kembali kejalan yang lurus

62 30 5
                                    

Hai...kenalin nama gue harald septian panggil aja harald.gua adalah orang-orang berjiwa skuy living.julukan gua disekolah karena gua terlalu santuy dalam menghadapi masalah.gue bersekolah di SMA Taman Bangsa, sekarang gue duduk di kelas 11. Di sekolah gue terkenal sebagai salah satu siswa yang sangat nakal dan gue langganan keluar masuk ruang BK.Pada suatu pagi yang lumayan bikin hati gue badmood banget. Gue disekolah ketahuan bolos lagi oleh pak suharyo dan gue pun dipanggil keruangan beliau...

"Harald!kamu bolos lagi!" kata pak suharyo

"Iya pak maaf" (dengan wajah menunduk)

"Maaf mulu bosen bapak dengarnya!"

"(Harald terdiam)"

"Mau jadi apa kamu nanti?kalo sering gini!" pak Suharyo sambil menggebrak mejanya

"(Harald masih terdiam)"

"Kamu tuh harusnya kasian sama orang tua kamu, bapak mu kerja diluar pulau...ibumu bekerja di pasar sebagai tukang masakan!kamu tidak kasihan apa sama mereka?tidak sayang?"ucap tegas pak suharyo

"Maaf pak..Saya menyesal pak.." ucap harald (dengan raut sedih)

"Yasudah kamu berjanji lah sama diri kamu agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi"

"Baik pak"(dengan muka senyum)

"Yasudah kamu boleh melanjutkan KBM" pak suharyo

"Terima kasih pak" Harald dengan muka yang sinis

           Pada saat gue balik ke kelas, anak kelas pada liatin gue semua, mereka liat gara gara gue keluar masuk dari BK dengan muka yang merasa tidak bersalah. Dengan percaya dirinya gue balik ke kelas tanpa merasa berdosa setelah di introgasi oleh KPK.

"Lu di introgasi apa ae sama pak suharyo?" tanya Amel

"Biasa lah gaes..kelakuan gua lagi, sering bolos" jawab Harald

"Gila lu..kelakuan lu kayak gini gimana mau maju hidup lu! bolos terus..katanya cita-cita mau jadi orang sukses tapi lu malah kayak gini..elah"(Harald ngegas)

"Buset dah..gitu amat sama gue dah lu mel" ucap Harald

"Bukan kek gitu maksud gua rald..tapi gua kasian sama kedua orang tua lu..sama ke lu juga rald.. iya gak ce?" tanya Amel

"Iyaaaa..betul tuh!" ucap mereka bersamaan

"Kok lu jadi kasian sih sama orang tua gue? gak pak Suharyo gak kalian sama aja ngomongin orang tua gue mulu ah!" (dengan nada kesal Harald)

           Setelah itu, gue pergi ke tempat duduk gue, dan tidak memperdulikan omongan mereka lagi, selama jam pelajaran pokoknya gua diem terus sampe pulang sekolah. Bel telah berbunyi, gua langsung beberes meja dan keluar kelas tanpa basa basi ngomong langsung cabut balik ke rumah dengan perasaan kesal.

***

Pada saat gua balik ke rumah, gua bertemu dengan ibu gua seperti biasa sedang masak untuk berjualan besok. Nah, baru saja gua duduk dan nonton TV gua di tanya oleh ibu gua.

"Sudah pulang nak?" ucap ibu

"Sudah bu!" kata aku dengan kesal

"Kamu kenapa nak?pasti kamu berbuat yang tidak tidak lagi ya?" kata ibu

"Hmm" Harald hanya bergumam

"Astaghfirullah nak..ibu sudah cape-cape kerja agar kamu bisa jadi orang yang lebih baik.." ibu menangis

"Apaan sih bu!?kok jadi salah Harald sih?" ucap ku dengan nada tinggi

"YaAllah nak..kasihani ibu untuk ini..ibu sudah berkorban apa saja untuk kamu" ibu dengan rasa kecewa

kembali kejalan yang lurusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang