06. Sayang?

472 24 7
                                    

Di sini Eya berada, duduk di atas sofa empuk dengan pakaian santai nya.

Tadi selesai makan siang Eya langsung pamit, dia bilang ada tugas. Padahal mah sekarang Eya lagi main game.

Dengan teve menyala yang tak di tonton, Eya terus fokus pada benda pipih tersebut.

Tangan nya sibuk kesana-kemari membunuh para lawan.

Tit!

Eya mendongak, menatap wajah pria di depannya. "Kok di matiin sih! Gue lagi nonton." Protes Eya.

Cross duduk di sofa sebelahnya. Tidak menatap Eya dan malah mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaketnya.

Dengan mata yang terarah pada layar ponsel, Cross berkata. "Orang gak di tonton ngapain masih nyala."

"Gue lagi nonton, Cross" Dengus Eya.

"Elo lagi main hp, sayang listrik, Ya." Ujarnya sambil lalu menatap layar ponsel lagi.

Eya memutar bola mata malas, cowok di depannya ini sok hemat sekali sih.

Eya baru akan berucap saat Cross malah mengangkat sebuah panggilan.

"Halo."

Cross terlihat menatap jam yang melingkar di lengan kiri nya. Setelah itu dia bangkit dan berjalan keluar.

Eya hanya menatap tak peduli pria itu, lalu melanjutkan main nya.

"Cross nya kemana, Eya?"

Eya menoleh ke belakang, mendapati Tante Aeera berdiri anggun menatap Eya dengan senyuman di bibir merahnya.

"Tadi angkat telepon Tante, tuh, di luar." Tunjuk Eya pada Cross yang terlihat dari balik jendela.

Aeera membentuk huruf O pada mulutnya, lalu ikut duduk di samping Eya, di tempat yang Cross duduki tadi.

"Eya." Panggil Aeera.

Eya yang tengah memainkan game pun menjeda permainannya, menatap Aeera penuh tanya.

"Iya Tante, kenapa?"

"Tante mau nanya sama kamu, boleh nggak?" Ucap Aeera.

Eya terkekeh. "Tanya aja Tante, mau nanya apa emang?" Kata Eya.

"Kamu udah punya pacar belum?"

Pertanyaan dari Aeera membuat Eya mengernyitkan dahi nya. Merasa bingung juga terkejut.

Eya membenarkan posisi duduknya, lalu berkata. "Enggak Tante. Emang kenapa?"

Aeera tampak semangat dengan senyum di bibir. "Bener kamu nggak punya pacar?" Tanya Aeera memastikan.

Eya tertawa. "Iya, Tante. Eya nggak punya pacar." Jawab Eya.

"Hmm.., bagus deh kalau begitu." Ucap Aeera senang.

Eya mengernyit bingung. "Emang kenapa Tante?" Tanya Eya penasaran.

"Ma, udah kan? Aku ada perlu bentar."

Eya dan Aeera langsung menengok ke arah Cross, dengan tatapan berbeda-beda.

Aeera yang semringah. Dan Eya yang sebal karena percakapan nya jadi terpotong karena Cross datang.

Sementara Cross menatap bingung kedua wanita di depannya. "Ada apa?"

Eya kembali pada posisinya seperti tadi, tak menghiraukan ucapan Cross.

"Kamu mau kemana emang?"

"Ada urusan bentar, Ma." Ujar Cross dengan wajah andalan nya.

"Gak mau main dulu sama Eya. Kenalan dulu." Ujar Aeera.

Eya menoleh menatap Cross. Sementara Cross berseru. "Kan tadi udah kenalan, Ma. Lagian aku ada perlu sebentar. Mama pulang sendiri gak pa-pa kan?

Aeera tampak cemberut. Sementara Eya masih menatap dua orang yang tengah melakukan obrolan ini. "Iya, Mama bawa mobil."

"Kamu sama Eya aja perginya, Mama masih ada perlu sama Tante Zely." Titah Aeera.

Cross mendelik. "Mau ngapain, Ma. Lagian aku ada urusan." Kata Cross.

"Ih, emang kamu mau kemana sih? Udah pergi sama Eya gih, lagian kan kamu belum kemana-mana selama di sini." Titah Aeera tak ingin di ganggu gugat

Cross menatap wajah polos Eya, menggaruk tengkuk leher yang tak gatal. "Eya, kamu mau kan temani Cross, keliling Jakarta aja." Tawar Aeera, sementara Eya meringis.

"Eya sih terserah Tante, tapi Cross nya kan gak mau." Jawab Eya jujur.

Cross menghembuskan napasnya pelan. "Terserah Mama deh, tapi aku emang ada perlu bentar. Paling dia aku suruh tunggu." Jawab Cross akhirnya.

Aeera tersenyum senang menatap Eya gembira. "Yaudah, gih sana."

"Eh! Eya ganti baju dulu--"

"Gak usah, kita cuma mau pergi bentar." Potong Cross.

"Sama aja, gue ganti dulu ah--"

"Gak usah Eya, gue tinggal kalau Lo masih mau ganti baju." Ancam Cross.

Eya hanya mendengus, Aeera menatap kedua remaja di depannya dengan senyum lebar.

"Iya, Eya. Udah gitu aja, udah cantik kok."  Ujar Aeera seraya mengelus rambut Eya.

Eya hanya tersenyum malu.

"Ayok. Gue buru-buru."

Eya mendecak menatap Cross.

"Marah-marah mulu, ihk." Sebal Eya.

"Kamu pakai mobil Mama aja ya, nanti motor kamu biar Mama suruh pak Ebi kesini buat ngambil."

"Eh, tapi--"

"Kamu kan mau main sama Eya, masa mau bawa motor."

Cross mendecak pelan, dia lupa kalau mengajak serta Eya.

"Yaudah, deh. Aku pergi dulu ya Ma, bentar doang kok."  Pamit Cross.

"Lama juga gak pa-pa."

Cross hanya mendelik. Lalu meraih punggung tangan Aeera, menciumnya.

"Pergi dulu ya Tante." Pamit Eya juga.

"Iya, nanti Tante bilang ke Mami kamu, kalau kamu pergi sama Cross." Ujar Aeera.

"Sip."

Eya mengangkat kedua ibu jari nya. Lalu tertawa. Cross berdecak melihat kelakuan mereka.

"Ayo."



Tbc.

======

Freetalk~

Aku update AFFECTED aja dulu; soalnya cuma dia yang udah selesai draft nya. Yang lain belum selesai.

Dan ... Seperti yang aku bilang, SUMMER bakal aku update sekalian aja ya; langsung tamat gitu.

Kalo buat MyHappyEnding, hmm... cb itu spesial:)) jadi aku perhatiin banget draft-nya. Sooooo, slow motion aja Ama dia mah.

Xoxo.

AFFECTED - End 2019 | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang