FEED (2)

16 4 2
                                    

"Kenapa kaka kelas ini bisa semarah itu oleh ku?" Ucap ku dalam hati.

"Pantesan! heh! Jangan songong songong ya dek, nanti kamu tau aku kok." Ujar kaka kelas itu dengan nada menantang yang membuat ku kaget

"Woi cabe labins! Ngapain lo ama anak baru ini?" Saut trisky cowo tampan
brandalan ke kaka kelas yang memarahiku tadi.

"Gausa ikut campur lo brandal, sok jago lo mentang mentang anak.." ucap kaka kelas itu dipotong trisky dengan menutup mulutnya.

"Diem." Trisky menyambar perkataan kaka kelas yang memarahiku tadi.

Aku,kayona dan sesy hanya tersipu diam melihat mereka berdua bercakap. Lalu kaka kelas itu memilih untuk pergi dan menatap kesal kepada aku dan yang lainya.

"Gue pergi, awas lo anak cupu." Ujar kaka kelas yang membuat aku bingung.

"Pergi mah pergi aja, dramatis amat idup lo ghev." Samber trisky lagi yang membuat kaka kelas itu langsung pergi dari hadapan kami.

Kayon dan sesy lagi lagi langsung menarik tanganku dan melanjut perjalanan menuju ke kantin. "Bukanye trimakasi lo gua udah tolongin dari nenek lampir nya labins." Teriak trisky yang merasa tidak di hargai.

"Gada yang nyuruh lo buat nolongin kita bertiga tris!" Saut kayona dengan suara lantang.

Setelah melewati jalan yang sedikit rumit dan menyusahkan itu akhirnya kami bertiga sampai ke kantin sekolah.
"Mau beli apa gais?" Tanya sesy.

"Hmm apa ya disini yang enak? Belum tau ni aku." Jawab ku sambil kebingungan.

"Baso kali ya? Apa mau mi instan plus telor aja? Apa mau nasgor? Burger? Pizza? Hah? Mau apa lesi?" Saut kayona dengan tangan menunjuk lokasi jajanan itu.

"Lo apal bet dah,lo jualan disini ye?" Ujar sesy ke kayona dengan nada meledek.

"Gimana gua ga apal jajanan itu itu doang." Jawab kayona dengan muka kecewa.

"Hahahahhahahha." Kami betiga tertawa dengan leluconya kayona.

"Btw ini kita kapan jajanya ya?" Tanya ku yang sedari tadi kelaparan.

"Yauda yu baso aja." Sautan cepat dari kayona.

"Tuh tempat yang itu kayaknya kosong,duduk situ aja." Seruku sambil menunjuk meja kantin.

"Yaudah kuy." Suara setuju dari kayona dan sesy.

Setelah memesan baso akhir nya pesanan kami bertiga datang, lalu aku yang memulai percakapan sembari menikmati baso.

"Aku boleh nanya ga? Btw tadi kaka kelas yang marahin aku tadi siapa si namanya? Terus kok dia kaya gitu ya perilakunya ke adek kelas?" Tanya ku ke mereka berdua.

"Namanya ghevanna jannetha. KATANYA sih primadona labins, makanya dia kaya sok penguasa gajelas gitu deh padahal dia biasa aja mukanya sama kamu aja jelas cakepan kamu diatu cuma menang gengsi doang, tapi dia juga biasanya gak kaya gitu kok ke adek kelas atau anak baru." Jawab sesy dengan matanya yang terlihat sangat tidak suka oleh kaka kelas bernama ghevanna itu.

"Atau mungkin dia iri kedatangan murid baru yang lebih cantik daripada dia?" Kayona menyaut dengan berbisik bisik.

"Syuuuutttt, udah ganti topik aja deh. Terus aku mau tanya lagi ni, nama si ketua kelas itu siapa? Terus tadi...kenapa ya? shalum nyingkirin kursi pas aku mau duduk sebelahnya?" Tanya ku lagi dengan wajah penasaran.

"Pertama, nama ketua kelas kita itu Margana Ingvar dia orang terbijak seangkatan kita, hm...terus kalo soal shalum si gatau deh, ga biasanya si dia kaya gitu ke anak baru manapun." Jawab sesy sambil melahap baso nya.

"Hah seriusan ga pernah kaya gitu? Apa yang aku telah perbuat si? Aku baru sekolah di sini,haduuuu." Jawab ku dengan wajah memelas.

"Mungkin caper doangan kali sama kamu, karna kamu cantik? Mungkin?" Saut kayona yang sibuk dengan makananya.

"iih apaan si,aku ga cantik!" Ucapan ku yang agak keras sambil menggebrak meja kantin, membuat mereka sedikit kaget.

"Woi makan dulu dah mendingan.."  Ujar sesy yang sangat asyik memakan makananya sedari tadi.

Setelah berbincang banyak kami langsung menyantap habis baso itu dan menuju ke kelas. Lalu Sesampainya di kelas aku mencoba mengambil kunciran rambut di tas ku. Karna cuaca sangat panas siang itu. Ac pun tidak bisa menahan teriknya. Shalum melihat ku terus menerus dari pintu masuk kelas sampai ke tempat duduk ku dengan shalum. awalnya aku tidak menghiraukanya tapi lama kelamaan aku sangat risih dan berkata

"Biasa aja kali ngeliatin orang cantik nya." Ujarku memulai percakapan dengan shalum.

"Hah? Iya lo cantik..ehh apa apa kenapa? Siapa yang bilang lo cantik? Anak songong kaya gini disukain ama anak terhitz labins?" Saut shalum yang membuat ku terperangah.

"Hah? Apa? Hahahahaha anak hitz labins..? Anak nolep gini? Lo udah ga ada otak ya?" Ujar ku sambil tertawa tipis.

"Demi apapun lo anak baru tersongong yang pernah gua temuin!" Ucap shalum sambil berdiri dan terus menerus mendekat kehadapan ku.

"Apa lo pindah ke sini karna lo ga punya temen di sekolah lama lo? Jelas sih anak nya songong gini, gua juga gamau kali kenal ama lo." Ucap nya lagi dengan nada naik yang membuat ku teringat akan masa lalu yang ku benci.

"DAN ANDA ADALAH LAKI LAKI TERJAHAT YANG PERNAH SAYA TEMUI!!" Seru pertama diriku yang ku ucapkan dengan nada tinggi di sekolah labins ini.

"Lo cowok bukan shal?" Saut kapten murid yang baru saja memasuki kelas.

"Lo ngapain? Belain anak songong ini?" Jawab shalum sambil menunjuk ke arahku.

"Kalo iya kenapa? Gua ketua kelas disini, gua berhak mengatur,
memperbaiki dan mendamaikan semua yang terjadi di kelas ini! Dan salah satu nya adalah si pengecut shalum!" Ujar margana yang kesal dengan apa yang dikatakan oleh shalum tadi.

—next—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feed Your Head?      Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang