bagian 3

2 0 0
                                    

Ketika pulang sekolah aku diajak Melsya ke kantor guru.Melsya ingin memberikan tugas yang tadi sempat bu retno kasih ke Melsya.

"Assalamualaikum"

Salam ku dan Melsya tidak dijawab sama sekali, karena semua guru fokus ke depan. Di depan ada pak bambang yang sedang memarahi siswanya.

Cowo yang dimarahi pak Bambang sekilas sama seperti cowo yang datang kerumahku. Rambutnya disemir merah, tak memakai dasi dan ikat pinggang, baju nya keluar dari celana, celananya pun ketat membuat postur tubuh kakinya terlihat.

"Gak usah dilihatin...." bisik Melsya sembari menarik tanganku menuju meja bu retno yang ada di depan.

"Bu ini tugasnya" kata Melsya sembari melontarkan buku yang ia pegang

"Makasih Melsya" kata bu retno yang menggambil buku dari tangan Melsya.

Hampir semua guru kenal Melsya padahal kami baru setengah semester di sekolah ini.

"KELUAR"

Bentakan dari pak bambang membuat aku dan Melsya menolehnya. Lelaki yang dimarahi pak bambang pun hanya menatap pak bambang dengan senyum manis lalu meninggalkan kantor guru. Saat itu ia melewatiku,  ia menoleh ke arahku dan tiba tiba ia menginjak kakiku, sepertinya itu sengaja ia lakukan.

"Auw" rintih ku

"Lo kenapa vik......"😦 tanya Melsya panik

"Gak kenapa napa yuk balik"

             ^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Saat pulang aku menghampiri klas Faisal seperti biasa. Tapi nihil semua sudah pulang aku heran dimana faisal berada. Seketika ponselku berbunyi, pesan masuk datang.

Faisal💙
Onlain

>yank..... lu pulang duluan ya, gue kumpul osis nih, maaf ngabarinya dadak.

Aku pun mulai mengetik di keyboard dengan jari jari indahku.

Faisal
Onlain
<ya udah gpp, aku naik ojek onlain aja.

Faisal
Onlain
>okee.. sayang
Hati hati ya😘

Aku pun akhirnya mulai meninggalkan klas Faisal dan menuju depan sekolah. Saat ku membuka ponsel untuk membuka aplikasi ojek onlain tiba tiba saja cowo itu didepanku menaiki honda cbr nya.

"Hello, mau pulang...?" Sapa Gibran

"Ngapain lu...?" Tanyaku

"kamu belum jawab pertannyaan saya lho"

"Ngaak usah dikasih tau"

"Habis kamu gak jawab sih"

"Hiya hiya aku mau pulang"

"Saya anter boleh"

"GAK"

Aku langsung membalikkan badan dan kembali ke masuk ke sekolahan karena malas meladeni gibran.

"Awas" dia menarikku disaat aku hampir saja terserempet motor siswa yang mau keluar gerbang.

Disaat ia menarikku tak sengaja aku menggengam erat tubuhnya ia juga menggengam erat tubuhku. Dan disaat itulah keningku dan keningnya menempel dan terbentur sangat keras satu sama lain.

"auww" rintihku sambil mengusap keningku yang terbentur dikening gibran

"Aduh" rintih Gibran yang mengikutiku

Kami pun akhirnya tatapan satu sama lain.aku menunduk malu.

"Pulang yuk vika.... keburu sore"

Katanya membuka kecanggungan antara kami berdua.

VIKA AYUNDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang