"Chanyeol!"
Chanyeol membuka matanya secara paksa karena mendengar namanya yang dipanggil berkali-kali. Ia lalu menguap sambil menggaruk kepalanya yang ternyata berkeringat. Matanya segera tertuju pada kipas angin yang sudah menemaninya 5 tahun belakangan. Kipas itu mati.
"Kipas setan" gumamnya. "Harus berapa kali gue bawa reparasi..."
"Chanyeol!" suara yang tadi membangunkan Chanyeol dari tidur lelapnya kembali terdengar, kali ini ditemani dengan beberapa gedoran di pintu.
Chanyeol berdiri menginjak kasur tipisnya. "Iya, bentar" jawabnya sambil berjalan ke sumber suara. Tak dipedulikannya beberapa barangnya yang berceceran di lantai, siap menusuk telapak kakinya jika ia salah melangkah sedikit saja.
Mata bundarnya membelalak melihat siapa tamunya pagi itu. Seorang wanita mungil berambut sebahu sedang berdiri di depan pintu kamar kosnya. Kemeja putih lengan pendek dan boyfriend jeans biru muda membalut tubuhnya dengan cantik. Sepasang sepatu moccasin berwarna coklat dan sebuah totebag hitam melengkapi outfitnya.
"Lama banget lo bangun. Gue panggilin seratus kali" ucapan wanita itu menyadarkan Chanyeol dari lamunannya. Chanyeol berkedip beberapa kali. Tampaknya ia masih mengantuk, atau wanita ini tampak jauh lebih cantik dari terakhir mereka bertemu.
"Wendy?" sebuah nama akhirnya meluncur keluar dari sela-sela bibirnya. Nama yang sudah lama ia coba lupakan, tapi selama itu juga gagal. "Ada apa lo kesini? Pagi-pagi gangguin orang"
Wanita yang dipanggil Wendy itu merengut. "Sementang udah mantan, gaboleh main lagi gue kesini? Padahal dulu nginep-nginepan juga pernah" dipamerkannya sebuah senyum menggemaskan. "Eh atau lo lagi nyimpen cewek ya di dalem situ? Makanya lo bilang gue gangguin?" ia lalu mencoba berjinjit untuk mengintip ke dalam kamar Chanyeol. Usahanya sebenarnya sia-sia, karena dengan berjinjit pun tingginya masih hanya sebatas bahu lelaki itu.
"Kencengan lo ngomong, biar didenger ibu kos" balas Chanyeol. Wendy tergelak mendengar perintah mantan kekasihnya itu.
Dada Chanyeol bergemuruh keras karena pertanyaannya yang belum dijawab oleh Wendy. Ada apa wanita itu mengunjunginya Jumat pagi ini? Mengapa ia tiba-tiba muncul lagi setelah mengakhiri hubungannya dengan Chanyeol 6 bulan yang lalu? Hey, kenapa Chanyeol mengingat-ingat sudah berapa lama ia sendirian setelah ditinggal Wendy?
"Pengen aja. Hihihi" Wendy tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi. "Jalan-jalan yuk. Ga sehat ah ngebo mulu"
Pengen aja? Jenis alasan apa itu, pengen aja? Chanyeol kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, menunjukkan kebingungannya. Wendy tampaknya tidak berencana untuk menjelaskan maksud dari 'pengen aja' yang barusan ia utarakan, terbukti dari senyumnya yang tak kunjung pudar, bahkan saat ia mendorong Chanyeol untuk kembali masuk ke dalam kamarnya.
"Lo siap-siap sekarang, gue tunggu di kantin bawah. Sepuluh menit ga selese, gue samperin!"
Dan dengan ancaman itu, Wendy sukses mengacaukan Jumat pagi Chanyeol.
_____________________Tampaknya hanya Chanyeol yang mengira hari masih pagi, karena saat ia memakai jam tangannya setelah mandi, ia menyadari bahwa jarum pendek jam tersebut sudah menunjuk ke angka 12. Untungnya ia tidak ada shift bekerja hari itu, jadi bangun terlambat pun tidak jadi masalah.
"Hm! Baru aja mau gue samperin!" seru Wendy ketika melihat kemunculan Chanyeol di kantin kosannya. Lelaki itu mengenakan kemeja flanel kotak-kotak dan jeans lusuh berwarna biru tua. Sneakers Converse hitam kebanggaannya dipakainya untuk melindungi kakinya siang itu. Penampilannya sederhana, tapi tidak bisa dikatakan 'gak niat' juga untuk pergi jalan-jalan dengan mantan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underwater
FanfictionSon Wendy. Gadis yang tak pernah gagal menyeret Park Chanyeol ke dalam pesonanya, ke dalam dunianya. Menyelami segala teka-teki dan misteri miliknya sedalam-dalamnya, hingga Chanyeol lupa, bahwa ia ternyata sudah kehabisan napas.