Selamat membaca. Kalau ada kata-kata yang kurang enak buat dibaca atau di pahami, tolong dimengerti🤭
Ini g jelas da amburadul. Aku baca sendiri malah geli🤭🤭
Gpp lah yah, yang penting update 🤣
Warning typo ❤
~~~~~~~~~~~
"Aku harus pulang Eomma"
Sehun berujar jengah pada wanita paruh baya yang kini terus menyeret lengan kekarnya untuk mengikuti langkah sang ibu tercinta.
Bukan karena Sehun tak tahu diri, atau ingin menjadi anak yang durhaka. Tapi ia sangat mengerti kenapa sang mama tercinta sangat kekeuh untuk membawanya ke restoran mewah yang kini di pijaknya.
"Sebentar saja Sehunnie. Tak akan lama. Kalau kau tak suka, kau bisa pulang"
Sehun memutar bola matanya jengah "pekerjaanku masih banyak, dan aku harus menyelesaikan nya malam ini juga"
Langkah sang mama tiba-tiba terhenti. Wanita yang masih tampak begitu cantik, bahkan di usianya yang kini sudah menginjak lima puluhan, menatap sang putra tercinta dengan tatapan memicing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Urusan pekerjaan, atau kau mau menemui wanita itu lagi?"
Skak mat.
Sehun memang tak pandai berbohong pada wanita yang sudah melahirkan nya ini. Bagaimanapun sikap sang mama pada kekasihnya, tapi tetap ---- ikatan batinya pada wanita bermarga Oh itu sangatlah kuat.
"Kau masih menemuinya?"
Sehun membuang nafasnya dalam "Eomma ......"
"Sudah Eomma bilang, eomma tidak suka padanya. Kenapa masih belum putus juga?"
Sehun mengusap wajah tampan nya kasar "bagaimana aku bisa melakukan nya?" Sehun berucap frustasi "aku mencintainya, Eomma"
Wanita paruh baya itu mendengus kesal. Cinta? Tau apa Sehun tentang cinta.
Sehun itu, cukup menuruti kemauan nya dan menikahi wanita baik-baik pilihan nya. Tentu saja wanita baik-baik yang Yoona inginkan itu adalah, wanita sederajat, tidak membuat Sehun dan keluarga besarnya malu.
