga Manolo bertemu dengan ibunya, mereka saling melepas rindu Satu sama lain.
"Manolo, kenapa kau bisa sampai sini?" Tanya ibunya.
"Aku digigit ular dan mati" jawab Manolo sembari melihat-lihat sekelilingnya.
"Apa kau mencari sesuatu nak?" Tanya ibunya bingung.
"Aku sedang mencari Maria ibu, dia kekasih hatiku."
Ibunya tersenyum senang, ternyata putra yang terakhir ia lihat sebagai bayi merah kini telah tumbuh menjadi seorang pria tampan bahkan memiliki kekasih katanya.
"Bagaimana kalau kita tanyakan saja pada La Catrina, biasanya dia Ada di istananya"
"La Catrina? Siapa dia, knp Kita harus menanyakan Maria padanya?" Tanya Manolo.
"Dia Ada lah dewi penguasa tanah ini, pasti ia tahu bila Ada orang yang mati." Jawab ibunya.
Mereka bergegas ke istana La Catrina, kakek Manolo pun ikut dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANCHEZ
FantasySeorang laki-laki yang berjuang untuk mengubah takdirnya demi cintanya Dan juga pembuktian kepada orang-orang terutama sang ayah bahwa cita-citanya menjadi musisi tidak lah salah meski ia lahir di sebuah keluarga sanchez.