Part 33: To hard to say goodbye

831 25 0
                                    

🎶 Chaeyoung Twice, Melody Project

Sukaa sm lagunyaa, di play yak!

🌼🌼🌼

Satu kata yang cukup mendeskripsikan dimana Lena dan Driel berada sekarang.

Canggung.

Ini adalah kali pertama mereka berdua bertemu empat mata semenjak putus beberapa bulan lalu. Lena berdeham mencoba menetralkan suasana "Ehm.. kenapa lo ngajak gw ketemuan disini Dri?"


Driel mendongak, tersadar dari lamunan singkatnya.

"4 hari lagi gw bakal berangkat ke Singapura buat kuliah"

Secepat itukah? Gw masih gak rela lo tinggal, Nadriel.

"Ah iya, kenapa?" Lena sekuat tenaga menahan rasa terkejutnya. Yang agaknya sangat kentara di mata coklat gelap milik Driel.

"Gw cuman mau ngelurusin kesalahpahaman kita waktu itu"

Lena masih bergeming ditempatnya menunggu kelanjutan kalimat yang dilontarkan Driel.

"Waktu itu jujur gw gak ada niatan buat selingkuh dan bikin lo sakit Len. Gw sadar ternyata cewek licik itu cuman manfaatin gw dengan ngancam kalo gw ga nurutin kemauan dia, dia bakal ngelukain lo"

Lenq terdiam, Betapa bodohnya ia saat itu dengan mengedepankan egonya untuk tidak mau mendengarkan penjelasan Driel terlebih dahulu.

Perlahan airmata gadis itu mengalir begitu saja, membasahi paras ayu-nya. Rasa bersalah dan menyesal menggerogoti hatinya, Lena sangat merutuki rasa keegoisannya.


"Hei.. jangan nangis, maafin gw baru bisa ngomong sekarang, Alena"

Lena cepat-cepat menggeleng "Maafin gw juga, gak mau dengerin penjelasan lo waktu kemarin-kemarin Dri"

Driel tersenyum setelah itu mengangguk, lelaki itu menarik tangan Lena dan menggenggamnya dengan sayang.

"Gw kuliah disana bakal lama kira-kira 4-6 tahunan, lo disini baik-baik ya Lena"

Lena bingung ia menangis karena apa, tentang Driel yang bisa meraih impiannya untuk kuliah di NUS. Atau sedih karena dalam waktu dekat lelaki jangkung dihadapannya akan segera pergi ke Singapura dalam waktu yang sangat lama.

"Gw gak nyangka lo bakal pergi ke Singapura secepet ini Dri" Lena beranjak menghapus sisa airmatanya dengan asal.

Benarkan pikirannya Alena-nya masih menyimpan perasaan yang sama sepertinya.

Driel terkekeh dan menangkup pipi gadis itu lembut "Jakarta sama Singapura deket kali ah, nanti gw sempetin sering mampir kalo ada waktu ya?"

Lena mengangguk mengiyakan, Driel memilih duduk di sebelah Lena dan merentangkan tangannya dan tentu saja dibalas dengan senang hati oleh Lena.

Pelukan yang akhir-akhir ini tidak Lena rasakan, yang sukses membuatnya nyaman. Samar-samar Lena merasakan kecupan hangat dipuncuk kepalanya.

AleNadriel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang