Ingin itu

1.8K 148 19
                                    

Younger!Rengoku x Older!Tanjirou

*

*

*

"Selamat datang!"

Sapaan itu selalu terdengar saat ada pelanggan yang datang di Toko Roti Kamado. Pemiliknya adalah keluarga itu sendiri yang terdiri dari sepasang suami istri dan 6 anaknya. Sang ayah, Tanjurou menjadi koki utama yang dibantu oleh anak sulungnya, Tanjirou. Sedangkan sang ibu, Kie beserta anak perempuan tertua, Nezuko yang melayani para pelanggan.

Meski lokasi toko ini tidak berada di jalan utama, namun karena berada di antara pemukiman warga, jadi banyak peminatnya. Ditambah lagi roti buatan keluarga ini sangat enak dan pelayanannya yang baik. Terutama karena keluarga ini sangat ramah dan Nezuko yang terkenal cantik sehingga banyak dari para pelanggan lelaki yang membeli ingin menarik perhatiannya. Tak heran jika hampir setiap hari roti yang mereka jual habis tak bersisa.

"Halo, Ruka-san. Ingin membeli roti apa untuk hari ini?" sapa Kie ramah.

Rengoku Ruka, salah satu pelanggan di toko roti mereka. Wanita cantik dengan aura keibuan ini sangatlah baik dan bijaksana. Keluarga Rengoku ini belum lama pindah ke daerah pemukiman itu. Mereka membuka dojo kendo di mana sang suami, Shinjurou yang mengajar. Sedangkan wanita berambut hitam sepunggung yang selalu diikat di samping pundaknya ini bekerja sebagai seorang guru kaligrafi di Kimetsu Gakuen.

Kali ini si ibu muda membawa serta anaknya yang berumur 10 tahun, Kyoujurou namanya. Bocah yang perawakannya sangat mirip dengan sang ayah, yakni berambut pirang jabrik dengan ujungnya berwarna merah dan iris keemasan ini hampir tidak pernah melepaskan senyuman di bibirnya. Anak ini sangat bersemangat namun juga baik dan masih sedikit polos.

"Kali ini aku membawa Kyoujurou karena dia bilang ingin roti ubi manis yang pernah kubeli tempo hari. Dia sangat menyukainya dan memaksaku untuk mengajaknya ke sini," ujar Ruka dengan senyum ramah.

"Umu! Aku sangat menyukai roti ubi manis buatan toko ini. Aku ingin 10 roti ubi manis, Bibi," ucap Kyoujurou penuh semangat.

"Wah, kami sangat tersanjung mendengarnya. Biar kulihat apakah persediaan kami masih ada."

Kie segera kembali ke dapur untuk menanyakan persediaan roti ubi yang diminta pelanggannya. Membiarkan Nezuko yang melayani pelanggan lain untuk sementara. Namun hanya ada Tanjirou di sana dan ia tidak menemukan suaminya.

"Ara, Tanjirou? Ke mana ayahmu?"

"Oh, ayah sedang istirahat sebentar, Bu. Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya si sulung sambil mengaduk adonan.

"Apa kita masih memiliki persediaan roti ubi manis? Ada pelanggan yang sangat ingin membelinya sekarang," sahut Kie.

Tanjirou mencoba mengingat-ingat persediaan mereka. "Kalau hanya 1 atau 2 roti kurasa masih ada," ujarnya.

"Itu tidak cukup. Dia ingin membeli 10 roti ubi manis karena sangat menyukainya."

"Eh? Sebanyak itu?"

"Akan kukatakan dulu padanya."

Lalu Kie segera kembali ke konter depan untuk memberitahukan pada ibu dan anak Rengoku tersebut. Ruka sangat memakluminya karena toko roti ini memang sangat digemari, jadi tidak heran jika ada beberapa jenis roti yang akan langsung habis. Tapi berbeda dengan Kyoujurou yang tidak bisa menerima kenyataan itu. Meski wajahnya tetap tersenyum namun auranya seolah suram.

"Tapi aku ingin 10 roti ubi manis," ujarnya dengan ekspresi yang sama.

"Maafkan kami, Kyoujurou-kun. Kami hanya memiliki 2 saja," ujar Kie tidak enak hati karena mematahkan harapan bocah itu.

Daily Life of Rengoku Kyoujurou x Kamado Tanjirou Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang