Aku beralasan sakit, karena memang benar-benar sakit, baik fisik maupun hatiku, juga kehormatanku. Bahkan sebenarnya saat ini aku juga masih merasakan sakit di bagian vital tubuhku, tapi paling tidak aku sudah tidak tertatih-tatih lagi kalau berjalan.
Aku sebenarnya masih takut masuk kerja, aku tak bisa membayangkan bagaimana kalau bertemu dengan pak Jamal. Entah seperti apa nanti ekspresi wajahnya saat melihatku. Aku takut dia meminta untuk mengulangi perbuatan itu lagi.
Aku tidak ingin sampai itu terulang lagi, meskipun kemungkinannya kecil. Aku tahu, dengan memiliki video persetubuhan kami pak Jamal pasti akan mengancamku untuk menuruti kemauannya lagi. Eh tunggu, bukan persetubuhan kami, tapi pemerkosaan yang dia lakukan kepadaku. Aku tak rela menyebutnya persetubuhan, karena aku sama sekali tak menginginkannya.
Harus kuakui, malam itu tubuhku menghianatiku. Tubuhku bereaksi dengan setiap sentuhan dari pak Jamal. Tapi aku sangat yakin, itu semua karena dia memberiku sesuatu, entah apa aku tak tahu. Dan harus kuakui juga kalau aku sempat menikmatinya, tapi ketika semua itu berakhir, hanya penyesalan dan rasa sakit hati yang kurasakan.
Satu hal yang paling kutakutkan dari perbuatan kami malam itu adalah kalau aku sampai hamil. Malam itu berkali-kali pak Jamal menumpahkan spermanya di dalam rahimku. Malam itu memang aku sedang tidak berada dalam masa suburku, tapi siapa tahu saja dengan begitu banyaknya sperma pak Jamal yang masuk ke rahimku, bisa saja membuahiku. Aku benar-benar tak rela jika harus hamil karena perbuatannya, meskipun kalau sampai benar-benar hamil aku tak tahu apa yang akan kulakukan.
Karena hal itulah, kemarin tanpa sepengetahuan suamiku, aku pergi ke seorang dokter kandungan yang tak lain adalah temanku semasa sekolah dulu. Awalnya dia kaget karena aku bertanya tentang KB, karena aku dan mas Krisna sendiri belum memiliki anak. Apalagi dia sempat curiga kepadaku karena aku datang sendirian, tidak didampingi mas Krisna. Tapi aku beralasan kalau kami sepakat untuk menunda dulu punya momongan karena mas Krisna sedang fokus mengejar karirnya, dan semua itu sudah atas persetujuan mas Krisna. Untungnya dia percaya, dan tidak bertanya macam-macam lagi.
Temanku itu menyarankan agar aku meminum pil KB saja saat akan berhubungan badan, tidak perlu memasang spiral atau semacamnya karena takutnya akan mempengaruhi kesuburanku sendiri. Aku sendiri setuju dengan saran itu, karena kalau disarankan untuk menggunakan kondom, jelas tidak akan ada gunanya. Pak Jamal mana mau menggunakannya.
Dan akhirnya, hari ini aku berangkat kerja diantar oleh suamiku. Dia sebenarnya bertanya apakah aku sudah yakin untuk masuk kerja, tapi aku bilang aku tak enak jika terlalu lama tak masuk kerja. Aku takut teman-teman kantorku akan curiga, apalagi kata pak Jamal, selain aku ada juga orang lain yang mengalami hal serupa dengan apa yang aku alami, yang entah siapa orangnya aku juga belum tahu, pak Jamal tak memberitahuku.
Sampai di kantor, aku disambut oleh teman-temanku. Mereka berbasa-basi menanyakan aku kemarin sakit apa, dan apakah sekarang sudah sembuh benar. Aku jawab sesuai dengan apa yang sudah aku persiapkan dari rumah. Aku yang semula takut akan bertemu lagi dengan pak Jamal, hari itu bisa bernafas lega karena ternyata pak Jamal tidak masuk, karena sedang dinas di luar kota sejak kemarin. Yah, paling tidak aku tidak akan bertemu dengannya sampai minggu depan.
Hari ini kulalui dengan biasa-biasa saja. Pekerjaan yang tertunda karena aku tak masuk juga sudah beres, karena kemarin sempat dikerjakan oleh temanku. Selama di kantor ini, beberapa kali aku memperhatikan temanku yang perempuan, menerka-nerka siapa sebenarnya yang dimaksud oleh pak Jamal, yang juga berhasil dia perdaya untuk menyerahkan tubuhnya. Tapi tentu saja aku tidak bisa mengetahuinya. Bertanya pada mereka? Itu adalah sebuah hal konyol yang tak akan aku lakukan, karena malah bisa membuat mereka tahu apa yang terjadi padaku, dan betapa malunya aku kalau sampai teman-temanku tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Yang Rahasia
Non-FictionInilah kumpulan-kumpulan cerita yang bikin kamu melek terus