Warning this story Full of flashback
"Aku akan duduk di belakangmu hari ini" Naruto nyengir menunjukan senyumnya pada Sasuke yang meliriknya dari ujung matanya kemudian kembali fokus pada bukunya
Naruto berjalan santai kearah bangkunya yang berada dibelakang Sasuke, mendudukan diri menatap punggung tegap teman sekelasnya itu cukup lama, Naruto menopang kepalanya dengan tangan yang bersandar diatas meja, tanpa mengalihkan pandanganya dari punggung tegap Sasuke
"Kau memiliki tubuh yang bagus, apa kau membentuknya" Naruto kembali bersuara tanpa berharap Sasuke menjawabnya, pemuda pirang itu sudah terlalu terbiasa diabaikan oleh Uchiha Sasuke sejak dia menjadi murid pertukaran pelajar 4 bulan terakhir
"Ahh kenapa kau duduk sangat didepan, aku akan susah mencuri-curi kesempatan untuk tidur" Naruto mengeluh menghela nafas keras kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Sasuke
"Tapi kalau dipikir lagi aku bisa mencuri tidur punggungmu sangat tegap dan lebar" Naruto mengulurkan tanganya menyentuh pundak Sasuke
Plakk
"Haii kenapa kau memukulku!!" Naruto mengibas-gibaskan tanganya yang baru saja ditepis sangat kasar oleh Sasuke
"Jangan menyentuhku!" Sasuke sedikit menolehkan kepalanya kebelakang menatap Naruto dingin dengan ujung matanya sesaat sebelum kembali menghadap depan
"Kau sangat sensitif aku hanya menyentuh pundakmu bukan menusukan pisau dipunggungmu, kau berlebihan!!" Naruto memanyunkan bibirnya
Naruto kemudian menoleh pada Kiba yang duduk tiga bangku darinya yang sedari tadi memperhatikanya, dengan pandangan 'berhenti menganggunya! atau dia akan mematahkan lehermu!' Naruto tertawa mendapatkan tatapan seperti itu dari Kiba kemudian menjulurkan lidah mengejek pada Kiba
"Uzumaki!! Berhenti menganggu Uchiha-Kun" Naruto menoleh menatap Sakura yang berdiri disampingnya
"Ah Sakura-chan kau terlihat tetap cantik hari ini" Naruto mengedipkan mata birunya, tersenyum pada Sakura
"Berhenti melakukan hal tersebut kau benar-benar!!"Wajah Sakura memerah antara marah dan juga malu, Naruto dengan rambut pirang dan mata birunya itu tidak bisa dikatakan jelek, Naruto juga memiliki wajah yang rupawan yang bisa membuat gadis-gadis tersipu malu dengan senyuman secerah mentari
Ya walau tidak serupawan Uchiha Sasuke mungkin dia urutan kedua dikelas ini, setelah itu Neji atau mungkin Gaara
Naruto malah sibuk memikirkan urutan ketampanan dikelasnya mengabaikan Sakura yang menghentakan kaki pergi kembali duduk dibangkunya yang berada disebelah Sasuke
Kelas itu mempunyai bangku sendiri-sendiri dengan jarak yang cukup jauh untuk melirik jawaban ulangan temanmu jika kau berniat mencontek pada saat ujian dilaksanakan
Naruto menggeser mejanya sedikit lebih merapat kearah bangku Sasuke yang ada dihadapanya hingga meja itu bertubrukan pelan dengan bangku yang diduduki Sasuke
Sasuke mengeratkan pegangnya pada buku ditanganya
"Sasuke aku dengar kau sudah disekolah ini sejak kelas 1, sekarang sudah kelas 3 kenapa semua orang masih memanggilmu dengan margamu?, aku yakin beberapa murid dikelas ini juga sudah sekelas denganmu selama hampir tiga tahun ini, kita sudah akan lulus, apa kau begitu pelit membiarkan orang lain memangil namamu ,Suke kau sangat kaku"
Naruto sedikit menusuk-nusuk pelan punggung Sasuke dengan pensil ditanganya yang merupakan milik Sasuke yang tempo hari dia rebut
Naruto tersenyum melirik pensil yang memiliki nama Uchiha Sasuke diujungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Until The End Of My Life
RandomMengusik Uchiha Sasuke bagi Naruto adalah rutinitas yang wajib untuk dilakukan, dia tidak akan melewatkan sedetikpun untuk menganggu bungsu Uchiha itu -Suke~ jangan lupa merindukanku- Uzumaki Naruto