🎋1. She is so Pretty🎋

1.4K 111 32
                                    

👆Mulmed zaman Cici👆

By the way! Kalian sombong, mau baca, taruh di library tapi ogah ngefollow. Apa karena Cici bukan penulis femes, ya? Sedih Cici.

Hari ini, sembilan tahun yang lalu.

"Bangun!"

Chris tak memperdulikan suara Tristan sepupunya yang berusaha membangunkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chris tak memperdulikan suara Tristan sepupunya yang berusaha membangunkannya. Si Muka Vampir itu selalu saja mengganggunya padahal mereka tidak sekelas.

"Bangun, Jing!"

Chris masih pura-pura tidur dan mengabaikan Tristan. Mereka berdua sekolah di tempat yang sama tetapi tidak sekelas. Tristan di kelas B dan Chris di kelas C.

"Kau punya guru wali kelas baru. Kau tau? Gantiin Guru Pembunuh itu."

"Aku tak peduli, selama tak menggangguku. Sekarang, pergilah kau. Kau mengganggu tidurku!"

Tristan berdiri tapi sengaja menginjak kaki Chris. Kedua remaja itu memang memiliki kaki yang panjang sampai guru olah raga menginginkan Tristan dan Chris masuk ke klub basket tapi keduanya tak bersedia.

"Bangkeee! Awas kau, Ben!"

Tristan kabur dari kelas Chris sambil tersenyum mengejek. Kedua matanya hilang segaris karena senyum.

"Kata Lily, gurunya cantik. Nanti kenalin, ya," teriak Tristan nakal.

"Peduli amat!"

Chris sebal karena waktu tidurnya terganggu oleh sepupunya karena hal yang tidak penting, padahal kemarin malam dia kurang tidur karena sibuk main game. Dia mencoba memejamkan matanya lagi tetapi baru saja mencoba tidur, bel tanda masuk pelajaran berbunyi. Chris menyumpah-nyumpah karena kaget.

"Hei, Ganteng!"

Chris menoleh ke samping. Teman sekelasnya, gadis paling cantik di kelasnya sedang tersenyum padanya.

"Hari Minggu ini, nonton yuk!"

Chris melihat ke belakangnya, mengira Debora sedang bicara dengan orang lain. Seseorang yang diajak nonton oleh gadis jangkung itu.

"Kamu, Ganteng! Hari Minggu, ya?"

"Ah, aku? Aku ada janji sama Tristan!"

"Bisa kita double. Kau dan Tristan. Aku dan Gisel."

Chris memutar bola matanya. Tristan akan membunuhnya kalau sampai melibatkan dia dalam urusannya dengan lawan jenis.

"Tidak bisa, kami janjian mau latihan wushu besok Minggu."

"Tapi kata Tristan, kalian latihannya pagi..."

"Sampai malam. Ada pertandingan."

Chris merasa terselamatkan ketika guru masuk ke dalam kelas. Dia menatap lurus ke depan kelas agar tak ditodong oleh Debora soal nonton hari Minggu. Namun ketika memandang lurus, darah remajanya berdesir, matanya hampir meloncat keluar, mulutnya menganga melihat orang yang baru masuk ke kelas sambil membawa buku tebal. Gadis muda berambut sebahu, bermata indah, dan bertubuh mungil. Bukan hanya Chris yang melongo, teman-teman sekelasnya yang berjenis kelamin sama dengannya, langsung bercuit-cuitan.

🎋My Pretty Teacher🎋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang