Anything for you
" Soobinie "
Tanpa menoleh Soobin udah tahu kalau Yeonjun yang sedari tadi memanggilnya. Tapi Soobin tetap melangkahkan kakinya berjalan disepanjang koridor sekolah. Yang beda dari orang-orang biasanya mereka akan mengejar orang tersebut apalagi kalau orang yang dituju sudah sangat jelas mendengar mereka memanggil namanya.
Berbeda dengan Yeonjun yang tetap berjalan dibelakang Soobin walaupun Soobin seakan-akan tidak mendengar Yeonjun memanggilnya.
Hitungannya Yeonjun bisa memberi tatapan tajam kepada orang lain yang menatap Soobin. Yeonjun jelas sangat tidak suka. Baginya keindahan seorang Soobin cuma bisa dilihat olehnya.
Yeonjun langsung berhenti begitu Soobin mulai sibuk membuka loker nya. Tanpa membuang kesempatan Yeonjun langsung berdiri hampir tidak ada jarak dibelakang tubuh Soobin dan menahan tangan Soobin dengan tangannya.
" Semakin menolakku, aku semakin mengejarmu bin "
Bisik Yeonjun tepat ditelingan Soobin dengan suara khasnya.Soobin sebenarnya mau marah atas perilaku Yeonjun yang ini. Ditambah suara beberapa murid yang menggoda mereka dengan posisi seperti itu. Tapi bukan Yeonjun namanya kalau tidak melakukan hal-hal seperti sekarang ini.
Untungnya selesai mengatakan itu Yeonjun langsung melepaskan tangan Soobin dan bersandar di deretan loker. Membiarkan Soobin yang tidak mengeluarkan reaksi apapun, padahal biasanya Soobin langsung mengeluarkan kata-kata pedasnya.
" Kenapa Soobin lagi rapiin buku aja dimataku itu cantik ? "
Goda Yeonjun lagi yang tengah bersandar dengan kedua tangannya yang masuk kedalam kantung celana sekolahnya. Jangan lupakan senyuman khasnya yang tengah ditujukan kepada Soobin. Pujaan hatinya." Kamu ke sekolah untuk belajar. Pikirin masa depan kamu coba "
Kata Soobin yang baru selesai dengan kesibukannya tanpa menoleh kearah Yeonjun dan bahkan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Yeonjun." Hei Soobin. Kamu lupa masa depanku itu kamu? "
Kata Yeonjun lantang.Soobin langsung menutup telinganya dengan tangannya dan berlari kecil. Kali ini Yeonjun tidak mengejarnya, dia menikmati tingkah lucu Soobin yang baru saja dilihatnya.
🦊🐰
Soobin sedari tadi terlihat fokus membaca buku pelajarannya. Padahal jam pelajaran kelas mereka udah jelas-jelas kosong.
Murid yang lainnya bahkan sedari tadi sibuk menikmati jam kosong. Apalagi yang sedang berada didepan Soobin.
Sibuk menatap Soobin sambil tersenyum dengan manisnya. Sayang Soobin terlalu mengacuhkan senyum manis itu. Iya itu Yeonjun yang menikmati dunianya." Bin mau minum gak? "
Ini udah kesekian kalinya Yeonjun menawarkan minumannya sendiri untuk Soobin.Tapi tetap saja Yeonjun mendapatkan acuhannya Soobin.
Soobin sebenarnya dengar . Ditambah lagi memang udah sedikit haus, tapi benar saja Soobin juga sedang menimbang tawaran Yeonjun barusan. Untungnya lagi Yeonjun tidak biaa membaca pikirannya bukan?
" Bin "
" Hm? "
Yeonjun tersenyum bahagia hanya karena Soobin yang sadar tidak sadar meresponnya. Sampai Yeonjun memamerkan dereten giginya.
" Kamu tau gak buku yang paling penting itu apa? "
" Apa? "
Respon Soobin yang langsung menoleh kearah Yeonjun dan mendapati Yeonjun yang masih setia dengan senyuman." Buku nikah kita nanti bin "
Dan benar saja Yeonjun langsung mendapat tatapan tajam dari Soobin.
🦊🐰
Ingat tentang catatan yang ditulis Yeonjun dibuku tugas Soobin? Sayangnya ajakan Yeonjun untuk berkencan dengan Soobin lagi-lagi harus gagal. Gimana tidak? Yeonjun yang tadi harus berurusan dengan ekskul nya ternyata harus menerima kenyaataan kalau sekarang Soobin udah saling bercanda dengan Doyoon di depan kelas mereka.
Yeonjun langsung merubah tatapan wajah tidak suka kearah Doyoon. Dan langsung mempercepat langkahnya menghampiri kedua mahluk yang sudah menyalakan api cemburu seorang Yeonjun.
" Ekhm "
Soobin dan Doyoon langsung terdiam begitu Yeonjun menghampiri mereka.
" Bin. Maaf aku gak nepatin janji hari ini. Ada masalah di tim basket "
Jelas Yeonjun yang berbicara lembut pada Soobin, tapi seperdetik kemudian natap tajam Doyoon yang hanya memasang wajah dinginnya kearah Yeonjun." Lah aku kan belum jawab iya "
Protes Soobin.Langsung saja Doyoon tertawa sendiri. Entah Doyoon mengerti arah pembicaraan mereka atau tidak, ini seperti tontontan penolakan Soobin dimata Doyoon. Lalu kalau sudah begini itu artinya belum ada yang kalah dalam usaha mendapatkan hati Soobin.
Yeonjun yang langsung bisa mengartikan senyum Doyoon kearah Soobin, langsung menarik tangan Soobin dan beranjak dari sana.
" Eh Yeonjun lepas "
" Berhenti memaksa kalau jelas jelas Soobinnya nolak "
Yeonjun berhenti dan langsung melindungi Soobin dibelakang tubuhnya. Lalu berhadapan dengan Doyoon yang memang tidak terima dengan cara Yeonjun barusan.
" Daripada kamu buang waktu dan tenaga. Lebih baik berhenti aja. Soobin dari awal udah punya aku. Paham? "
Jelas Yeonjun dengan smirk khasnya.Doyoon sama kerasnya. Belum kehabisan akal untuk mengalahkan lawannya.
" Coba buktikan "
Tantang Doyoon.Merasa waktunya yang tepat dan berhasil menjebak Doyoon, langsung saja Yeonjun membuat Soobin berhadanpan langsung dengannya.
Yeonjun menahan kedua tangan Soobin dengan kedua tangannya. Lalu memajukan wajahnya lebih dekat dengan Soobin. Soobin yang merasa sangat terkejut dan belum sempat memikirkan apa yang harus dilakukannya hanya bisa menerima serangan mendadak dari Yeonjun.
Yeonjun mencium sekilas bibir Soobin dihadapan Doyoon.
" Lihat. Aku baru aja menciumnya. Dia milikku "
Kata Yeonjun tegas dan langsung membawa kembali Soobin berlalu dari sana.Soobin benar-benar seperti terhipnotis. Tidak ada protes bahkan penolakan seperti hari kemarin.
Yeonjun yang berjalan dengan tetap menggenggam tangan Soobin tersenyum manis dengan suasana hati yang indah.
Hari ini Yeonjun menang.
Semoga besok Yeonjun kembali mendapatkan hati Soobin. Tidak perduli seberapa banyak lagi penolakan yang akan Yeonjun hadapi. Baginya Soobin pantas diperjuangkan.
Carrotyeonbin
KAMU SEDANG MEMBACA
20cm " Yeonbin "
FanfictionIni tentang perasaanku untukmu.. bagaimana rasanya aku ingin menyentuh rambutmu saat kamu mendonggak kepadaku. Perasaanku yang hadir dengan sendirinya, meski kucoba untuk mengendalikannya tapi yang ada aku semakin menyukaimu. Tentangmu..tentang per...