'Sejak saat pertama melihat senyumannya
Jantung berdebar debar inikah pertanda
Namun ternyata salah harapanku pun musnah
Sejak aku melihat kau selalu dengannyaTuhan tolong aku ingin dirinya
Rindu padanya, memikirkannya
Namun mengapa saat jatuh cinta
Sayang sayang dia ada yang punyaMungkin ku harus pergi untuk melupakannya
Dalam hati berkata takkan sanggup pergi
Ow ow owTuhan tolong aku ingin dirinya
Rindu padanya, memikirkannya
Namun mengapa saat jatuh cinta
Sayang sayang dia ada yang punyaTlah ku coba menghapus bayang-bayang indah
Tetapi selalu aku merindu lagi ow..Tuhan tolong aku ingin dirinya
Rindu padanya, memikirkannya
Namun mengapa saat jatuh cinta
Sayang sayang dia ada yang punyaTuhan tolong, tolong aku
Jatuh cinta pada kekasih orang
Ingin lupa ku tak bisa
Sayang sayang dia ada yang punyaTuhan tolong aku ingin dirinya
Rindu padanya, memikirkannya
Namun mengapa saat jatuh cinta
Sayang sayang dia ada yang punya
Sayang sayang dia ada yang punya
Sayang sayang dia ada yang punyaWow wow'
Kesya bersenandung pelan menyanyikan lagu dari Yovie & Nuno - Merindu Lagi (Pada kekasih Orang). Itulah yang menggambarkan perasaannya saat ini, galau merana...
Sungguh kasihan nasibnya, mencintai seseorang yang sudah memiliki seorang kekasih. Orang lain mengatakan untuk lupakan saja karena lelaki itu sudah ada kekasih. Tapi apa boleh buat? Melupakan seseorang tidak semudah pertama kali kita jatuh cinta padanya.
Sulit. Sangat sulit. Mengingat satu sekolah dan sering bertemu, membuat Kesya menjadi lebih sulit untuk melupakannya. Karena apa? Ingin melupakan sering bertemu dan berpapasan, dan dengan gampangnya lelaki tersebut mengembangkan senyuman manisnya dengan raut wajah yang membuat Kesya gemas ingin memiliki.
Eh...
Sangat disayangkan, memang sayang sih... Ganteng, tapi.. Udah ada yang punya. Iri aku tuh, pengen milikin kamu juga.
"Woi Kesya..." Suara Liza yang sedikit cempreng membuyarkan lamunanku.
"Ngapain lo bengong sendirian ngeliatin lapangan? Dia gaada kali" Ucapnya cengengesan, Kesya mendelik.
"Apasih, bacot lo" Balas Kesya dan langsung meninggalkan tempat itu. Liza membuntutinya dari belakang, karena mereka satu arah, tapi nanti pisah arah. Gimana?
•••
OMG!!!
Ganteng banget ya ampun, ngga ngerti lagi. Pekik Kesya di dalam hatinya.
"Mata woi mata!" Semprot Zahra, Kesya mendengus.
"Gemes banget anjir!" Ucap Kesya dengan mata berbinar habis menatap lelaki yang disukainya.
"Bodoamat, masih gantengan Ado" Zahra melengos begitu saja.
Kesya mendecih, lalu menyamakan langkah kakinya dengan Zahra yang sudah lebih dulu berjalan menuju kantin.
"Hai guys!" Sapa Adila
"Hai..." Zahra menyapa balik
"Hai, beli apaan lo" Tanya Kesya"Beli yang kaga ada" Canda Adila
"Jah, dia kali ah kaga ada di hati gue" Maksud hati kesya ingin melucu malah jadi garing. Sakitnya tuh disini, kalo malah jadi garing tuh gaenak. Percayalah kawand...
"Bacot ah, gue mau beli es teh bu poci dulu, seret" Ucap Zahra dan berlalu.
"LIZA!" Teriak Kesya, Liza pun menoleh dan berjalan menghampiri Kesya yang sedang berduduk santai dimeja kantin pojok, bersama Adila.
Setelah Liza sudah didekat Kesya, Kesya dengan semangat menceritakan bahwa ia tadi bertemu dengan seorang gebetannya yang berstatus kakak kelasnya.
Katanya sih 'Kakak Unyu' entahlah, itu terlalu alay memang. Tetapi namanya orang sedang berada dalam fase jatuh cinta, ya sudah, semua terasa biasa dan lumrah jika sedang jatuh cinta. Bahkan kekurangan orang yang kamu cintai akan terlihat perfect dimatamu.
Tapi rasakan jika kalian sedang tidak mencintai siapa pun, lalu mendengar teman kalian yang berbicara seperti itu ditambah dengan nada yang sangat dibuat-buat unyunya, pasti kalian akan berkata "cih, lebay lo" "alay lo" dan semacamnya.
Oke, skip.
•••
KRIIING!!!
KRIIING!!!
KRIIING!!!
Yash! Bel pulang pun berbunyi juga, etelah sekian lama bosan menunggu.
Kesya pun keluar kelas dibarengi dengan Adila, mereka satu kelas. Diluar kelas sudah ada Zahra dan Liza yang sudah menunggu untuk pulang bersama.
"Skut lah balik" Ajak Kesya
"Ayo dah, pengen rebahan gue" Keluh Adila
"Bentar bentar" Cegah Liza sambil mesem-mesem menjijikan.
"Yaelah Lija mah mau ngeliat doinye yang di IPA 1" Ucap Zahra pedas.
Liza hanya nyengir dan mesem-mesem tidak jelas.
"Anjir! Kakak... Ganteng banget" Ucap Kesya dengan nada memuja muja, matanya tidak lepas menatap kakak kelas yang disebutnya 'kakak lucuu' berbeda dengan 'kakak unyu'.
Kesya masih terus melihat kebawah, ke arah lapangan dimana kakak kelas tersebut sedang berjalan membawa tas dan menenteng jaketnya, sungguh itu sangatlah so cool, karena kelasnya yang memang berada dilantai 2 kesya hanya bisa melihat dari atas saja.
"Eh, kok dia bareng sama...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rainbows
CasualeIni mengisahkan tentang aku, kamu, dia, dan dia. *** Aku yang mencintai 3 laki-laki sekaligus. Dan dia yang diam-diam selalu memperhatikan ku. Kamu yang suka bertemu denganku. Dia yang tampan, lucu juga membuatku gemas. Lalu, siapa yang akan ku pili...