3: 🔸Nyaman🔸

12 0 2
                                    

Gak komen+vote= buluq
Ingat itu haha.
Jadi cepet pencet ⭐🌟
Oke?

Happy reading

🐻

"Cintamu senyaman mentari pagi, seperti pelangi yang selalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti, selamanya dihati
Aku bahagia milikimu seutuhnya

-nyaman,andmesh kamaleng-

Malam ini seluruh siswa menghabiskan malamnya dengan melingkari api unggun. Banyak kegiatan yang dilakukan mulai dari bernyanyi, joget tak jelas dan menceritakan pengalaman masing-masing.

"Gimana kalau kita main truth or dare?" Ajakkan riko langsung diangguki semua siswa. "oke sekarang gue bakal nyanyi terus nih botol bakal kalian opor sampai lagu yang gue nyanyiin berhenti dan yang bakal ngasih Truth or dare orang sebelumnya. Jadi karena gue yang awal, jadi gue yang bakal ngasih truth or dare. Setuju?" lanjut riko, sambil menjukkan sebuah botol

"SETUJU" seru kami kompak

Suara gitar mulai mengalun, kemudian riko mulai bernyanyi.

"Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubala-" suaranya berhenti, kemudian kami melihat siapa yang mendapat giliran pertama. Rangga?

"YE RANGGA" Seru tita heboh, yang membuatku mendengus.

"Oke rangga, lo pilih truth or dare?" tanya riko

"Dare." ucapan rangga membuat seluruh temanku berseru heboh.

"Darenya, duduk didekat orang yang lo sayang" tantang riko

Ranggapun tanpa ragu berdiri, kulihat tita yang sudah blushing. Huh dia kenapasih

Rangga berjalan menujuku,lalu duduk diantara aku dan boy. Aku tersenyum mengejek melihat raut wajah tita

"Wuihhh rangga sayang shelin gaes" Ejekkan riko berhasil membuat teman-temanku berseru heboh.

"Udah teriaknya? Kalian gak lihat gue juga lagi duduk didekat boy ? Jadi otomatis gue sayang boy" perkataan rangga berhasil membuat semua temanku tertawa ngakak sedangkan boy? Dia sedang sibuk mengumpati rangga.

"Oke lan-" baru saja riko ingin memulai kembali permainan tiba tiba hujan turun tanpa tanda apapun.

"Yah" Desah seluruh siswa, lalu bergegas masuk ketenda.

Aku memerhatikan seluruh siswa yang sedang berlarian, aku malah terdiam memerhatikan hujan dan merasakan setetes air itu mengenai kulitku. Entah sudah berapa lama aku baru merasakan hal ini

Aku memejamkan mata, tiba-tiba memori lama terputar diingatanku

"Papa, shelin mau main hujan"

"Shelin mau main hujan?" tanya papa, yang dibalas anggukan olehku. Papa tersenyum hangat lalu berkata "Yaudah ayo, tapi shelin jangan ngomong kemama ya" Akupun hanya mengangguk

Kemudian

Aku dan papa berlarian ketaman belakang rumah, sambil menikmati hujan.

"SHELIN" Teriakan mama membuatku dan papa panik.

"Aduh papa, kita harus gimana?" tanyaku

Papa terlihat sedang berpikir, karena papa yang kelamaan mikir mama sudah muncul didepan pintu sambil berkacak pinggang

"Kalian ini ya, udah dibilang jangan main hujan masih aja ngeyel. Kalau sakit gimana? Kan mama juga yang repot" Ucap mama dengan nada gemas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DramableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang