Sampai pulang kerja pun, seluruh karyawan yang sedang berada didekat wasti pasti berbisik-bisik. Mendadak tubuh wasti gemetar karna dia kembali mengingat dirinya yang dulu sering di bicarakan.
Namun wasti terus mencoba tegar, lift segera tertutup dan wasti memilih untuk menunggu lift selanjutnya.
Pintu lift terbuka, dan kosong. Wasti hendak masuk, namun seoranh pria lebih dulu melalui nya. Ardhito, ceo sekaligus pemilik perusahaan tempat dirinya bekerja.
Sungguh wasti semakin malu, air matanya ingin terjatuh. Lift hendak tertutup namun ardhito menahannya.
"Gak masuk?." Tanya nya.
Wasti tak berani menatap ardhito. "Hmm.. tidak apa-apa pak. Bapak duluan saja." Baku banget bahasanya bu.
"Masuk aja, saya tidak apa-apa ko." Lahiya kaku juga ardhito.
Wasti pun akhirnya masuk kedalam lift dan berdirik menjauhi gilang agar dia tidak ke bauan.
"Hmm, ma- maaf pak."
"Untuk apa?." Tanya gilang."
"Mungkin bapak terganggu dengan aroma saya."
"Saya gak cium apa-apa tuh."
Hening.
Wasti berjalan di gelap nya malam dan gelap hati nya. Langkah nya terhenti saat melihat siswa yang tadi ia temui ada di tempat mereka bertemu tadi pagi.
"Hei tante, ko lama?."
"Hya.." wasti menatap sedikit kesal, dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Sudah lah, lupakan saja. Toh aku udah kena sial."
"Maksudnya?."
"Iya maksud ku, sudahlah kita selesaikan dan mencoba tidak bertemu satu sama lain." Jelas wasti dan berjalan melawati siswa itu.
Namun tangan siswa itu menahan wasti dengan memegang jas nya, wasti terkejut.
"Hmm..kita harus ketemu lagi.."
Wasti mengerutkan wajah nya bingung, ia menatap wajah siswa itu yang seperti sedang terkena musibah. Dia teringat dirinya dulu, ketika masa sma nya yang sangat menyedihkan.
Wasti tak ingin ada seseorang yang sedang mengalami hal serupa dengannya dan dia hanya diam saja.
"Baiklah..kita akan bertemu lagi, kita harus bertemu kembali. Puas?." Wasti memberikan senyuman kepada siswa itu.
Siswa itu pun ikut tersenyum.
"Jadi nama kamu siapa?." Tanya wasti ketika mereka duduk di taman kota.
"Dio, panggil aja dio." Kata nya, wasti mengangguk paham.
"Oiya, jangan panggil aku tante lagi-.-."
"Heheheh..iya."
![](https://img.wattpad.com/cover/206085172-288-k818240.jpg)
YOU ARE READING
WASTI
RomanceWasti.. Perempuan yang selalu kurang beruntung dalam segala hal.. Baik pekerjaan, sosial, apalagi percintaan.. Namun setelah bertemu gilang, seakan keberuntungan menemui nya.. Ada juga dio anak sma yang super nyolot adiknya gilang, dan satu hal yang...