Kok gini sih?

66 3 1
                                    

Ya semenjak 8 November 2012 aku dan dia resmi memiliki hubungan khusus. Kita pacaran. Tapi ini aneh! Apa mungkin dia yang emang gini?

Setelah dia menyatakan perasaan dan menjelaskan segalanya, dia menghilang.
"Udah dulu ya"
"Oh iya" jawabku ketus
Paham mungkin kenapa ku ketus, baru aja dibuat terbang melayang eh sudah dibuat jatuh tersungkur! Argh!

*dret dret* getar handphone dengan notif satu pesan belum dibaca dari Hepar({}).

Hahaha hepar dengan emoticon peluk, begitulah kontak dia di hpku setelah resmi pacaran. Hepar adalah hati dalam bahasa Yunani. Sengaja ku beri nama aneh, karena dia emang aneh.

"Selamat pagi Bella.."
Hah?! Ku kira bakal ganti jadi sayang. Wajahku sepagi ini sudah manyun aja nih, tapi ku balas dengan nada yang ceria.
"Selamat pagi sayang, jangan lupa sarapan ya, semangat." aslinya nih ku bt sekali dan masih manyun aja. Tapi ku buat suasana tetap tenang.
"Iya, kamu juga sarapan. Semangat. Aku berangkat ya.."
"Masih jam 6:00 kenapa udah berangkat?"
"Hehehe gapapa, udah ya bye."

Yaa sudah, ku harus terima dengan lapang dada. Ku pikir dia masih canggung karena baru hari pertama pacaran.

Disekolah kita bertemu, ya wajar kelas kita sebelahan. Lebih sering ku modus duduk depan kelas, ntah apa maksudnya. Tapi kalian juga pasti lakukan hal yang sama kaya aku kan? Ya begitulah perempuan.

Teman kelasku belum tahu tentang aku dengan status baruku. Hari ini kita semua ceria belajar biasa. Bertemu dengan guru yang membagikan hasil UTS, ada guru yang melakukan remedial langsung, dan ada guru yang satuy alias santai panggil saja bpk Edo, beliau adalah guru Seni Budaya dan Keterampilan.

Ku ceritakan lebih jelas mengenai Guru terbaikku Bapak Edo. Kelemahan dalam pelajaran adalah SBK jujur saja aku paling tidak suka ini! Karena emang tidak bisa menggambar dan lain-lainya. Hahaha gambarku selalu dikomentar pak Edo, katanya "Bella ini kok gak lurus, gak ada yg lebih kreatif dari gambar ini?" Dan aku hanya balas senyum.

Esoknya pak Edo memberi tugas gambar, lagi dan numpuk sudah tugasnya. Aneh yang lain selalu mengerjakan tugasnya, apa kabar dengan aku? Hahaha aku sih hanya tulis-tulis aja setiap tugas dari pak Edo dan tak pernah lagi ku kerjakan. Bukan malas, hanya tak mahir dalam menggambar, mewarnai, dan lain-lain tentang SBK!

Nilai SBK dirapot kok diatas KKM!? Bahkan ku lebih besar dari yang rajin mengerjakan tugas? Bapak gak salah kan? Ku segera menghubungi pak Edo. Mengkonfirmasi akan nilaiku.
"Maaf pak, ini kok nilai saya besar? Padahal ada tugas bapak yang tidak saya kerjakan."
"Bagus, kamu jujur dan nyadar. Lain kali lebih rajin dalam tugas ya. Saya kasih nilai kamu besar bukan hanya dari tugas saja. Saya liat kamu crew OSIS dan sibuk disekolah. Saya nilai juga ke aktifan dikelas dan disekolah. Ingat ya, gak semua guru penilaian sama dengan saya. Lebih rajin lagi Bella!" Ucapnya sambil menepuk bahuku.

Guru terbaikku. Beliau menilai bukan hanya didalam kelas dengan kita duduk di bangku lalu iya iya saja. Terima kasih bapak, hormat baktiku padamu. Panjang umur dan sehat selalu pak. Salam dari muridmu yang hiperaktif pada masanya.

"Wey, PJ dong!" Tepuk Sheva dari belakang
"Ih kamu, kaget tau! PJ apaan ih?"
"Hahaha sorry, ah suka pura-pura gitu."
"Dia cerita ke kamu?"
"Iyalah pasti cerita"
"Ih malu aku"
"Engga kok cuman ke aku doang, mana PJ nya"
"Ke dia aja ah mintanya." Jawabku sambil kaburrr

Anak-anak semasaku pasti tau PJ itu apa. Atau bahkan sekarang juga masih berlaku "PJ"? Ya, Pajak Jadian. Setiap yang baru pacaran pasti kena pajak deh sama teman-temanya hahaha.

Pulang sekolah, bagianku piket OSIS. Otomatis aku pulang telat. Eh sebentar kok di lapang ada dia pake baju voli? Modus deh duduk pinggir lapangan sambil nunggu kelas pada kosong karena mau piket sekalian kasih nilai kelas ter-bersih.

"Eh Bella gak pulang?"
OMG dag-dig-dug disamperin dia
"Belum, bagian piket OSIS."
"Ohh iya, sama ya bakal pulang telat" sambil duduk sampingku
"Hehehe iya, kamu voli?" Membenarkan posisi badanku
"Iya aku voli sampe sore."
"Hmmm oke, eh aku ke r.osis dulu ya"

Huh di ruang OSIS ini ku jingkrak-jingkrak senang hahaha orang sedingin dia bisa nyamperin buat ngobrol bentar. Akhirnya ku melakukan patroli kelas sambil pandanganku tertuju pada seseorang yang ada di lapang.

16.30 waktu pulang, aku pulang dan dia emang udah pulang duluan. Karena tugas OSIS jangan dulu pulang kalo masih ada kegiatan disekolah. Dengan semangat ku pulang karena ingin cepat-cepat cek hp.

*dret dret* getar handphone dengan notif satu pesan belum dibaca dari Hepar({}).

"Selamat malam Bella, lagi apa?"
"Selamat malam Faridh, lagi diem"
"Oh oke, aku belajar dulu ya."
.........................
Chatnya engga aku balas, kesel aja. Ku tunggu sampe mau tidur tapi emang benar dia juga gak chat lagi. Hmmmm

"Selamat pagi Bella, maaf malam udah tidur."
"Selamat pagi juga, iya gapapa."

Disekolah kita selalu menyempatkan ngobrol walau hanya say hello aja, itu udah lebih dari Alhamdulillah buat aku hahaha.

"Selamat pagi, Bella "
"Sore, udah dirumah?"
"Udah makan?"
"Belajar ya."
"Bye."
"Selamat malam, Bella."
Ya chat-an seperti itu tiap hari. Gak lebih dari itu. Yang membuat aku mikir. Kok gini sih? Apa yang salah? Apa karena dia baru pacaran dan gak tau harus gimana. Aneh, dingin, dan kaku itulah dia.

Makin hari aku bosan, jenuh, dan kesal dengan chat yang gak lebih dari 10 kali. Ku pun bersikap dingin seperti dia. Semakin renggang dan jauh. Mungkin ini detik-detik kita berakhir?

Lebih lanjutnya. Ikutin terus cerita Eight!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eight!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang