Kado dari Fina

16 3 0
                                    

Bel pulang telah berbunyi, Febi dan Anggar mengemasi alat tulisnya dan berjalan meninggalkan kelasnya. Saat dijalan mereka berpapasan dengan Iqbal dan temannya, Rendi. Secara refleks Febi menyapa Iqbal,

“Hai Iqbal, makasih cokelatnya” Ucap Febi sambil tersenyum tipis.

“Iya sama-sama” Ucap Iqbal membalas senyumnya.

“Gue Febi”

Iqbal hanya membalas dengan senyuman dan lalu meninggalkan Febi dan Anggar.

“Gila lo?” Tanya Anggar.

“Gue gak gila, gue bahagia, pake banget Anggar ku sayangg” Ucap Febi sambil mencubit pipi Anggar.

Sesampainya dirumah, ia merebahkan badannya di ranjang, ia memeluk erat-erat cokelat dan surat pemberian Iqbal. Sampai Ia akhirnya tertidur. Saat terbangun, ia mengecek ponselnya, dan ternyata ada pesan masuk, ia membuka pesan itu dan ternyata pengirimnya adalah Kak Fina.

Dek, ini Fina, boleh minta tolong nggak?

Iya boleh kak, ada apa ya?

Besok boleh nitip kado buat Rasya?
besok aku titipin ke adek sepupuku.
soalnya besok aku nggak masuk.

Oke kak, besok aku nyamperin
kekelasnya sepupunya kakak?

Gak perlu, sepupu aku nanti
aku suruh samperin kekelasmu.

Oke Kak

Oh iya, Namanya Iqbal

Iqbal? Iqbal yang mana kak?

Kelas 10 MIPA 4

Oh Oke kak.

Seketika Febi kaget, artinya Iqbal adalah sepupu dari Kak Fina. Ia masih belum paham dari alur cerita hidupnya. Ia terus memikirkan sosok Iqbal dibenaknya.

Keesokan harinya, ia berangkat sekolah seperti biasa. Ia melihat Anggar belum juga datang, akhirnya ia menunggu Anggar dengan bermain ponselnya, ia mendapatkan pesan dari sumber tidak dikenalnya,

Nanti istirahat pertama gue
ke kelas lo.

Ini nomornya siapa?

Iqbal

Oh Oke, gue save yah

Iya


Ia masih tidak percaya kini ia memiliki nomor WA nya Iqbal, pasalnya ia sudah berkali-kali minta ke Ade nomor WA nya Iqbal, namun Ade menolak karena ia tidak diberi izin oleh Iqbal untuk membagikan nomornya kepada siapapun.

Pelajaran pun dimulai, ia masih memikirkan Iqbal, kini dipikirannya hanya ada Iqbal, Iqbal, dan Iqbal.

“Lo kenapa sih? Ngelamun mulu dari tadi” Tanya Anggar

“Gue di chat Iqbal dong, parah parah” Ucap Febi sambil meneruskan lamunannya.

“Kok bisa? Lo nge chat duluan apa gimana? Kok lo bisa dapet nomornya? Bukannya gak ada yang pernah ngasih nomornya Iqbal ke lo ya?” Tanya Anggar antusias

“Panjang deh ceritanya, oh iya nanti gue gak istirahat, gue nungguin Iqbal” Ucap Febi sambil tersenyum.

“Hah? Ngapain? Lo ada apa sih sama Iqbal? Heran gue” Tanya Anggar

“Ada dehh” Ucap Febi

Saat jam istirahat tiba, Febi menunggu sosok Iqbal, sudah sekitar 27 menit ia menunggu Iqbal, dan akhirnya Iqbal datang membawa paper bag.

“Lama banget si lo, gue nungguin lo sampe gak istirahat tau” Ucap Febi agak kesal.

“Maaf, gue tadi diberi tugas tambahan makanya telat, nih titipan Kak Fina” Ucap Iqbal sambil menyodorkan paper bag.

“Hmm, makasih” Ucap Febi

Tiba-tiba bel masuk berbunyi,

“Ish dah bel aja, gue aja belum makan apa-apa” Celetuk Febi.

“Gue duluan” Ucap Iqbal sambil meninggalkan kelas Febi.

Anggar kembali kekelas sambil membawa cilok, segera Febi mengambil cilok ditangan Anggar.

“Nggar minta ya, gue laper banget ini” Ucap Febi

“Ye siapa suruh gak istirahat, ngapain Iqbal kesini?” Tanya Anggar

“Ngasih kado buat Kak Rasya, mantannya Kak Fina, oh iya, lo tau gak, ternyata Iqbal itu adek sepupunya Kak Fina. OMG, gue baru sadar dong” Ucap Febi yang mulutnya penuh dengan cilok.

“Hmm..” Ucap Anggar lirih sambil memainkan ponselnya.



Halo guys, sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih karena telah membaca cerita aku. Ini cerita aku yang pertama jadi yah mohon maaf jika mungkin ada kesalahan baik dalam kata, kalimat, maupun cerita ini.

Happy Reading Teman-teman😚
Jangan Lupa untuk Vote yahh
Tencuu❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE OR EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang