30

90 2 10
                                    

"bang, ayo anterin gue. Keburu telat anjir"

"Apaan dah?, Pagi buta gini udah bangunin gue tidur aja lo, monyet"

"Pagi buta apa maksud lu. Orang ini udah jam setengah tujuh Abang!. Cepet anterin gue"

"Ha?!. Iya iya ini gue anterin kok. Tenang-tenang jangan nangis. Aduhh celana gue dimana ya?. Jam tangan gue mana Sel!?"

"Alah gitu aja ngga papa bang. Kita naik mobil juga. Ngga bakal kelihatan sama orang kalo Abang habis bangun tidur!"

"Iya iya ini berangkat"

----o0o----

Akhirnya gue udah sampai di depan gerbang sekolah.

"Jangan lupa kalo lo harus dengerin penjelasan Devano dulu. Jangan ambil keputusan karena ego" jelas Abang gue

"Iya, ngga lupa kok" akhirnya gue langsung masuk menuju gerbang

Ini gimana ya caranya buat ngomong ke Devano?, Orang yang mulai menjauh itu gue!. Astaga di permainkan -batin Selin

Dan kebetulan sekali. Devano lewat koridor kelas gue, mau gue samperin tapi gue gengsi.
Bodoamat dah.

"Dev" gue panggil nama dia, tapi dia tetep jalan terus

"Devano, dengerin gue dulu"  setelah gue ngomong itu, dia auto nengok ke gue

"Apa lagi?" Jawab dia dengan muka jengkel ke arah gue

"Devano plis, dengerin gue dulu"

"Lo tuh manusia Egois Sel!. Gue kemarin-kemarin mau nge jelasin ke lo, tapi apa?, Lo nggak mau dengerin gue. Dan sekarang, lo butuh gue dan harus dengerin penjelasan Lo?"

"Devano!, Berhenti dulu. Gue kesini mau ngomong buat selesaiin masalah kita!. Yang Egois siapa?"

"Lo"

"Terserah. Dev, gue nya ngomong. Gue mau Lo buktiin kalo yang di dalam kandungan perempuan itu anak lo bukan. Gue mau tahu"

"Bukan. Dia ketahuan bohong sama gue"

"Buktinya mana?. Gue mau lihat"

"Di rumah"

"Gimana ceritanya dia bisa bohong?" Tanya gue masih bingung

"Nanti aja, pulang sekolah ke rumah gue. Gue mau ngasih tahu semuanya"

"Nggak bisa. Gue nanti aja kerja kelompok"

"Iya udah kalo nggak bisa. Jangan mau tahu"

"Sebegitu bencinya lo sama gue?"

"Iya, karena lo Egois"

"Nggak ngaca, cuih. Kaya anak SD aja. Tukang ngambek"

"Ngapain ngaca gue udah ganteng"

"Sesungguhnya Tuhan tidak suka hamba-Nya yang sombong kaya lo. Bye"

"Sel lo mau kemana!" Teriak Devano ketika gue mau masuk kelas. Kangen lucunya. Eh gue masih marah sama dia.

----o0o----

"Al, ini gue ijin telat kerja kelompok bisa kan?"

"Bisa. Tapi nilai dikurang"

"Lu mah nggak mau bantu temen dikit aja"

"Bantuin apa lagi sih monyet?"

"Ini gue udah janjian sama Devano"

"Mau ngapain?. Katanya putus"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang