prolog

15 3 0
                                    

Manis. Satu kata itu mewakili keseluruhan dari dia saat pertama kali kami bertemu.

Dia gadis yang imut, dengan tingkah abstrak dan kepribadiannya yang unik walaupun bicaranya sangat ketus untuk seorang wanita.

Ku kira Tuhan sedang berbaik hati mempertemukan aku dan dia, ku pikir aku akan membuat kisah romansa sederhana yang klise tapi ternyata untuk saling mengerti saja sulit sekali.

Dia seperti lautan dalam yang sulit diselami, luka yang ada padanya tertutup rapat hingga tidak satupun orang yang tahu.

Di lain waktu aku bertemu lagi dengan dia yang berbeda, ini aneh tapi juga menarik lucunya dia tidak ingat namaku bahkan ketika berpapasan dia tak mengenali wajahku.

Semua berjalan seperti takdir hingga saat ini. Waktu seperti melambat, tanganku berkeringat dan tubuhku kaku.

"Terima kasih telah datang dan mendengar, sampai jumpa." Ucapnya tenang dengan mata sendu itu.
.
.
.
.
vote & comment please ^^

To be continue-

Ms. Eng And Mr. psyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang