Part one

19 5 0
                                    

Malioboro - Yogyakarta - Indonesia

11.00 siang

I

Gadis berumur 17 tahun itu duduk di bangku taman kota. Sendiri seraya merenungkan pikiran. Sudah menjadi kebiasaannya ketika sedang dilanda kebingungan.

Tapi itu akan berakhir tak lama lagi, mengingat ia sudah memutuskan secara bulat menyangkut masa depannya.

Namun ia kembali ragu dengan tekat bulatnya, gadis itu memikirkan bagaimana ia menjalani kehidupan di negeri orang tanpa adanya orang tua yang masih sering gadis itu andalkan. Bantuan dari orangtua sangat penting bagi gadis serumit Adara, Namun menepuh pendidikan tinggi masih menjadi nomor satu di impian Adara

Adara Angela Abigail, gadis itu terlihat lelah memikirkan hal rumit, sama seperti hidupnya yang rumit, rahasia tak pernah absen di setiap hidupnya. Ia hidup dengan rahasia besar

"Adara! " Pekik seseorang dari kejauhan

Adara lantas menengok ke arah sumber suara

Ia melihat gadis bersurai coklat dengan postur tubuh kurus, namun tidak mengurangi kadar kecantikannya, dengan wajah blasteran negara barat. sebelumnya gadis itu menemukan Adara sedang termenung lesu, lalu ia segera berlari menghampiri Adara.
"Kau tidak akan pergi meninggalkanku kan? " Ujar gadis di depannya ini

Adara menaikan satu alisnya lalu tersenyum tulus. Senyumannya yang mampu menghipnotis orang dengan pandangan sendunya mampu membuat orang enggan untuk membuang tatapan mukanya

"Mana mungkin aku meninggalkan kesayangan ku? "

"Wowow, baik sekali ada perlu bantuan ? " Tawar gadis itu kepada Adara

Adara menimang dengan jari telunjuk yang digetuk - getukan ke kepalanya serta kakinya yang menepak ke arah tanah taman memberi kesan bahwa Adara sedang memikirkan keputusan

"Tidak perlu Ice, aku baik baik saja "

Angelita ice menganggukkan kepalanya, lalu ia memposisikan duduk disebelah Adara.

"Apa kau tidak bosan merenung dengan wajah cantikmu yang terlihat kusut?. "

Adara mendongak dan melirik ice tajam, lalu ia kembali mengukir senyuman indahnya, memamerkan gigi putih gingsulnya yang sempat tertutup oleh bibir pink tipisnya

"Hey! tidak perlu menatapku tajam lalu tersenyum seperti itu, kau tidak tau apa yang aku rasakan Adara. "

"Sayangnya aku tau. " ujar Adara lembut

Ice mendelik kesal, ia memutar bola matanya malas lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kebingungan topik apa yang harus ia katakan agar tidak mati kebosanan saat bersama Adara

" Kau seperti tidak mengerti saja, sudah berapa lama kita bersahabat? "
Tanya ice sinis.

"Umm, 15 tahun"

"Wah kau masih ingat ternyata, apa kau juga mengingat tanggal kita? "

Adara membuang nafasnya pelan, menengok kearah samping kanannya dan menatap datar orang disampingnya
"Jangan membuyarkan pikiranku dengan pertanyaan rumitmu ice, kali ini saja aku hanya butuh kau diam duduk disebelah ku dan menemaniku disini "

Ice melipat tangannya di dada, melirik sinis teman satunya ini lalu menjulurkan lidah
" Huft... Sebentar lagi aku akan mati kebosanan "

Adara mengelus punggung gadis di sampingnya itu dengan sayang, ia sudah menganggap Ice adalah adiknya yang harus ia lindungi. Meskipun sifat temannya itu menyebalkan dan bertolak belakang dengan karakter Adara, namun ia jadikan kekurangan masing masing adalah pelengkap. Buktinya mereka masih bersahabat sampai saat ini.

Jari Adara menulusupkan rambut depannya yang mengganggu pengelihatannya ke belakang telinga. Lalu ia menatap gadis di rangkulannya
"Kalau begitu kau pergi saja di kedai kopi biasa, 10 menit aku susul kesana. Kira kira 5 menit perjalanan lalu aku sampai 15 menit setelah kau pergi dari sini" ujar Adara

"Ide bagus, baiklah aku pergi dulu be carefull disini banyak pencopet "
Gadis itu berdiri dari tempatnya lalu pergi meninggalkan Adara sendiri

🌧️🌧️🌧️

Ini adalah first aku buat cerita, pengalaman pertama aku buat bikin chapter bener bener serius. Jadi kalo ada kekurangan dalam segi apapun, please help me buat memperbaiki semua. I need

Aku juga berterima kasih buat temen temen yang udah support aku, dan semua reader yang paling berarti

Tunggu chap selanjutnya. Bye

Meet At KM.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang