Mentari kembali datang seperti biasanya menyelinap masuk kedalam kamar seorang remaja cantik yang masih bergelung manis dalam tidur nya.
(Kringg.. kringg) alarm yang berada di atas nakas berdering membangunkan remaja cantik tersebut dari tidur nya.
"Tania!" Panggil sang mama dari luar pintu kamarnya.
"Iya, ma! Tania sudah bangun" Jawabnya kepada sang mama.
"Kalau sudah selesai segera turun kebawah untuk sarapan." Ucap sang mama lagi dan di "iya" kan olehnya.Aku segera turun dari ranjangku yang besar, bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah selesai mandi dan bersiap aku turun kebawah untuk sarapan.
"Ma! Tania sudah selesai sarapan, papa dimana, ma? Tania bisa terlambat jika tidak bergegas." Ucapku setelah menyudahi sarapan.
"Tania!" Panggil papa dari arah luar rumah. Aku bergegas pamit pada mama dan menyusul papa yang sudah berada di luar.
Oh, ya! Aku lupa memperkenalkan diri namaku Tania Wijaya aku anak tunggal dari pasangan Randy Wijaya dan Fania Larasati Wijaya. Aku adalah anak yang termasuk dalam kategori "beruntung" papaku seorang pengusaha mebel yang cukup sukses dan mamaku seorang wanita karir. Hidupku sangat menyenangkan, dikelilingi oleh orang yang aku sayangi dan juga dengan kebutuhan yang selalu berkecukupan.
"Tania pamit, pa! Papa hati-hati dijalan ya." Ucapku saat mobil papa sudah masuk kedalam pekarangan sekolah.
"Iya! Tania belajar yang benar ya.. biar jadi orang yang sukses!". Ucap papa menyemangati. Lalu aku langsung bergegas turun dari mobil dan berlari ke kelasku.
~~~~~~~~~
(Tett... Tett..)
Bel sekolah berbunyi menandakan akhir dari mata pelajaran. Tania yang sudah selesai membereskan barangnya segera keluar dari kelas karena ia baru ingat hari ini ada latihan dance bersama teman-temannya."Tania!" Panggil seseorang dari arah belakang. Tania segera menoleh ke belakang dan dilihatnya Keysa teman sebangkunya sedang berjalan ke arahnya.
"Ada apa?!" Tanya Tania pada Keysa.
"Kamu tadi dicariin sama Bu Ani, katanya kamu disuruh untuk langsung pulang!" Ucap Keysa
"Kenapa?!" Tanya Tania lagi tetapi hanya dijawab gelengan oleh Kesya.
Tanpa berpikir panjang Tania segera memesan ojek online untuk pulang karena ia tahu sang papa pasti tidak akan menjemputnya. Sesampainya didepan rumah, Tania harus kembali dikejutkan dengan barang-barangnya yang sudah berada diluar."Ma.." Panggil Tania pelan saat menghampiri sang mama. Sang mama yang melihat keterkejutan sang putri hanya dapat menatapnya sendu.
"Ma.. kenapa semua barang Tania ada diluar? Terus barang mama kenapa juga ada diluar? Ada apa ma?!" Ucap Tania kepada sang mama. Sang mama hanya dapat menghela nafas kasar, ia tahu bahwa putrinya pasti akan sulit untuk menerima kenyataan ini.
Kemudian sang papa keluar dari dalam rumah sambil menarik koper di kedua tangannya. "Pa, sebenarnya ada apa?!" Tanya Tania pada sang papa. Sang papa menatap putrinya sendu, lalu ia menghampiri sang putri.
"Tania, maafin papa ya, kita harus pindah dari rumah ini, kita gak bisa tinggal disini lagi." Ucap sang papa sambil mengelus puncak kepala Tania.
Tania menggelengkan kepalanya kuat "pa, papa gak bangkrutkan?" Tanya Tania lagi pada sang papa. Dan jawaban dari papanya sungguh membuat hatinya terasa sakit.
"Iya, Tania, Maafin papa ya." Ucap sang papa sambil memeluk anak satu-satunya tersebut. Tania menangis pada saat itu juga, menangis dalam pelukan sang papa. Ia tidak tahu lagi harus mengungkapkan rasa terkejutnya yang begitu dalam dengan bagaimana lagi. Semua mimpi indahnya sudah berakhir, Tania bukanlah lagi seorang tuan putri yang diidamkan para teman-temannya.
Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Bersyukur
Short StoryMenceritakan tentang seorang remaja cantik yang selalu terpenuhi segala keinginannya. Tapi semua berubah begitu saja dengan sangat cepat diluar kendalinya.