Satu.

7 0 0
                                    


  Dara bangun dari tidurnya setelah ia mengumpulkan seluruh nyawanya yang sedari tadi tak kunjung pulang.tanpa ada sepatah kata yang terucap Dara melompat seperti orang yang bekerja disirkus,ia menarik handuk dan segera bergegas mandi dan melakukan aktivitas normalnya.

"NO!!TELAT!!"sontak Dara yang segera menyambar roti dan tak lupa berpamitan pada tantenya,dan lari sekencang mungkin.

"Fuhh..aman astaga.."Dara sampai ke kelas pas sekali saat jam menunjukkan angka 8 lebih 15.
"Telat?tumben."Seville yang kini sedang memainkan ponselnya menatap Dara yang terlihat letih dan bercucuran keringat.
"Kemarin ada meeting sih.."keluh Dara.
"Si bos nyuruh lu apa?"
"Dia nyuruh aku untuk menambah rasa tarik pelanggan doang sih.."
"Tapi..aku introvert,jadinya dijadiin bagian desain ajasih"Dara menaruh tasnya dibangku, dan mengeluarkan buku yang akan dipelajari.

Dara meneguk sebotol air yang ia ambil dari tas punggungnya.
"Lu beruntung,pelajaran pertama jamkos karena guru pada rapat.."Seville mengacak-ngacak poni Dara yang berwarna hitam pekat.
"Karena aku anak baik."hening.
Dara memang tidak jago dalam bidang becanda,jatohnya malah garing dan bikin canggung,apalagi pada sahabatnya Seville.
"Dollar bet sih lu,wkwk"Seville berdiri dan memegang kepala Dara sebagai tumpuan.
Berhubung Seville pergi,ia hanya diam bagai orang dungu,Dara bukan orang yang mudah bergaul,dan ia termasuk kaum introvert karena ia tidak pernah terlihat mengucapkan sepatah kata,kecuali ketika ia bersama Seville.

"Sumpah nolep banget.."Dara segera mengambil buku bacaan dari tasnya.
Buku memang hal alternatif ketika tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan.Dara jatuh dalam fantasinya saat membaca buku selama 2 jam pelajaran,hingga akhirnya bel istirahat berbunyi.

Dara pergi membeli minuman kaleng di mesin penjual otomatis.Dara benci kebisingan,baginya tempat tertutup jauh lebih sempurna untuknya.
Dara memainkan game yang ada diponselnya,ia melupakan hampir dari segala waktunya.
Dara menutup ponsel dan balik ke kelas lebih awal,bisa dibilang 15 menit sebelum masuk.

"Seville!"Dara menarik kemeja Seville yang kini basah karena keringat yg mengalir.
"Kamu basah banget,tadi tanding sama kelas mana?"
"Kelas 11-3."
Dara mengelap keringat yang mengalir dikening Seville,badannya bau keringat namun tercampur parfum jadinya makin bau.
"Gue bau banget ya?"tanya Seville.
Dara menutup hidungnya dan mengangguk dua kali menandakan bahwa Seville memiliki aroma tidak sedap.

"Yaudah gue mandi dulu ah,biar ganteng di depan Dara sayang.."

"Udah bau,masih ngegombal,bentar lagi masuk!mandinya ntar aja."
Dara menjitak kepala Seville,dan kembali mengelap keringat Seville.

Dara mencuci tangannya dan berkaca sebentar,dan segera kembali ke bangkunya,Seville tertidur dengan lelap.

Dara memainkan rambut ikal Seville dan memainkan pipi Seville yang tirus dan rahang yang kokoh.

"Hihi,Seville lucu!" Dara terus memainkan muka Seville yang sedang tertidur lelap disampingnya.

"PAK"

Dari belakang ada yang memukul Dara dengan gulungan kertas,Dara mengambil gulungan tersebut.
Aneh.
padahal ia duduk paling belakang,kenapa ada yang bisa melemparinya kertas kosong?

ngeri..otak Dara memikirkan hal-hal ngeri yang justru membuatnya parno.
Dara membuka kertas tersebut dan menemukan tulisan yang bertuliskan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

psycho partnerWhere stories live. Discover now