1

17 1 0
                                    

Hai aku elsa jimin hadir ketika orang yang sangat aku cintai pergi, ia mengantikan posisi mereka bahkan lebih dan tak pernah ku bayangkan sebelumya

.
.
.
.
.

"bangun" kata appa ku
"wae appa" jawab ku sambil mencoba duduk
"hari ini hari ulang tahun mu, mari kita rayakan"

Ya benar hari ini ulang tahun ku, seperti biasa setiap tahun appa,omma selalu mengajak ku ke taman dekat rumah untuk makan dan minum merayakan ultah ku

"cincaa?" saut ku sedikit keras karena kaget.
"pali" ajak omma

Aku begegas mandi dan bersiap.

Sampai di taman appa membantu ku menyiapkan tikar dan beberapa makanan.

" elsa bantu omma beli roti di seberang jalan" ajak omma
"appa ikut? " tanya ku
"duluan nanti nyusul"kata appa

"omma hari ini begitu cerah, seperti senang melihat aku bertambah usia"
"kau sudah dewasa, kau harus belajar mandiri nak"

Mungkin karena aku anak tunggal

"yaa tunggu" teriak appa yang mencoba menyusul
"ayo cepat" teriak omma

Omma mengajak aku lari, saat menyebrang aku lupa melihat lampu aku coba buat suruh omma berhenti tapi omma malah terus lari.

Omma sampai di tengah jalan berhenti sambil memegangi dadanya, omma memang memiliki riwayat penyakit asma

"ommaaa" teriak ku karena melihat omma berhenti di tengah jalan

Aku lihat kanan kiri untuk memastikan aman, namun dari kejauhan aku melihat truk yang berjalan begitu cepat

Aku menyoba menyusul omma,tapi appa menarik tangan ku dan bilang
"tunggu sini biar appa saja"

Appa segera menyusul omma, tapi tiba² omma pingsanlaju truk sangat cepat Aku lihat appa mencoba mengangkat omma tapi tidak kuat.

Aku ingin menyusulnya tapi lampunya sudah berganti merah

"drakkk" suara truk yang menabrak omma appa.
Hanya itu yang kuinggat
.
.
.
.
.

Ku mencoba membuka mata mengusap pelan dengan pungung tangan ku rasanya seperti tempat asing aku pun mencoba duduk dan melihat kearah jendela yang terbuka kepala ku rasanya pusing tubuh ku berat.

"drekk" suara pintu yang terbuka

Aku melihat ada sesosok laki laki gagah yang mendekat ke aku,ia mengenakan baju serba putih.

"anda sudah sadar? " tanyanya
"sudah"jawab ku

"saya akan bawa kamu ke pemakaman orang tuamu"

Demi apapun serasa dunia ini hancur berkeping keping.

ini hari ulang tahun ku kenapa harus jadi seperti ini. Kepala ku berasa pening dada ku sesak di kepala ku terlintas detik detik kejadian mengenaskan itu dan aku pun tersadar ketika mereka sudah tiada.
.
.
.
.
.

Serendipity with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang