Bel istirahat pun berbunyi di akhir pelajaran bahasa Indonesia. Sorak para murid sangat riang, kecuali Karel yang masih diam dan bimbang memikirkan tawaran Bu novi. Dia ingin mengikuti olimpiade itu tapi di sisi lain dia memiliki tanggung jawab di ekskul futsal.
Rangga, farel dan Bagas mengajak Karel untuk makan siang di kantin." Kalian mau makan apa? Mumpung lagi baik gue traktir deh" ucap Bagas
"Widih tumben lo baik" ucap Farel pada Bagas
"Emang gue mah baik dari dulu kalian aja yang baru sadar"
"Serius ya bayarin nanti lo malah kabur lagi pas makanan udah abis" kini Rangga yang bersuara.
"Iyee"
"Lo kenapa sih rel murung aja? Tumben banget ada masalah?" tanya Bagas.
"Tau kenapa sih lo?" Ucap Farel.
Karel hanya melirik teman teman nya tanpa berniat untuk menjawab.
" Kenapa sih rel? Cerita kek jangan diem aja pan gue bingung jadinya" Rangga membujuk Karel untuk bicara.
"Gue di tunjuk buat ikut olimpiade matematika sama Bu Novi untuk mewakili sekolah." Ucap Karel singkat.
"Widiih ga nyangka. Yauda ikut aja"
"Kan kalian tau gue kapten sekaligus ketua di Ekskul futsal dan olimpiade itu bareng sama turnamen kita nanti. Gue bingung harus ikut yang mana?" Jelas karel.
Mereka hanya diam dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Eh iya bener juga, kita kan turnamen tiga hari lagi." Ucap Farel"Ya kalau gue di posisi Karel juga bingung si . Coba pikir sama lo pada, olimpiade bikin orang tua Karel bangga tapi dia ada tanggung jawab di futsal" ujar Bagas.
Bel masuk pun berbunyi kini Karel dan ketiga teman nya memasuki kelas kembali.
Keesokan harinya Karel , ayah , bunda dan adik nya salsa sedang sarapan di ruang makan. Karel mencoba bertanya pada ayahnya atas olimpiade itu.
"Yah, Karel di tunjuk untuk mengikuti olimpiade matematika mewakili sekolah" ucap Karel
"Wih ka Karel ga nyangka ya biasa nya buat onar di sekolah sekarang di tunjuk ikut olimpiade.. hahaha" ucap salsa meledek kakak nya itu. Karel dan Salas hanya berselisih 1 tahun yang membuat mereka terlihat seperti anak kembar.
"Gue mah bandel juga pinter" Karel membela diri nya sendiri.
"Yasudah ikut saja itung itung buat nambah nilai kamu" ucap ayah nya lagi
"Tapi yah tiga hari lagi Karel turnamen futsal, terus Karel juga punya tanggung jawab sebagai ketua" jelas karel.
"Ya kamu kan udah sering ikut turnamen sekali sekali ikut olimpiade kan bagus" kini bunda nya yang bicara.
Ucapan bunda nya benar juga dia memang sudah sering mengikuti turnamen.
"Tuh ka bener kata bunda lo kan udah sering ikut turnamen, sekali sekali ikut olimpiade biar temen temen lo pada kaget. Seorang Karel pembuat onar ikut olimpiade matematika Ahahaha" salsa terus tertawa meledek karel.
"Berisik lo ya"
"Salsa kamu itu seneng banget ngeledek kakakmu" ucap bunda mereka.
Dan kini keputusan Karel sudah bulat ia akan mengikuti olimpiade itu.
Setelah mengantar salsa ke sekolah nya karel langsung menemui Bu Novi. Karel dan salsa berbeda sekolah atas permintaan Karel, bukan karna apa apa hanya saja Karel ingin mengantar jemput adik nya. Walaupun mereka selalu ribut tapi Karel sangat menyanyi salsa begitupun sebaliknya.