Pernah
Aku merasa dia hanya hembusan angin sunyi
Seperti sesuatu yang memang selalu ada hingga jadi terbiasaPernah
Aku berfikir bisa menjadi mentari
Bersinar tanpa harus disinari lagiPernah
Aku sendiri menikmati sejuknya awan sore hari
Udara ketenangan dan keindahan senja seolah menjadikanku beruntungTapi
Sesosok pria yang tidak lagi tegak berdiri baru saja datang
Penuh peluh
Tidak bersih sepertiku
Tidak sehat sepertiku
Tidak pula memakai pakaian serapihku
Dia tidak sempat menikmati senjaAyah
Ya, dia seseorang yang disebut Ayah
Merelakan redup untuk menyinari anaknya
Merelakan keberuntungan hidupnya untuk keberuntungan hidup anaknya
Merelakan sakit untuk kesehatan anaknyaDan aku..
Aku bukanlah mentari yang bersinar tanpa disinari oleh Ayah