3

102 1 0
                                    

Berhubung besok hari minggu, aku memutuskan untul mengajak Lala pergi ke Mall Bumi Kedaton untuk beliin dia baju. Sekali-sekali aku mau beliin dia baju, berhubung aku udah dapet transferan dari Mas Galang.

"La tumben lu gak make baju warna gelep. Biasanya lu make baju yang warnanya ngejreng.wkwkwk"ujarku melihat Lala yang baru saja sampai di kostan ku. "Iya nih. Sekali-kali aku make baju aku yang udah lama gak aku pake."jawabnya.

Aku pun memakai sepatu ku dan mengunci kostan ku, takut nya nanti ada maling yang masuk lagi. Tapi apa yang mau diambil coba, orang gak ada barang berharga sama sekali.

"La sini aku aja yang bawa motornya."pintaku sambil mengambil kunci motor dari tangan nya Lala. Lala pun terkejut karena aku tiba-tiba mengambil kunci motor dari tangan nya. "Ryada laen kali itu bilang-bilang dulu kalo mau minjem. Jangan asal ngambil aja."sela Lala dengan wajah cemberut.

Sumpah muka Lala lucu banget kalo lagi cemberut. "Gak usah cemberut,aku gregetan sama kamu La"ujarku sembari mencubit pipi Lala. Pipi Lala berubah menjadi warna merah muda karena bekas cubitan ku tadi.

"Ryada tumben kamu pake parfum. Biasanya juga kamu gak make."seru Lala. "Iyalah, ya kali mau ke mall tapi badan kita bau ketek. Yang ada kita diledek sama pengunjung yang laen mah iya,wkwkwk"uajrku

Lala pun langsung pindah posisi duduk di jok motornya. Aku pun segera menaiki motor Lala, dan membawa nya dengan ngebut, soalnya takut pulang nya nanti kemaleman.

Tidak butuh waktu lama, kami pun sudah sampai di Mall Boemi Kedaton. Aku pun langsung memarkirkan motornya dekat dengan jala, agar keluarnya gak ribet.

Kami pun langsung menuju toko pakaian yang ada di dalam. Aku pun sambil mencari-cari pakaian yang kira-kira cocok denganku. Ketika aku sudah memilih pakaian yang mau aku beli, si Lala masih saja memilih pakaian yang mau ia beli.

Sumpah kalo udah masalah belanja, nih anak jagonya. Dia rela nyari baju yang cocok untuk nya sampai berjam-jam. Tiba-tiba pas mau bayar belanjaan nya ternyata uang nya tidak cukup.

Karena aku sudah berniat untuk membelikan pakaian untuk nya, akhirnya aku membayar semua belanjaan Lala. "Totalnya berapa mbak ?"tanyaku pada penjaga kasir tersebut.

"Totalnya 350 ribu mas."jawab penjaga kasir tersebut. Saat aku ingin membayar belanjaan nya Lala, tiba-tiba Lala mencegahku untuk membayar belanjaan nya. "Udah lah terima aja, anggep aja ini hadiah dari aku."ujarku.

Lala keluar dari mall itu dengan loncat-loncat kegirangan, karena ia mendapatkan belanjaan nya. Tiba-tiba Lala menabrak tiang listrik yang ada di pinggir jalan, alhasil jidatnya benjol.

Ternyata pas diliat-liat ternyata pala nya benjol, dan seketika gw ngakak ngeliat tuh benjol ada di kepala nya. Aku pun segera membeli minuman kaleng di warung terdekat. Lalu aku tempelkan minuman kaleng yang aku beli ke benjol nya biar benjol nya kempes.

Tiba-tiba ponsel ku berbunyi, dan aku pun mengecek telepon ku. Ternyata ada telepon dari Mas Galang, aku pun menjawab panggilan tersebut.
"Halo Mas."
(Hening)
"Halo Mas Galang, ada apa nelpon saya ?"
(Hening)
"Halo."
(Hening)

Karena tidak ada suara apa pun, akhirny aku mematikan panggilan tersebut. Kenapa Mas Galang nelpon ya, mungkin kepencet kali ya. Aku pun kembali mengobrol dengan Lala.

Tiba-tiba perut kami berbunyi karena lapar, saat ku lihat jam di hp ku, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku pun langsung mencari warung makan yang masih buka. Tapi setelah mencari kesana-kemari tidak ada warung makan yang masih buka, akhirnya terpaksa kami makan di KFC Kedaton.

Untunglah KFC Kedaton masih buka, kami pun langsung memesan makanan. Sekitar 20 menit kemudia, kami pun selesai makan, dan segera pulang karena hari sudah sangat gelap.

