Chapter 2

28 1 0
                                    

"Ci ke mall yuk?" Ajak Dela setelah selesai mengemasi barang-barangnya

"Boleh, sekarang?" Jawab gue

"Cusss!" Jawab Dela, Jessi dan Seffi bersamaan

Gue dan temen-temen auto gassken buat pergi ke mall, satu tempat yang menurut gue paling asik. Perjalanan gue terasa sangat menyenangkan. Candaan para sahabat-sahabat gue lah yang membuat gue nyaman dengan mereka.

Sesampainya disana gue langsung serbu baju-baju paling laris di mall itu. Setelah itu gue dan temen-temen gue udah ngerasa capek banget. Akhirnya kita memutuskan untuk beristirahat di restoran.

•••

Jam Weaker berwarna hitam Berbunyi nyaring memenuhi seluruh penjuru Kamar gue. Tepat pada pukul 03.00 wib gue bangun.

"Hoamm, siapa sih yang setel alarm jam segini? masih pagi banget. Lanjut tidur deh" akhirnya gue lanjut tidur

Sekitar satu jam gue ketiduran, pas gue bangun gue udah lihat kalau udah pukul 05.45 wib, gue masih santai. Gue merapikan kamar gue yang semalem belum gue bersihin, setelah itu gue langsung mandi.

Author POV

"Pagi bang" sapa Oci

"Pagi mbeng" jawab Rendi

"Mbeng?" Tanya Oci lalu menautkan kedua alisnya

"Iya, kan lu gembeng" jawab Rendi lalu terkekeh

"Bang, semalem lo ganti alarm gue ya?" Tanya Oci sembari mengoleskan selai ke roti tawar miliknya

"Apaan dah? Kok nuduh" ucap Rendi, ya di berbohong kepada adik kecilnya ini

"Alah sok mau bohongin gue lagi" sarkas Oci lalu melahap roti tersebut

Oci tak tahan dengan perdebatan antara dia dan abangnya itu, akhirnya Oci memilih untuk langsung berangkat. Menggunakan mobil kesayangannya itu.

°°°

"Pagi anak-anak" sapa Bu Nisa

"Sekarang kalian buka buku paket halaman———" BLA BLA BLA BLA

Dua jam berlalu, karena lelah menunggu Oci membenamkan wajahnya di atas tangan yang ia lipat diatas meja.

"Hei! Oci! Disuruh ngerjain malah tidur!" Bentak Bu Nisa, alhasil membuat Oci kaget

"Apaan sih Bu, ganggu aja" seperti itulah jawaban Oci. Seperti orang mengigau, padahal sih enggak

"SEKARANG JUGA KAMU LARI DI LAPANGAN LIMA KALI!" suruh Bu Nisa

"Lah? Kok gitu?"

"Mau saya tambah?!" Kata guru itu tambah marah

Akhirnya Oci menuruti apa kata guru  killer itu. Oci mulai berlari mengelilingi lapangan dengan panas matahari yang hari ini sangat terik, dan membuat siapa saja pasti akan pingsan bila di posisi Echan saat ini.

Banyak ocehan yang keluar dari para penggemar beratnya Oci.

"Eh? Kenapa tuh pacar gue?"

"Aduh, kasian banget sih. Sini Abang lapin keringetnya"

"Bidadari aku dihukum ya? Kasian"

"Perempuan kok sifatnya kayak cowok"

"Sukur makan tuh panas, salah sendiri bikin ulah"

Setidaknya begitulah ocehannya, tidak hanya kalimat positif yang mereka ucapkan. Ada juga haters yang mengatai Oci.

•••

Hallo readers
Apa kabar? Sering gak up ya?
Maaf deh..

Thank you yang udah setia baca cerita aku. So enjoy ya guys

BAD GIRL? YESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang