4

1.2K 69 5
                                    

Keesokan hari nya...

Kanao pov.
Aku bertemu tanjirou lagi. Ya tampak nya dia sedikit terkejut. Mungkin... karena teringat kejadian kemaren itu. Entah mengapa aku jadi lebih sering menatap nya. Duh, jadi salting kan. Kami berjalan bersama sama dan hening sekali. Apa aku ajak bicara aja? Tapi aku terlalu malu, kenapa ya? Lalu tiba tiba aku merasa dingin. Oh iya, sekarang sudah masuk musim gugur. Jadi udara nya terasa dingin.
"Kanao-san." Panggil tanjirou.
"Ya?" Jawab ku pelan.
"Ini." Ucap tanjirou sambil memakai kan syal nya kepada ku. "Supaya kamu gak kedinginan." Lanjut nya lagi.
"Ehh... makasih." Ucap ku, sekarang pipi ku merona merah.

Sesampainya di sekolah...

"Kamado-san... ini." Ucap ku, mengembalikan syal nya.
"Pakai saja dulu. Kamu kayak nya masih merasa dingin kan." Ucap tanjirou. "Dan juga panggil nama depan ku." Ucap nya lagi.
"Umm... tanjirou-san..." gumam ku pelan. Aku pun melihat wajah nya dan tanjirou tampak gugup. Tatapan Manik mata merah itu sangat tulus.
"O-ohh ya kita harus ke kelas." Ucap ku. Lalu mendahului tanjirou.
Ada apa jantung... kenapa kau berdetak kencang? Jadi ini ya... yang nama rasa suka mungkin? Tapi aku belum terlalu tau atas perasaan ku ini.

Aku pun masuk kelas dan langsung duduk di tempat ku. Jantung ku... masih berdetak kencang. Ahh.... aku harus bertanya pada kakak ku. Apakah seperti ini yang nama nya rasa suka ya? Aku gak ngerti. Bel masuk pun berbunyi, saat nya serius.

Skip jam sekolah...

Ya aku buru buru keluar kelas karena gak mau ketemu sama dia. Tapi syal nya masih ada pada ku. Bagaimana ini? Yaudah deh, balikin syal nya dulu. Aku pun balik ke kelas dan aku melihat tanjirou sedang bicara dengan seorang gadis. Entah kenapa dada ku langsung sesak. Tiba tiba ada yang mengganjal hati ku. Aku pun mengintip lagi,...gadis itu tiba tiba memeluk tanjirou. Aku terjatuh lemas. Ada apa dengan ku? Apakah aku cemburu? Mungkin. Tiba tiba tanjirou menengok dan melihat ku yang terjatuh lemas. Lalu dia menuju tempat ku terjatuh dan membantu ku berdiri. Tanpa sepatah kata pun. Dia pun menggenggam tangan ku dan membawa ku keluar kelas tanpa menghiraukan gadis itu.
"Kanao." Panggil tanjirou.
"I-Iyaa?" Ucap ku grogi.
"Maaf ya..."
"Aku membuat mu cemburu ya?" Pinta nya.
"G-gak kok." Jawab ku sedikit gemetar.
"Hmm... begitu ya,"
"Lain kali jujur aja ya kanao." Ucap nya lagi.
Wajah ku memerah dan tanjirou masih menggenggam tangan ku.
Akhirnya kami pun pulang bareng. Sambil bergandengan tangan.
Jujur... aku merasa nyaman. Apakah aku sudah mengerti yang nama nya cinta? Mungkin nanti aku akan  mengerti.

Berlanjut...


my first love(tanjirou x kanao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang