1.Dimulai Dari Sini

43 5 0
                                    

Terlihat seorang gadis yang berjalan menuju sekolah menengah pertamanya itu,SMA Satelit.
SMA yang difaforitkan oleh semua kalangan remaja.

Gadis itu berjalan beriringan dengan hembusan angin pagi yang sangat sejuk.Membiarkan rambut panjangnya yang tergerai berterbangan karena angin.

Dia Anatasya Sirenlia seorang gadis yang lumayan tinggi ,kulitnya putih ,rambutnya panjang,mempunyai bulu mata yang lentik,matanya sangat indah ia mempunyai lesung pipi yang membuat orang lain iri untuk menatap wajah manisnya itu.

Gadis itu berjalan melewati koridor sekolah yang masih sepi , karena memang hari ini gadis itu berangkat lebih awal dari biasanya.

Setelah lama berjalan ia berhenti disebuah kelas ,X IPA 2 .Gadis itu duduk dibangku nomor dua dari depan tepat disebelah pintu.

Hari ini memang hari piketnya dia membuang sampah yang berada di teras depan kelas.Setelah dirinya kembali gadis itu menyipitkan matanya ,dia melihat 3 orang gadis yang sedang asyik berbicara ,dia tersenyum ternyata itu ketiga sahabatnya.

"Hey,darimana aja lo gue cariin juga"ucap salah satu sahabatnya yang bernama Rossa

Rossa Amelia ,gadis yang berkulit putih ,tubuhnya  tinggi ,dia selalu bikin kelas heboh karena teriakannya dan yang terpenting dia itu ngefans berat sama yang namanya Satya Mahardika salah satu anak dari geng Breiner Boy's

"Habis buang sampah,"ucap Tasya sambil duduk

"Oh,gue kira buang mantan"celetuk Rossa bercanda

"Apaan sih lo nggak jelas tau ga,"

"Eh lo tau ga ,tadi itu gue lihat geng Breiner Boy's lagi kumpul didepan sekolah."kata Rossa

"Terus,"ucap tasya menanggapi dengan nada malasnya

"Ya gue pasti ketemu kak Satya lah,yaampun dia itu ganteng banget tau ga,"

"Iya tuh,apalagi ketuanya kak Atha ,aduh mereka itu cogan cogan berkelas,"sahut kayla

Kayla Ariyanti ,gadis ini kulitnya sawo matang tapi dia manis,dia sama seperti Rossa ,penggemar geng Breiner Boy's

"Udah deh mending kalian duduk ,karena ini udah mau masuk "ucap Shara dan ketiga temannya itu mengangguk sambil melihat jam nya .

Amelda Alishara ,gadis ini juga sama cantik ,gadis ini banyak bicara , orangnya agak misterius , dia patner curhat kalau sahabat nya lagi galau.

 
                              ***

Kringgg...

Bel masuk telah berbunyi tepat pada jam 7,pertanda jam pertama akan segera dimulai.

"Duh males banget nih gue jam pertama,pelajarannya bikin pusing kepala"ucap kayla sambil meletakan kepalanya dimeja.Memang hari ini pelajarannya adalah Matematika

"Lo tuh ya,baru jam pertama udah males aja"kata shara pada kayla.

Saat ketiga temanya sedang asyik berbicara,tiba tiba tasya beranjak dari bangkunya.

"Loh sya mau kemana?,"teriak Rossa pada tasya yang sedang buru-buru.

"Gue mau ketoilet Ros,mendadak kebelet nih"ucap tasya bergegas keluar kelas.

"Ga mau ditemanin salah satu dari kita sya?,"teriak kayla pada tasya.

"Gausah kay,gue bisa sendiri kok" kata tasya dari luar pintu kelas.

Saat tasya terburu-buru tiba-tiba saja.

Brukk

Tasya menabrak cowok yang keluar dari kelas XI IPA 5 dengan membawa setumpuk buku,semua buku yang dibawa oleh cowok itu jatuh berantakan dilantai.Tasya langsung jongkok dan merapikan kembali semua buku itu.

Setelah buku-buku itu rapi kembali,tasya memberikannya kepada cowok itu,lalu tasya berkata.

"Maaf banget,gue ga sengaja, gue buru-buru banget tadi"

"Maaf-maaf,liat nih susunan bukunya jadi berantakan.Makanya kalau jalan tuh liat-liat dulu"kata cowok itu dengan nada marah.

"Terus gue harus gimana supaya lo ga marah?"tanya tasya

"Gampang,lo tinggal sebutin nama lengkap dan kelas lo dengan begitu gue bisa maafin lo"pinta cowok itu

"Nama gue Anatasya Sirenlia,biasa di panggil tasya dan gue kelas X IPA 2,yaudah ya gue buru-buru nih,maaf sekali lagi,"ucap tasya sambil bergegas pergi kerarah toilet

"Ohh namanya tasya,anak X IPA 2 ya"kata cowok itu sambil menganggukkan kepalanya dan melihat tasya

"Aduhh...apes banget sih gue nabrak cowok tadi,malah mukanya serem banget lagi, untung ganteng ,eh apaansih sya kok jadi mikirin dia"ucap tasya tak sadar

"Semoga aja gue ga diapa-apain setelah dia tahu nama dan kelas gue"lanjut tasya ketakutan

Setelah keluar dari toilet, tasya kembali ke kelas,sesampainya dikelas tasya tidak melihat keberadaan bu maria.

Bu maria adalah salah satu guru yang bisa dibilang ditakuti oleh murid-murid SMA Satelit karena tatapan tajamnya.

Setelah duduk dikursinya,tasya langsung diserbu oleh pertanyaan ketiga sahabatnya.

"Ya ampun sya,lama banget sih lo ketoilet.Hampir setengah jam tau ga lo keluar kelas,untung Bu Maria ga masuk,jadi lo masih selamat dari tatapan sadisnya"cerocos shara

"Iya sya lo ngapain sih ditoilet?"kata Rossa penasaran

"Sabar dulu dong,baru juga gue sampe udah di introgasi kaya gini.Tadi tuh gue nabrak cowok,"ucap tasya sambil mengatur nafasnya

"Hah, cowok? Siapa sya?"tanya kayla

" jadi tadi pas gue bueu-buru ketoilet ,gue nabrak cowok yang keluar dari kelas XI IPA 5 dan semua buku yang dibawa cowok itu jatuh,abis itu gue rapiin buku-bukunya dan gue kasih ke dia sambil minta maaf,ehh dia malah marah-marah,dan dia baru maafin gue kalau gue sebutin nama dan kelas gue,aneh kan tuh cowok"kata tasya sambil mengambil air minum ditasnya

"Cowok yang keluar dari kelas XI IPA 5 ?berarti kakak kelas dong sya"ucap kayla dengan nada serius

"Sya coba lu sebutin ciri-ciri cowok yang lo tabrak tadi"pinta Rossa

"Cowoknya putih , tinggi,bajunya berantakan,ga pake dasi,dan dia pake gelang warnanya hitam ,digelangnya  itu ada tulisan tha tha gitu deh pokoknya ,ga jelas kalimatnya soalnya"kata tasya

Rossa menepuk jidatnya.

"Yaampun sya,dia itu kakak kelas,untung aja lo ga diapa-apain sam dia"

"Yaampun, tadi gue sama sekali ga nyebut kata-kata 'kak' waktu gue minta maaf sama dia,gimana dong"ucap tasya panik

"Nanti aja sya waktu istirahat gue ceritain semua tentang cowok itu"kata kayla sambil mengelus pundak tasya.





Makasih yang udah baca😇🙏
Thank's for time⏱️🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agatha & AnatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang