Part 1
Mia duduk di sebelah Klauss, sementara Adam berdiri bersandarkan tembok tak jauh di depan mereka berdua. Kairi sendiri terlihat berdiri di samping Adam.
Mia mengangkat cincin perak tersebut ke atas dan menutup sebelah matanya, mengamati cincin tersebut dengan cermat. Pada permukaan cincin, dia dapat melihat ukiran-ukiran seperti ular naga yang saling menyilang mengelilingi permukaan cincin tersebut secara keseluruhan.
"Yep, tak salah lagi, ini cincin Andvaranaut. Tak kusangka cincin ini benar-benar ada," ucap Mia dengan sorot mata penuh antusiasme.
"Jadi, Mia..." Adam angkat bicara, "Kau tahu apa itu Andvaranaut?"
Mia menurunkan tangannya, kemudian melirik ke arah Adam dan tersenyum.
"Yep! Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, Andvaranaut ini adalah cincin legendaris yang terkutuk. Diceritakan dalam legenda norse kalau cincin ini dimiliki oleh seorang dwarf bernama Andvari. Kemudian dewa Loki mengelabui Andvari hingga cincin ini jatuh ke tangannya. Kesal, akhirnya Andvari mengutuk cincin tersebut sehingga akan membawa kesialan kepada siapapun yang memilikinya."
"Cincin yang membawa kesialan ya? Memangnya ada yang seperti itu?" tanya Klauss.
"Entahlah...," Mia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, kemudian menoleh ke arah Adam, "Semenjak pagi ini Kak Adam selalu membawanya 'kan? Bagaimana menurut kakak? Apakah ada suatu kesialan yang menimpa kakak semenjak pagi ini?"
Mendengar kata 'kesialan', Adam mengingat-ingat kejadian mulai tadi pagi setelah dia mendapatkan cincin tersebut. Mulai dari sekolah saat Kairi berubah menjadi yandere hingga pulang ke rumah di mana dia hampir mati kelaparan, semuanya bukanlah hal yang baik.
Adam mungkin pernah mengalami semua itu, tetapi tidak secara beruntun seperti hari ini.
Apakah itu semua karena cincin perak yang menurut legenda adalah benda 'terkutuk' itu?
Adam sebenarnya antara percaya dan tidak percaya. Tetapi melihat dan bahkan merasakan sendiri berbagai macam kesialan yang menimpanya semenjak pagi tadi, dia mungkin lebih condong ke arah percaya.
"Ya, bisa dikatakan seperti itu sih...," jawab Adam sambil tertawa getir.
Klauss menutup kedua matanya, tampak seperti berpikir.
"Aku sendiri sebenarnya tidak begitu percaya dengan yang seperti itu," ucap Klauss kemudian, "Tetapi kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, Mia serahkan cincin itu kepadaku."
"Eh? Ayah yakin? Nanti Ayah akan tertimpa kesialan, lho!"
"Aku tidak akan menyimpannya, tetapi menghancurkan benda ini. Lagipula, apa gunanya sebuah benda yang selalu membawa kesialan."
"Tapi Ayah, menurut legenda benda ini tidak bisa dihancurkan, lho!"
"Eh, benarkah itu? Hmmm... susah juga ya?" Klauss melipat kedua tangannya di depan dada. Dia tampak berpikir keras, "Ah, bagaimana kalau kubuang dengan cara kupendam di dalam tanah?"
"Tampaknya akan sama saja. Meskipun terpisah jauh dari pemiliknya, Andvaranaut akan terus mengutuk pemiliknya hingga ada orang lain yang mengklaim benda ini."
Adam melangkah maju dan mengambil cincin tersebut dari tangan Mia.
"Biar aku saja yang menyimpan cincin ini."
"Kau yakin Adam?"
"Ya. Sebenarnya aku kurang percaya juga sih, tetapi kalau semisal benar Andvaranaut ini adalah cincin terkutuk, kurasa membuangnya juga percuma. Kita tidak akan tahu siapa yang akan menemukannya nanti. Bisa saja seekor anjing, lalu anak kecil, atau nenek tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alternative #1 - Silver Ring
Science Fiction[SUDAH DICETAK] Sebagai seorang anggota mafia di kota Surabaya, kehidupan Adam Griffin penuh dengan orang-orang unik. Ada Kairi Sorata, seorang gadis berkepribadian ganda yang menjadi pengawal pribadinya. Daru Anantara, seorang Runner merang...