Aku terbagun, kepalaku terasa pusing. Entah, sudah berapa lama aku pingsan. Ku pandangi sekitarku, hanya ada bebatuan dan tetesan salju yang menyelimuti dinding goa. "Dimana ini?" akupun mulai kebingungan, dan mencoba mengingat-ingat hal yang terjadi sebelum ini.
*Flashback on*
Keluargaku sedang berlibur ke Hobbit, salah 1 desa di selandia baru. Desa yang aslinya adalah peternakan milik keluarga Alexander. Ya, seperti pada kebanyakan anak lainnya yang menyusuri setiap ruangan villa yang tak sebegitu luas guna mencari tahu,akupun sama. Hingga, tiba-tiba aku menemukan sebuah lukisan di salah 1 lantai kamar. Sebuah lukisan yang menggambarkan bunga sakura yang tengah diselimuti salju. Melihat interior tersebut, seketika membuatku jatuh hati, dan memilihnya sebagai kamar tidurku. Aku takjub hingga meraba-raba lukisan itu, dan seketika tanpa kusadari ada yang mendorongku hingga kepalaku terbentur, hingga tak sadarkan diri
*Flashback Off*
Aku beranjak, dan mencoba menyusuri Goa tersebut. Hingga kutemukan jalan keluar goa. Namun diluar tengah hujan salju yang sangat kencang. Membuatku urung untuk keluar dari Goa tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara orang lain tengah membicarakan sesuatu. Dengan sigap, aku berjalan perlahan mencari cela untuk mengintip. Terlihat 2 sosok tinggi dan besar menggunakan pakaian berwarna hijau tua yang sangat pekat, sedangkan kepalnya berbentuk lonjong dengan 2 antena dikepalanya. Hampir mirip seperti makhluk luar angkasa, mungkin?.
"Biib.. Biib..Biiiiiiiiiiib.. Biib"
"BiibBiibBii....!!!"
"Mereka siapa, dan apa yang tengah dibicarakan?" Tanyaku pada diri sendiri. Mereka terlihat sangat serius. Tunggu, salah 1 dari mereka mengeluarkan cairan berwarna biru laut. "Apa itu?".
"Mereka itu anak buah Darwin. Raja kejam HMI yang ingin membuat Istana kristal guna menguasai Dunia." Aku tercekat, dan hampir saja berteriak, saat kudengar suara lelaki asing berada tepat dibelakangku. Kukira aku sendirian, dan tak akan lagi selamat setelah ini. Iapun membekap mulutku dengan tangannya yang sangat besar.
"SSsst... jangan Khawatir, aku juga pendatang disini." Iapun menarikku bersembunyi. Ternyata 2 Makhluk itu mau lewat.
"Terima kasih." Ucapku seketika. Seandainya tadi aku terlanjur marah-marah , dan ia tak menarikku. Mungkin saja aku sudah menjadi Tawanan 2 Makhluk asing tersebut. Tanpa fikir panjang, ia menyuruhku untuk mengikutinya.
Kamipun berhenti, kulihat sebuah batu besar menutupi suatu ruangan didalam goa tersebut. Lalu iapun mengeluarkan sebuah batu kecil berbentuk bintang dan menancapkan ke batu besar tersebut. Ternyata, ada lobang yang berbentuk sama dengan picisan batu berbintang yang ia bawa. Seketika batu besar tersebut hilang dari pandangan kami berdua. Entah hal apa yang telah menghipnotis ku, sehingga aku mau saja ikut dengannya.
Ruangan dibalik batu tersebut bukan seperti goa yang sebelumnya. Namun, lebih mirip dengan ruangan masa depan dengan teknologi abad ke - 25 Aku benar-benar terpesona oleh ruangan tersebut. Hingga tanpa kusadari, tiba-tiba saja batu itu telah menutup kembali.
"Jangan takut. Kamu akan baik-baik saja disini..."
"Meski tak lama." Lanjutnya, membuatku mulai bingung memaknai maksud ucapannya"Maksud kamu?"
"Ya, Kamu sedang berada di Pulau Half Moon Island. Sebuah Pulau yang hanya dihuni oleh Manusia jahat bernama Darwin yang ingin menguasai Dunia.." ia mengambil kursi dan duduk tepat didepanku.
"Sebenarnya dia Manusia yang baik. Namun, Kekuatan telah membutakan Akal sehatnya. Dia memiliki kekuatan Memanggil Makhluk luar angkasa. Sehingga, ia berencana menguasai dunia, melalui Makhluk luar angkasa tersebut. Menurut nya, Semakin Banyak Makhluk luar angkasa yang dapat ia taklukkan,
Maka ia akan lebih mudah menjalankan rencana nya. Apabila hal itu sampai terjadi, seluruh Manusia akan menjadi Budak, dan Robot-robot ciptaan Darwin akan menjadi penguasa dibawah pimpinan Darwin " Aku semakin merinding mendengar ceritannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubur Harapan
Non-FictionBermula dari perkenalan yang menjengkelkan. Membuat Nisfa terombang ambing kefika ia mulai mengenal siapa fano sesungguhnya, dan mulai menjalin sebuah ikatan pershabatan. Seperti pada hal umumnya. Persahabatan lawan jenis tak akan mulus seperti bias...