Hantu Kelas

663 223 276
                                    

Pagi ini cuacanya sangat mendung dan agak gelap, aku pun cepat-cepat berangkat ke sekolah walaupun masih sangat pagi.
Kemudian aku sampai disekolah, ternyata sekolah masih sangat sepi sekali, yang ada hanya pak security yang selalu menjaga sekolahku.
Lalu aku langsung masuk kelas, dan di kelas ternyata belum ada satu siswa pun. Aku pun duduk di kursi sambil mengerjakan tugasku yang belum selesai.
Tiba-tiba angin berhembus begitu kencang, hingga membuat pintu kelasku tertutup rapat. Suasana pun menjadi sangat hening, aku pun melihat jam tanganku, dan ternyata baru pukul 05:00. Pantas saja belum ada siswa yang datang.
Tiba-tiba saja bulu kudukku merinding, dan aku mendengar suara tangisan seorang perempuan. Mataku pun melihat ke semua sudut kelas, tetapi tidak ada siapapun. Namun suaranya seperti ada di balik lemari buku yang ada di belakang kelas. Dengan rasa panik dan takut aku pun berjalan mendekati lemari itu.
"Bruukkk..." Suara buku yang terjatuh, dari atas lemari.
Aku pun mengambil buku itu dan anehnya kenapa buku itu bisa terjatuh.
Ketika aku mengambil buku itu, aku melihat darah yang berceceran di lantai. Kini perasaanku makin panik dan sangat takut, keringat dingin keluar dari tubuhku. Dan tiba-tiba pintu kelas pun terbuka, dan ternyata itu adalah teman ku Valen.
"Tumben pagi-pagi udah dateng" kata Valen sambil mendekatiku. "Hehe...iya" kataku dengan singkat "Ehh, Chris kok muka lu kok pucat banget sih?" Tanya Valen kepadaku. Aku pun langsung menceritakannya kepada Valen, apa yang telah terjadi kepadaku. "Tau gak len, tadi gue liat darah di deket lemari buku itu." Kataku. "Mana?" Tanya Valen "itu..!" Kataku sambil menunjuk ke lantai "mana, gak ada apa-apa kok."
Kata Valen. Dan benar, darah yang tadi alu lihat gak ada. Tapi kok bisa darah itu tiba-tiba nggak ada. "Udah lah chris, lagi halusinasi kali lu..." Tambah si Valen.

Malam ini aku tidak bisa tidur, karena kejadian tadi pagi, masih terbayang dalam fikiranku. Aku pun mencoba tidur dan pada saat aku tertidur, aku bermimpi, dan mimpiku itu sama seperti kejadian tadi pagi.
Dalam mimpiku itu, aku melihat kejadian yang sangat tragis. Seorang siswi dibunuh, dan jasadnya dikuburkan dibawah lemari buku di kelasku dengan cara yang tidak layak yaitu dikuburkan dengan semen dan dilapisi dengan lantai keramik. Aku pun langsung terbangun dari tidurku. Rasanya aku sangat lelah sekali, keringat bercucuran di tubuhku.
Aku melihat jam dinding di kamarku, dan ternyata masih pukul 02:30 dini hari.
Aku pun memikirkan mimpi itu, apa maksudnya dari mimpi itu. Aku pun kembali lagi untuk tidur. Dan aku bermimpi di kelas lagi. Ketika aku  duduk di kursiku, tiba-tiba ada seorang siswa yang sangat menyeramkan. Wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya. Seragamnya banyak sekali darah. "Tolong aku Chris..." Kata perempuan itu. "Kamu siapa?" Tanyaku sambil ketakutan. "Aku Amanda, tolong akuu, kuburkan jasadku secara layak. Agar agku bisa pergi dengan tenang." Kata perempuan itu yang bernama Amanda. Tiba-tiba perempuan tadi menghilang dari mimpiku.
Aku pun terbangun lagi dari tidurku, sekarang aku sangat lelah sekali. Jam dindingku menunjukan pukul 05.00 pagi. Aku langsung berdoa dengan Tuhan dan segera mandi. Setelah itu aku siap-siap berangkat sekolah. Meskipun masih sangat pagi, tapi aku ingin menolong jasadnya Amanda. Aku pun langsung pergi ke sekolah dengan motorku.
Suasana sekolah masih sangat sepi, begitu juga di kelasku. Tapi ketika aku masuk kelas, aku melihat pak Andi sedang menyapu kelasku.
"Ehh...Chris, tumben pagi-pagi udah dateng." Kata pak Andi. "Iya pak." Jawabku. "Emangnya kenapa?" Tanya pak Andi. Aku pun menceritakan semua yang telah aku alami dari  kemarin dan tadi malam.
"Gimana pak, mau nggak bantuin saya?" Tanyaku. "Baiklah." Akhirnya aku dan pak andi mendorong lemari buku itu ke depan. Lalu pak Andi membongkar lantai itu dan menggalinya.
Sangat mengejutkan, ada jasad manusia dibawah lantai itu. Aku yakin jasad itu adalah jasad Amanda. Aku pun dan pak andi langsung membungkusnya dengan kain putih, dan menguburkannya dengan layak, serta mendoakannya agar Amanda bisa tenang di alamnya. Kemudian dari sudut depan kelasku, aku melihat sosok Amanda sedang tersenyum denganku. Lalu dia menghilang. Kini kelasku menjadi aman dan tentram, meskipun pernah ada misteri yang tersembunyi dan menyeramkan itu.

Sekolah AngkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang