PROLOG

8 1 0
                                    

Author pov

"Semoga hari ini dan esoknya menjadi hari keberuntungan buat aku"gumam seorang gadis dengan kuncir kuda yang sedang duduk dalam mobil sambil menatap ke arah jendela

Tak terasa mereka pun sampai tujuan.

"Udah sampek atuh non, mau bapak anterin non?"tawar supir yang mengendarai mobil yang ditumpangi wanita tersebut

"Gausah pak, makasih, shasa bisa sendiri kok"jawab gadis itu sambil membuka pintu mobil dan merapikan seragamnya

"Kalo gitu bapak balik dulu ya non"

"Iya pak, makasih ya udah dianter, doain Shasa biar betah di sekolah baru nya,terus tolong bilangin ke papa gak usah khawatir, shasa bisa jaga diri kok"ucap gadis itu sambil tersenyum manis

"Iya non nanti saya sampaikan, saya permisi dulu ya non, nanti kalau sudah waktunya pulang, bapak jemput lagi kesini non"ucap pak supir

Gadis itupun hanya mengangguk, mobilnya pun sudah meninggalkan parkiran sekolah.

"Kamu pasti bisa sha! "Batin gadis itu meyakinkan diri sendiri sambil melangkah menuju gedung sekolah yang mulai ramai oleh siswa

Setelah sampai di koridor sekolah Shasa pun melihat banyak siswa yang berlalu lalang sambil melihat kepadanya dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti

"Hey! Lo anak pindahan ya?"sapa seorang perempuan berwajah cantik

"Hmm i-iya saya anak pindahan, maaf saya mau nanya kantor kepala sekolah dimana ya? "Jawab Shasa sambil kikuk

"Ohh kantor kepala sekolah? Mau gua anter?"tawarnya sambil berjalan menyusuri koridor sekolah

"B-boleh, gak ngerepotin kan?"tanya Shasa mengejar langkah kaki perempuan itu

"Nggaklah, biasa aja! Oh ya gua lupa! Kenalin nama gua Keana rheya jayna panggil aja kena atau apalah terserah lo"ucapnya sambil mengulurkan tangan

"Namaku A-auristela Allisya Lesham Shaenette panggil aja Shasa"ucapnya masih kikuk sambil menyambut uluran tangan kean, jujur saja Shasa memang tidak mudah bergaul dengan orang yang baru di kenalnya

"Wow..nama lo panjang banget kek kereta api"jawab Kean sambil ber-wow panjang

"Hmmmm... "Gumam shasa

Akhirnya merekapun sampai di ruang kepala sekolah, Kean pun pamit pada Shasa untuk pergi ke kelasnya terlebih dahulu

"Gua duluan ya, takut telat gua tunggu di kelas oke! Byee! "Ucap Kean melambaikan tangannya sambil berlalu menuju kelas

"Makasih"jawab nya hampir tak bersuara

Shasa pun mengetuk pintu dan terdengar suara yang menyuruhnya untuk masuk.

"Permisi pak"ujar Shasa kepada seorang laki-laki paruh baya yang sedang duduk di kursi.

"Sini Sha duduk sini, gausah panggil pak juga kali, om mu ini masih muda"jawab laki-laki itu sambil merengutkan wajahnya

Shasa pun duduk di kursi tepat di depan meja kepala sekolah tersebut

"Nggak gitu juga om, masa Shasa manggil om dengan sebutan om kan gak enak"jawab Shasa sambil tersenyum

"Yaudah deh iya,tapi kan gak ada siapa-siapa,jadi kamu harus panggil saya om"jawab laki-laki itu tak mau ditolak

"Iyadeh"gumam Shasa

"Jadi kamu sekarang kelas berapa, mau masuk jurusan apa? Sambung laki-laki itu

"Shasa kelas 11 pak-eh om maksudnya, Shasa pengennya masuk IPA"jawab Shasa sambil memainkan tali tasnya

Let MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang