Splendor (BoyxBoy)

Prolog

Aku melihat bingar bingar pesta dengan letih. Dari kejauhan, Bella dengan bahagianya berbicara dengan rekan kerja ayah. Lalu Colin yang lain berbicara dengan kenalanya masing masing, dan bergossip tentang Luna.
Aku yakin Simon memberikan mereka kebingungan besar, dan mungkin pandangan jelek tentangku. Boleh diakui, Bella diantara kaget dan bahagia ketika aku mengatakan kepadanya, aku akan menikah.
Luna Colin née MacLean. Terdengar aneh, dan tidak sekalipun ide tentang ini ada di kepalaku dua tahun yang lalu. Tapi lihatlah sekarang, dia berdiri tengah pesta, membagikan bunga dan berbicara dengan bahagianya kepada teman temannya.
Demi Zeus, aku tidak melakukan ini karena aku mencintainya. Calvin sudah merobek hatiku dengan kematiannya. Demi Fortuna, Dewi itu masih mengutukku dengan ini. Yeah, Demi Simon.

"Alex, Lovely wedding.." Aku mengalihkan pandangan ke wanita di depanku.
"Jillian.." Aku berkata hambar sambil melihat wanita itu. Jillian Brown.
"Alex, bajingan sepertimu sudah menikah. Lihatlah aku, masih menikmati hidup dengan pacarku.." Jillian tersenyum dengan main main.
"Kau 30 Jillian, dan aku 37. Aku sudah tua" Aku berkata sambil memberi tanda kutip di kata sudah tua.
"Tentu saja tidak, sialan. Lihat wanita di sana, di sebelah istrimu, dia Elanor James. Dia pacarku.." Jillian tersenyum lebar sambil melihat wanita tersebut.
"Kau bukan pedofil, Jillian? Dia terlihat seperti 17?" Aku berkata. Elanor benar benar terlihat muda. Rambut yang di highlight, lalu pakaian yang sangaat remaja.
"Tentu saja bukan bodoh. Dia dua puluh delapan. Surprised?" Jillian tertawa kecil. "Nah, bajingan, ceritakanlah kenapa kau terlihat sedih.." Sambungnya.

Aku menatap Jillian dengan aneh. Jillian Hansel Brown bukan wanita yang dekat denganku. Aku mengenalnya karena dia teman dari Nathanael. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku mengundangnya.

"Minggu depan mungkin. Kita bisa bertemu entah dimana, dan berbicara tentang itu" Aku berkata hambar.