The mission impossible (2)

1K 44 3
                                    

Alicia dan Ali tiba di sebuah rumah. Rumah itu adalah tujuan misi mereka. Mereka pun membunyikan bel rumah tersebut.
"Tunggu sebentar.." terdengar suara perempuan dari dalam rumah itu.
"Kalian ini siapa, ya?" Tanya perempuan tersebut
" Saya Ali dan ini Alicia. Kami dari agen MATA." Jawab Ali dan Alicia menganggukkan kepala.
"Ooh.. Jadi kalian adalah orang-orang yang dimaksud Rama?" Perempuan tersebut bertanya lagi.
"Benar, Makcik. Makcik kenal papa saya?" Tanya Alicia.
"Kenal. Mari masuk" Ali dan Alicia mengikuti perempuan itu masuk. Sambil berjalan perempuan itu mengenalkan diri.
"Nama saya Rina. Saya adalah salah satu teman dekat Rama. Kami bersahabat berempat orang. Mama kamu, papa kamu, saya dan suami saya. Sebenarnya saya masih ada satu kawan dekat lagi, perempuan. Tapi dia sudah meninggal." Ungkap Makcik Rina.
"Ma'af, Makcik. Saya tak bermaksud ungkap kisah duka Makcik." Ungkap Alicia dengan rasa bersalah.
"Tak apa. Dia sudah tenang di sana." Jawab Makcik Rina sambil mengelus kepala Alicia.
"Itu dia." Makcik Rina menunjukkan objek misi mereka.
"Huff..." Alicia dan Ali menghela nafas.
Melihal kejadian itu, Makcik Rina tertawa.
"Kalian sanggup melakukan misi ini?" Tanya Makcik Rina.
"Sanggup, Makcik." Ucap Ali. Tapi wajahnya berkata lain.

Flashback
"Ali dan Alicia. Saya ada misi untuk kalian selama sebulan. Kalian harus melakukan misi ini dengan baik. Kalau tidak, kalian akan tahu nanti akibatnya" General Rama berucap.
"Misi apa, General?" Tanya Alicia
" Misi menjaga bayi berumur 2 tahun. Orang tuanya sedang ada tugas di luar kota. Mereka adalah dokter. Mereka harus ke tempat itu untuk jadi relawan. Tapi mereka tidak bisa membawa anak mereka karena kondisi tempat itu tidak memungkinkan. " jawab General Rama.
"Bagaimana dengan sekolah kami, General? Tanya Ali
"Masalah itu sudah diatasi. Kalian tidak usah khawatir." General Rama menjelaskan.
"Ayah saya bagaimana, General?" Tiba-tiba Ali ingat ayahnya.
"Ayahmu juga akan dinas ke luar kota selama sebulan, Ali." Ejen Bakar tiba-tiba bersuara.
"Apa tidak ada ejen lain yg bisa ambil misi ini, General?" Alicia kembali bertanya
" Tidak. Mereka semua punya misi yang tidak bisa dicancel. Ejen Bakar pun juga ada misi. Jadi hanya tinggal kalian berdua saja.
" Itu tidak mungkin!!!" Teriak mereka serentak.
'Lolos dari hukuman Cikgu Munah malah dapat hukuman ini' rutuk mereka dalam hari

End of flashback
"Makcik akan pergi 3 hari lagi. Jadi, sampai hari itu, Makcik akan kasih tahu cara merawat bayi." Jelas Makcik Rina.
"Namanya siapa, Makcik? Tanya Ali
"Aisyah."
"Ooh."

Dalam waktu 3 hari itu, Makcik Rina memberi mereka petunjuk cara merawat bayi. Alicia dan Ali memperhatikannya dengan benar-benar baik karena misi ini adalah misi baru bagi mereka. Selain itu, misi itu juga menyangkut keselamatan anak kecil yang masih belum bisa melindungi diri mereka sendiri. Sesekali, mereka berdua melakukan tugas itu sendiri, tapi masih dalam pengawasan Makcik Rina.

Dalam 3 hari itu pula, Aisyah dekat dengan mereka berdua. Seperti sudah menganggap Ali dan Alicia seperti kakak dan abangnya sendiri. Melihat hal itu, Makcik Rina lega dan bisa mempercayakan anaknya pada mereka. Kadang-kadang, Makcik Rina mengajak mereka shopping di mall atau di pasar rakyat untuk membeli keperluan mereka. Disana, mereka juga diajarkan untuk berinteraksi dengan penjual. Di rumah, Makcik rina mengajarkan Alicia cara memasak dan suami Makcik Rina yang bernama Ridwan mengajarkan sedikit petuah pada Ali dalam melindungi anaknya kelak.
Ketika makan bersama, mereka sering berbincang perihal masalah mereka. Seperti, kehidupan Ali, Alicia dan sejarah pertemuan Makcik Rina dan Pakcik Ridwan.
Tanpa disadari oleh Ali dan Alicia, mereka jarang bertengkar, tidak seperti sebelumnya.

Tiga hari sudah lewat. Makcik Rina dan Pakcik Ridwan harus pergi ke kota dimana mereka akan bertugas.
"Jaga Aisyah baik-baik, Ali dan Alicia." Pesan Pakcik Ridwan Maafkan kami karena sudah membebani kalian."
"Tak apa, Pakcik. Ini juga untuk melatih kerja sama Ali dan saya. Dan juga, ini bisa melatih tanggungjawab kami berdua." Ucap Alicia. Ali setuju karena selama tiga hari ini hubungan Ali dan Alicia sudah lebih baik. Dia pun menganggukkan kepala sebagai bukti setujunya dia dan Alicia.
Makcik Rina dan Pakcik Ridwan pun mencium Aisyah sebelum berangkat meninggalkan rumah. Lalu mereka menyerahkan Aisyah pada Ali. Kemudian mereka berangkat ke tempat tujuan mereka.
"Hei, Alicia. Aku mau buat satu perjanjian dengan kamu. Boleh? Tanya Ali tiba-tiba.
"Perjanjian apa? Asal bukan perjanjian yang macam-macam."tanya Alicia balik
"Bukanlah. Begini. Selama ini kita sering bertengkar,kan? Aku ingin, jika ada tindakanku nanti yang tak sesuai dengan keinginan kamu, kamu jangan tegur aku dengan emosi. Tapi tegur aku dengan baik-baik. Aku pun juga akan berbuat begitu padamu."
"Baiklah. Anak kecil pun juga tak boleh tengok orang marah-marah. Itu yang dikatakan Makcik Rina." Jawab Alicia
"Jadi? Deal?" Ali mengacungkan tangannya pada Alicia
"Deal" Alicia pun melakukan hal yang sama. Mereka pun berjabat tangan.
"Ayo kita masuk." Ajak Ali.
Mereka pun masuk ke dalam rumah.

Bagaimana dengan pertualangan mereka selanjutnya?
Tunggu di bab berikutnya!!!
Akan ada kejadian yang akan merubah pandangan mereka terhadap satu sama lain
Check it out

By the way, it is my first fanfiction. Tolong beri kritik dan saran yaa...
Biar bisa lebih berkembang lagi...
Kasih ide boleh juga....
See you in the next chapter...

Mission Impossible Be PossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang