2

193 14 0
                                    

Bell pulang sekolah bedenting dengan lantang,membuat seluruh anak Pancasila dengan sigap membereskan tumpukan buku di meja mereka masing-masing.

"Ehhhh bocah gile....sedep bener idup lo ya,dateng-dateng tinggal ngangkat tas"celoteh via sekaligus melempar gelas plastik bekas minuman ke arah ify,yang tentu saja dengan lihai dapat dihindari gadis itu.

"Ooooo jelas,kenapa gak suka?gelud kita!"tantang ify menatap sinis sivia.

"Sinting"desis via.

"Mau langsung pulang?"tanya sivia sembari mensejajarkan langkah kaki nya dengan ify.

"Gak tau"

"Lahhh?kok gak tau sih?!"

"Berisik banget sih mulut lo vi,yaallah kuatkan hamba!"desah ify.

"Ipiiiiiiiiiii!!!!!!"teriakan cakka membuat beberapa siswa menoleh ke arah nya yang tengah berjalan bersama alvin dan juga gabriel,jajaran laki-laki tampan SMA Pancasila yang sulit untuk digapai.

"Oyyy!!!paan nyet?"balas ify dengan teriakan yang sama berisiknya.

"Gak sopan"komen iel setelah jaraknya tak seberapa jauh dengan ify beserta via.

Sedangkan alvin,hanya memandang ify dengan sorot mata yang datar,sebelum beralih menatap sivia dengan lembut.

"Apa?"tanya via begitu menyadari pandangan alvin terarah kepadanya.

"Gak"balas alvin singkat disertai usapan pelan dikepala sivia yang ia layangkan.

"FriendZone gaess"pekik cakka tertahan.

"Bangsat lo"ucap via lantang,yang langsung mendapatkan tepukan di mulutnya.

"Gak boleh kasar"gumam alvin yang masih dapat tertangkap di pedengaran via.

"Pada mau kemana?"tanya gabriel menatap ify.

"Pulang ahh capek"desah ify menyandarkan kepalanya di pundak gabriel.

"Gak nunggu agni sama shilla dulu ni?"tanya gabriel sembari merangkul ify.

"Mereka udah pulang duluan dikantin tadi udah pada ngomong,ada apaan gitu tadi gue lupa"balas sivia,dengan menarik lengan alvin menjauh,berniat pergi.

"Yaudah gue sama ify pulang dulu"pamit gabriel.

"Aisss sialan gue ditinggal mulu deh perasaan"gumam cakka sembari menedang kerikil yang ada di depannya.

***********

"Apa kabar?"gumam laki-laki yang umurnya baru menginjak 18 tahun.

"Rindu,kamu masih inget sama aku?"ujarnya menatap photo anak perempuan dengan rambut yang di kepang dua.

"Jangan benci aku ya"lirihnya sembari meletakan photo tersebut di atas meja belajarnya dengan hati-hati.

Ceklekkk.....

"Kak!"

Dengan cepat anak laki-laki tersebut menoleh ke arah suara.

Dengan cepat anak laki-laki tersebut menoleh ke arah suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rify Story: Bad Girl (update Lagi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang