cerpen si miskin

1.5K 35 4
                                    

Kesabaran seorang raja keinderaan beserta istrinya yang sedang meratapi nasibnya sebagai orang miskin karena sebuah sumpah Batara Indera yang membuat mereka dibuang ke Negeri Antah Berantah yang mempunyai raja bernama Maharaja Dewa Indera.

Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki untuk mereka makan kadang mereka juga mencari sisa makanan yang telah dibuang ke tempat sampah dengan pakaian mereka yang compang camping seperti dicakar anjing. Pada saat orang melihatnya, orang itu menganiaya dengan tongkat kayu dan mengusir mereka. Pada saat malam hari mereka tidur di hutan dan siang harinya mereka mencari rezeki. Pada saat mereka berkumpul dengan Maharaja, menteri, pimpinan pasukan, dan rakyat, semua orang menertawakan pakaian yang mereka pakai tersebut. Lalu orang orang itu melemparkan batu dan memukuli dengan tongkat kayu ke sepasang suami istri itu. Tubuh mereka bengkak bengkak hingga berlumuran darah. Setelah itu mereka diusir dari istana.

Waktu sudah semakin malam. Maharaja masuk kedalam istana, raja raja, menteri, pimpinan pasukan, dan rakyat kembali ke rumahnya masing masing untuk istirahat. Kecuali si miskin yang tidak mempunyai rumah mereka terpaksa tidur di hutan. Ketika itu si miskin berfikir waktu dia masih jadi raja ienginderaan ia tidak ingin memiliki anak tetapi pada saat itu istrinya hamil. Ketika istrinya mengandung  usia tiga bulan, ia menginginkan buah mangga yang ada di taman raja, tapi si miskin menolaknya sehingga istri nya menangis sekeras-kerasnya. Akhirnya si miskin pun menerima permintaannya, karena ia takut ke istana akhirnya si miskin pergi ke pasar untuk meminta buah mangga kepada penjual mangga, karena kasihan dengan si miskin. Orang orang itu memberikan buah mangga, nasi, baju dan buah buahan lainnya kepada si miskin. Kemudian si miskin itu keheranan karena dulu yang menganiayanya malah memberikannya berbagai pemberian. Si miskin pun pulang menemui istrinya dan memberikan mangga tersebut ke istrinya sambil bercerita bagaimana ia tadi di pasar. Istrinya menangis lagi karena dia tau kalau mangga itu bukan dari taman raja melainkan dari pasar.

Pada saat istrinya berkata ia ingin mati saja, si miskin kesal dan ia tidak tega. Dengan tekadnya ia memberanikan diri menghadap Maharaja indera dewa. Ia memohon untuk memberikan sebuah mangga yang ada di taman raja kepada dirinya, setelah ia mendapatkannya, ia segera pulang dan memberikan mangga itu kepada istrinya.

Tiga bulan kemudian, istrinya ingin memakan nangka yang berada di taman raja, si miskin kembali menghadap Maharaja dan meminta satu buah daun. Karena Maharaja kasihan dengan si miskin, ia memberikan satu buah nangka kepada si miskin, Si miskin kembali dan memberikan buah nangka itu kepada istrinya. Selama istrinya hamil mereka banyak mendapatkan makanan, beras baju dan perkakas dari orang yang kasihan dengannya. Pada saat sudah waktunya, istrinya pun melahirkan anak laki laki yang ganteng, anak itu diberi nama Markaromah yang artinya "anak di dalam kesukaran". mereka merawat anak mereka dengan penuh kasih sayang

Pada saat si miskin sedang menggali tanah ia menemukan telaju besar yang berisikan emas yang tidak habis sampai anak cucunya, dengan takdir Allah si miskin akhirnya menjadi orang kaya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hikayat/cerpen si miskin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang