Menghargai Sendiri

18 2 0
                                    

Tepat pukul 9 malam, diriku yang telah letih dan lelah masih berada di kampus, tempat aku menganyam pendidikan sarjana. Semua begitu sunyi malam ini, bahkan bayanganpun tak terlihat lagi seperti bayangan.

Sepertinya tidak semua orang menganggap bahwa bayangan itu ada. Namun dia benar benar ada, seakan mengikuti kita dari terbit pagi hingga terbenam malam.

Setiap kita tersorot cahaya, dia selalu hadir mendampingi kita. Seakan dia mengerti bahwa kita sedang kesepian dan sangat membutuhkan teman.

Bayangan tak pernah tersinggung ketika kita menyalahkanya, bayangan tak pernah mencari perhatian ketika kita tidak menganggap dirinya ada.

Namun bayangan akan menghilang, pergi dari hidup kita, ketika kita berada pada tempat yang sunyi nan gelap dan membutuhkan teman.

Berharap dirinya akan tetap tinggal adalah sebuah hal yang sangat egois.

Hargai apa yang sudah ada dihidupmu, jangan sia siakan walau itu hanya sebesar biji kuaci. Syukuri segala hal sejak saat dirimu terbangun di siang hari, hingga akan terlelap di malam peraduan.
---------------------------------------------

Selamat malam, semoga mendewasakan.

Menghargai SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang