Via pov:
Gue sama om Arka langsung aja jalan lewat koridor kelas X disana banyak yang mandangin gue dengan tatapan iri,kagum,dan muka muka mupeng kaya baru liat bidadari aja. PD si Via. Sampainya di kelas XI IPA 1 langsung aja om Arka ngetuk pintu kelas dan muncullah sesosok guru menor. Sesosok emang dia huntu hahah mukanya kaya badut aja.😅
" Assalamualaikum,bu maaf mengganggu kegiatan ngajar mengajarnya." Kata om Arka dengan penuh sopan kepada guru yang mengajar sekarang.
" Waalaikum salam,pa iya tidak masalah pa,silahkan masuk!." Jawab guru yang lagi ngajar di kelas yang gue mau masuk."
"Oh iya bu makasih sebelumnya, ayo via masuk." Gue pun masuk dan berdiri di tengah tengah antara om gue sama guru yang ngajar.
" Pagi anak anak!." sapa om gue kepada seluruh murid XI IPA 1.
"Pagi pak!." jawab seluruh siswa siswi kelas kecuali gue.
" Bapak disini mau memperkenalkan murid baru pindahan dari International Senior High School dan mulai sekarang dia akan berada dikelas ini semoga kalian bisa berteman dengan baik sama dia yah!." Kata om gue
" Via sekarang giliran kamu yang memperkenalkan diri!." Lanjut om Arka
" Oke kenalin gue via Muthia Renanda." Perkenalan gue cukup singkat soalnya gue udah pegel dari tadi berdiri mulu.
" Ada yang mau di tanyakan anak anak?" Tanya om gue ke murid murid.
" Saya pak!." kata cowo yang duduk di bangku pojok sambil mengangkat tangannya."
" Iya silahkan kamu yang di pojok!." Kata om gue
" Pak Via manusia jadi jadian yah?." Tanya anak itu.
Gue kesel banget pas dia nanya gue kalau gue manusia jadi jadian tenang Via lo harus sabar jangan sampai tuh cowo masuk rumah sakit gara gara gue tendang.Batin gue.
Lo masih aman karna lo masih gue liatin bukan gue sleding,baru juga masuk mood gue udah ancur gara gara tuh cowo satu. Aarrgghhhhh
TBC
Maaf cerita nya di gantung tapi tolong bantu vote ⭐ komen and share yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GRIL IN PESANTREN (HIATUS)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA CERITA DI PRIVAT ACAK) Maaf yahh jika banyak typo.😁 Seorang gadis yang bad di pindahkan oleh kedua orang tuanya ke pesantren, karena si gadis memiliki sifat yang kurang baik.