Kami pun langsung bergegas pergi menuju parkiran motor, dan langsung tancap gas. Aku mengendarai motor Lala 120 Km/jam. Sangking ngebutnya, sampai-sampai si Lala tidak bisa ngomong.

Akan tetapi, tiba-tiba saat ditengah perjalanan motor yg kami kendarai tiba-tiba mogok. "Ryada kenapa berenti, kita kan bel nyampe ?"tanya Lala terheran-heran. Aku pun menyuruh Lala untuk turun sebentar. Ternyata saat kucek bensin nya, ternyata bensin sudah kering.

"La, hari ini kamu gak isi bensin ya ?"tanyaku pada Lala. Lala hanya tersipu ketika kutanyakan hal itu. "Hehehe, iya hari ini aku lupa untuk isi bensin."ujar Lala sembari cengengesan. Aku pun memutuskan untuk mengecek jam sekarang sudah menunjukkan pukul berapa.

Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. "Aih klo jam segini mah pom bensin atau pom mini udah pada tutup ini mah."Gumamku. Terpaksa kami harus dorong motornya sampai kerumah.

Tidak lama kemudian, di depan kami terdapat fly over. Jalan menuju kostanku harus melewati fly over ini. Tiba-tiba dari arah kejauhan aku mendengar suara sirine mobil polisi, nampaknya mobil tersebut mendekati kami.

Dan benar saja, mobil polisi tersebut berhenti tepat dibelakang kami. Sumpah kami berdua takut ketakutan, mungkin dikira kami pasangan homo yang sedang berduan.

Tidak lama kemudian keluarlah seorang pria tinggi dan gagah. Ketika pria tersebut sudah keluar, mobil polisi tersebut pun langsung pergi meninggalkan pria tinggi tersebut. Saat kuperhatika lagi, ternyata pria tinggi itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mas Galang.

Sontak aku dan Lala ketakutan, karena Mas Galang keluar dari mobil dengan wajah yang sangat antusias. Tiba-tiba ia mengejar pemuda-pemuda yang sedang melakukan balapan liar. Kecepatan motor mereka dapat dikejar oleh Mas Galang, ketika ia sudah dekat dengan pemuda-pemuda balapan liar tersebut ia langsung menggenggam leher mereka.

Para pemuda-pemuda balapan liar tersebut dapat ditangkap oleh Mas Galang dalam waktu singkat. Tiba-tiba Mas Galang menuju kearah kami, kami pun merasa takut kalau kami ikut kena razia.

Kami ingin pergi dari tempat itu tapi tidak sanggup untuk melangkahkan kaki kami karena ketakutan. "Kenapa kalian ada disini ?"tanya nya pada kami.

"Ka...kami ba...baru pulang dari KFC Kedaton, tapi tiba-tiba motor kami mogok."jawabku gagap karena ketakutan. Tiba-tiba Lala jatuh pingsan karena ketakutan.

Tiba-tiba Lala langsung diletakkan di pundak Mas Galang dan mengangkat motor Lala dengan satu tangan. Pas Mas Galang ngangkat motor nya dengan satu tangan, otot-otot di tubuhnya langsung keluar. Dia menanyakan kepada apakah aku mau digendong oleh nya atau tidak. Aku memutuskan untuk jalan kaki saja, soalnya takut nanti malah merepotkan Mas Galang.

Saat ditengah perjalanan kakiku sudah mulai merasa capek, mana di depan kami ada jembatan fly over. Baru beberapa meter menaiki jembatan fly over kaki ku sudah tidak sanggup lagi, dan memutuskan untuk berhenti sebentar.

Akan tetapi, Mas Galang masih belum merasa capek sama sekali, padahal jembatan fly over ini sudut kemiringan nya itu 50°. Sumpah ini mah bukan manusia, tapi monster padahal dia memanggul Lala dan mengangkat motor Lala dengan sebelah tangan, tapi dia masih belum ngerasa capek. Aku aja yang gk bawa apa" aja udah kecapekan.

Gak kerasa ternyata si monster itu udah gak ada di depan ku. Tiba-tiba ada suara deheman bass dari arah belakangku. Sontak aku pun terkejut dan menoleh ke belakang. Ternyata si monster tersebut sudah ada dibelakangku.

1 jam kemudian, kami pun sampai dikosanku. Aku pun mengajak Mas Galang untuk tinggal di kontrakkan yang sudah ia sewa. Tapi dia menolak, dia bilang kalau dia sedang ada yang mau ia urus dahulu. Aku pun masuk kedalam kekosan ku.

Maaf ya kalo update nya lama🙏, soalnya saya mau fokus sama ujian dulu. Mungkin setelah ujian saya akan lebih sering lagi update☺️

My Handsome BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang