Bagian 1 (Awal Perjumpaan)

9 0 0
                                    

Hai, namaku Aldi Revando Ananda, umurku baru saja menginjak 16 tahun. Aku merupakan murid baru dari sebuah sekolah terfavorit di ibu kota negara. Ya, hari ini adalah hari pertama aku menjadi siswa dari sekolah ini. Aku sudah sangat hafal apa yang akan diadakan pada hari pertama masuk sekolah, ya sudah jelas aka nada MPLS atau apa lah itu Namanya. Ya begitulah itu adalah event dimana kakak kelas pada berunjuk gigi, eh... maksudnya berunjuk diri. Ya selain itu juga marah tidak jelas, katanya etika lah, sikap lah, kesopanan lah. Padahal MPLS adalah singkatan ari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, jadi seharusnya event itu untuk mengenalkan lingkungan sekolah pada siswa, eh malah curhat. Hari pertama sampai ketiga diisi dengan acara MPLS, lalu pada hari ke empat pun aku memulai KBM atau kegiatan Belajar Mengajar. Pada hari pertama masuk sekolah pastinya para murid akan berkenalan satu sama lain. Ya rasanya aku sedikit nervous, bagaimana tidak, aku berasal dari SMP yang dapat dibilang cukup terpencil. Akan tetapi ada seseorang wanita yang membuatku menjadi merasa aku harus meningkatkan wibawaku. Hahaha meskipun jelek begini aku tetap memiliki wibawa. Sekarang sudah sampai giliranku, aku diperintah guru untuk maju kedepan kelas, perkenalan pun dimulai.

"Hai, Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, namaku Aldo Revando Ananda, Rumahku ada di jalan Suharto nomor 9. Aku berasal dari SMP X. salam kenal kawan kawan."

Saat aku kembali ke kursi ku, aku melihat wanita itu kembali dan aku melihatnya tertawa kepadaku. Akupun semakin memberanikan dirinya, sepulang sekolah aku meminta ketua kelasku untuk memasukkanku ke dalam group kelas. Dan sudah jelas aku langsung mengirimkan pesan kepada wanita tadi. Dia bernama Rina.

"Hai Rina aku Aldo teman kelasmu"

"Eh iya Aldo, salam kenal ya, ada apa nih?"

Wah lampu hijau nih buatku, pintaku dalam hati

"Oh iya gini, ada tugas ngga?"

"Ha?!! Tugas? Hari ini kan baru perkenalan do"

"Oh iya, hehehe lupa"

"Ih gmana sih"

Wah bodoh banget aku, kenapa harus salah tingkah sampai begitu. Tapi jawaban selanjutnya sangat membuatku senang, ya meskipun aku laki laki yang galak aku juga punya sisi lunak. Terutama kalua ada cewe cantic yang kusuka bilang seperti itu.

Keesokan harinya aku bertemu kembali dengannya. Sekarang pun ku sering bertemu dengannya, akan tetapi. Suatu saat aku bergabung dengan organisasi di sekolahku. Disana aku kenal banyak lagi teman teman. Pada saat itu pun aku merasa bodo amat lah. Eh gataunya pada suatu saat di tengah bulan penghujan, di Bulan Desember ada kegiatan perkemahan akhir tahun, dan disana pun semua berubah. Bisa dikatakan aku adalah seorang lelaki yang sangat terkenal kasar, playboy, banyak mantan, ah negative semua lah, gaada positifnya. Tetapi semua itu berubah semenjak aku bertemu dengan Bila, ya Adira Sabila. Seorang wanita yang bisa dibilang se passion denganku, diawal perkemahan pun sebenarnya aku tidak begitu mengenalnya.

"Eh bil, gue bisa minta tolong gak?"

"apaan?"

Ini cewek ketus amat jawabannya, susah nih guat deketin dia, wah harus ngeprone nih.

"gua mau pinjam buku lo, silau nih dilapangan, gua mau tidur"

"kagak! Jijik, mau tidur ke tenda, ini masih acara."

Wah sudah kuduga, ini cewek pasti bakal cuek amat. Ah bodo amat, lu pasti jadi milik gua. Ya, itulah pikir hati gua dulu waktu gua masih kelas 10 SMA, seseorang yang sangat naif, ya gitu lah masih bocah pikirannya masih terlalu santuy kaga mikir pelajaran, kaga mikir sekolah apalagi yang Namanya hidup, kaga banget deh.

Hari itu hari ke 2 di perkemahan kami, kami sudah diberi group atau regu sejak awal kami berangkat ke hutan itu. Ya bisa kukatakan hutan karena kami memang benar benar berada di tengah hutan. Aku ingat sekali pagi itu dia memanggilku untuk titip minta isikan air di minumnya, kami harus membawa logistic kami sendiri saat berada disana. Entah apa yang merasukinya di pagi itu, dia bicara sangat halus, bahkan bukan seperti dirinya.

"Do, lu mau ga nolongin gua?"

"kagak,elu kemarin jahat sama gua:

"lu kok jahat sih ke cewe" raut wajahnya menampakkan ekspresi malu disertai pipi tembemnya yang mulai memerah

"kaga, gua becanda, ada apa nih kok tiba tiba baik begini"

"hehehe nih isiin minum gua, lu mau cari sungai kan?"

Ya sebagai cowo aku jaga image lah dengan sok sok an menolak, padahal hati ini merasa sangat berbahagia.

"kaga ah, nanti tenaga gua terbuang sia sia"

"yahhh please dong bantuin gua, lu kan udah baik, tidak sombong, cakep pula". GILA APA, cewe ini bilang aku cakep, aku tetep jaga imageku dong ya.

"yaudah, asal lu ikut gua mau". HAHAHAHA jiwa jiwa modusku mulai bergelonjak dan lebih gilanya lagi, ada hal yang paling bikin aku kaget dan sekaligus Bahagia, ingin meloncat, bahkan kalua ada tebing nih aku ingin langsung terjun saja. Dan setelah itu dia menjawab.......

"Yaudah deh ayuk, aku juga nggak ada kerjaan, sekalian jalan jalan pagi"

Kujawabdengan cuek "Hm ayo"

Sekarang nan EsokWhere stories live. Discover now