01. prolog

19 4 0
                                    

"Waktu, membuatku tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu, membuatku tahu. Bahwa ada hal-hal yang terkadang abadi bersamanya. Berjalan beriringan, tanpa dapat ditinggalkan"

___






















Dengan senyum yang amat ceria, seorang laki laki dengan rambut hitam legamnya, dengan semangat membawa sekotak bekal makan siangnya yang ia siapkan pagi tadi.

Sekarang sudah waktunya untuk makan siang, lelaki itu melangkahkan kakinya dengan cepat, ia ingin menghampiri kekasihnya untuk diajak makan siang bersama.

"Yeri!!" Panggil lelaki itu dengan senyum manisnya.

Orang yang dipanggil pun menoleh. "Kenapa?" Tanyanya.


"Ayo, kita makan bareng. Aku bawa bekal nih buat kita berdua" katanya sambil menyodorkan bekalnya yang ia buat.



"Makan aja sendiri, aku gk laper"jawabnya, tentu saja lelaki itu sedikit kecewa mendengar jawaban kekasihnya.

"Nanti kamu sakit yer, ayo kita makan" ajaknya sekali lagi.

Namun wanita yg dipanggil Yeri itu malah menghempaskan kotak makan lelaki itu hingga berserakan di lantai.









"Brakkk!!!"








"Heh mark!!! Gue bilang ga mau ya gamau!!!! Gak usah sok perhatian sama gue, urus aja diri lo sendiri sana yang udah sakit sakitan!!!" Kata Yeri, semua pasang mata memperhatikan mereka.




"Yeri!! Aku ini pacar kamu! Jaga bicara kamu" nada bicaranya sedikit bergetar.


"Oke ya mark!! Lo denger, mulai sekarang kita gak ada hubungan apa apa lagi okey?? Kita putus!!!" Ujar Yeri, ia pergi meninggalkan Mark yang masih mematung. Yeri tersenyum puas, bisa bebas dari seorang Mark Lee.


Mark masih mematung, memperhatikan pacarnya- ah tidak lebih tepatnya sekarang menjadi mantan kekasihnya, ia tak menyangka. Ternyata gadis yg ia kira adalah orang yang lembut dan setia, nyatanya telah membuangnya begitu saja bagaikan sampah.


Mark benar benar kecewa.


Ia hanya bisa memperhatikan kotak bekalnya yang sudah berserakan dilantai, sedangkan orang orang hanya memperhatikannya. "Huh....." ia menghela nafas, mencoba untuk menyabarkan diri.




Mark memungut kotak bekalnya, dengan perasaan berkecamuk, mark tak sadar jika sedari tadi air matanya mengalir bebas. Waktu makan siang hampir habis, semua siswa memasuki ruang kelasnya.


Mark harus membersihkan semua makanannya yang terjatuh, di koridor yang lumayan sepi. Diam diam Mark terisak, ia menatap lorong sekolah yang sudah sepi. Hanya tersirat bayang bayangnya ketika bersama Yeri. Dahulu, kekasihnya sangatlah baik dan lembut. Namun kenapa saat Mark memberi tahu jika dia punya penyakit, Yeri pergi begitu saja. Mark menunduk, ia masih terisak.

















"Are you okey?"




"Brakk!!"




"Ahh?!!!"


"He-hey... maaf ngagetin ya" suaranya begitu lembut.


Mark yang kaget dengan refleks menghempaskan sapu yang ia pegang. "Nggak papa kok" jawabnya, ingat Mark masih menangis.


"Loh, kok kamu nangis?? Ada apa??" Tanya wanita yang lebih pendek dari Mark.

"A-ahh gk papa kok, ini kemasukan debu aja tadi hehe" jawabnya, Mark memalingkan wajahnya dan mengusap air matanya. Wanita yang berdiri dihadapannya hanya mengangguk dengan polos.


"Sekarang udah jam masuk kelas, kenapa masih diluar?" Tanyanya, ia menaruh tumpukan buku yang ia bawa dan kembali menatap Mark.

"Lagi bersihin ini, tadi gak sengaja saya jatuhin" kata Mark yang sepenuhnya bohong.

Lagi lagi wanita itu hanya mengangguk dengan polos, "baiklah, aku pergi dulu". Ujarnya tersenyum, lalu ia berlalu dengan tumpukan buku buku besar ditangannya.

Mark membalasnya dengan mengangguk. Diam diam Mark memperhatikan gadis itu yang tengah kesusahan membawa tumpukan buku yang begitu banyak. "Lucu..." gumamnya.






















-SetengahTahun

Setengah Tahun ; Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang