[prolog]

18 4 6
                                    

happys reading♡!!

     Namaku Jung leaa. panggil saja aku leaa. aku pemeran utama di cerita fiksi ini. tentang kisahku dengan seorang remaja yang bernama lai guanlin. tidak menyangka aku bisa ber LDR dengan dia. walau aku tak pernah melihat wajahnyanya, aku sangat mencintainya. aku masih duduk di bangku SMP. ini kisahku saat aku bercinta monyet dengan lai guanlin. semoga kalian menyukainya. aku berharap begitu.

.
.
.
.
.

                 ----story my life----

Aku menyeka keringat ku yang sangat membasahi pelilpisku itu, lalu menghela napas pelan saat kembali membaca sebuah kertas yang ada di mejaku. aku kembali mengingat ngingat tentang apa yang sering dibicarakan bu suzy-guru matematikaku itu didepan papan tulis.

Tapi lagi lagi bukan perkataan bu suzy yang ku ingat. melainkan rupa kak jungkook yang saat menggendongku. Ah, maksudku bukan menggendong seperti sepasang kekasih, melainkan saat kak jungkook membawa ku ke UKS karna aku pingsan di upcara.

Masih saja aku baper dengan kejadian itu. Memang hal kecil tetapi, sangat berarti bagiku. seperti itu adalah hari terindah yang pernah ku rasakan. alay, iya itu aku.

Aku menggelengkan kepalaku pelan, dari pada aku terlanjur melamun berimajinasi membuat masa depan dengan kak jungkook, mending ku ingat kembali apa yang dikatakan bu suzy.

"heh lea jawaban nomer 35 apa?"

Sejenak ku letakkan bolpenku, dan mengambil kertas yang ku simpan di loker meja tempat ku.

"lain kali belajar ga nyontek mulu! gue aduin lo ke pak samsul"Ujarku

Dia, felix. Memutar bolasnya malas.

"iya iya bawel"

Hampir saja aku ingin melempar felix dengan puplen ku, tetapi bel yang menandakan jika latihan semester ini telah berakhir dan jika siswa siswi diperbolehlan pulang. aku mengurungkan niatku, aku memilih memasukkan bolpenku di tempatnya. dan aku mendengar suara felix mengumpat, walaupun tidak keras aku bisa mendengarnya.

Felix tidak berani langsung menyumpah serapahkanku langsung di depan wajahku. Karna felix memang tidak berani. Entah mengapa, ada rumor berkata seperti ini "felix memang tidak berani dengan perempuan karna entahlah" hah, lucu.

"kenapa lix?" tanyaku

"enggak gapapa, lo hari ini pulang sama siapa?" tanya felix.

aku lupa kalo hari ini aku dijemput oleh kakakku-kak lisa. Jadi saat felix bertanya aku hari ini pulang sama siapa, aku hanya mengangkat sedikit bahuku ke atas menandakan aku tidak tahu.

Dan akhirnya felix yang mengantarkanku pulang. Aku tidak pernah membawa ponsel ke sekolah, karna itu larangan. Jadi aku hanya membawa ponsel saat sekolah sedang mengadakan event.

aku masih SMP, jadi masih ada larangan untuk membawa ponsel. padhal ponsel tidak menganggu siswa siswi yang sedang belajar, tetapi kenapa tidak boleh?.

"lix, berhenti dulu di alfamart"

Felix tetanggaku, jadi jika aku tidak ada yang menjemput dia akan menawari untuk pulang bersama. dia memang membawa montor ke sekolah. tidak di parkirkan di sekolah, melainkan di rumah temannya yang dekat dengan sekolah.

Felix menghentikan montornya saat sampai di alfamart, dan dia juga ikut turun saat aku sudah mendorong pintu alfamart.

"kenapa ikut?"

gila, ini alfamart tetapi aku masih saja bertanya kenapa dia ikut turun.

Felix mendorong pelan keningku dengan jari telunjuknya. "ini tuh alfamart bukan rumah lo, terserah gue lah mau ikut apa kaga. Orang gue juga yang nganterin lo jadi gue haus"

❝ C A L F L U V ❝  [lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang