Tampaknya langit serta merta andil dalam kesunyian ku
Memendam kuat sebuah rasa, hingga tak sanggup lagi untuk membendungnya
Kemudian ia meluapkan nya dengan cara menurunkan bulir-bulir air ke tanah
Detik demi detik, menit demi menit
Bulir-bulir itu pun semakin deras tiada henti
Seakan semua pertahanan yang ia genggam erat, tak dapat ia tahan lagi
Semua ia tumpahkan dalam kurun waktu yang lama, banyak pihak yang turut andil menjadi saksi atas penderitaan nya
Salah satunya yaitu aku,
Derasnya hujan ini seakan mewakili semua rasa yang ada dalam benak
Sejuta rasa yang ku pendam sangat dalam, kini mulai menyeruak paksa untuk keluar
Hingga tak dapat kutahan, yang akhirnya aku juga turut menumpahkan bulir-bulir menuju pipi
Mengingat ulasan demi ulasan yang telah ku lalui selama ini
Seakan meninggalkan goresan yang amat dalam, hingga sekarang pun masih sangat terasa
Malam ini,
Aku dan hujan sepertinya sedang kontras
Kami pun turut berduka bersama.
Tak ada malam yang cerah untuk hari ini
Tak ada bintang-bintang yang bertaburan dan gemerlapan di langit
Yang ada hanyalah secercah sinar rembulan yang terselubung oleh gelapnya awan hitam
Seolah menutup akses cahaya yang masuk dari manapun
Merasa lebih baik untuk menyendiri dan menumpahkan segala isinya
Yang kemudian membuat lega, walaupun tak ada hasilnya
Namun itu suatu rasa tersendiri, meskipun itu tak akan berakhir
Setidaknya bisa membuat hati merasa jadi lebih baik
•Novi Yuliyanti•
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa yang Berujung Asa
Teen FictionCurahan hati seorang perempuan yang mengagumi seorang laki-laki dalam diam, namun tak kunjung ada hasilnya