Semilir angin menerpa wajah seorang gadis yang tengah memejamkan matanya menikmati waktu yang tengah tenang ini, ia hanya butuh tenang sebentar saja.
"Huft" helaan nafas terdengar, wajah sedih dan murung terlihat sangat kentara di wajah cantiknya ia sedang menunjukkan wajah aslinya bukan kedok kebahagiaan yang selalu ia pakai di depan orang orang.
Tes
Tes
Buliran air mata yang jarang ia perlihatkan ke orang lain turun dengan sendirinya dada nya sesak ingin mengeluarkan apa yang ia pendam tapi tak bisa hanya air mata ini yang mewakilkan semua perasaan nya.
"Ma, Umji kangen"
Isakan terdengar memilukan bagi yang mendengarkan nya, tidak ada yang tahu cerita kehidupan nya kecuali SinB dan Jimin, kedua orang itu adalah orang penting dalam hidup Umji setelah Mama nya.
Sekarang ia seperti orang sebatang kara tinggal sendirian di sebuah apartemen yang ia beli dengan uang hasil keringatnya sendiri, ia tak ingin selalu merepotkan keluarga SinB dan Jimin. Kalian bertanya darimana Umji mendapatkan uang? Ia kerja di cafe milik Jimin.
Tok tok tok
Setelah mendengar ada seseorang mengetuk pintu apartemennya Umji langsung berdiri dan menghapus air mata yang ada di pipinya lalu berlari membukakan pintu.
"Lama banget buka pintunya" kata orang itu dan langsung nyelonong masuk.
"Masih baik gue bukain" kata Umji mengikuti sahabat nya, iya SinB.
"Kata Jimin lo ngga enak badan?, makanya pulang awal kerjanya" tanya SinB yang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Iya, tapi cuma pusing aja kok" jawab Umji yang sekarang sudah ikut bergabung duduk di sofa.
"Btw, lo ngga mau ngelamar kerja di perusahaan gitu? Masih betah aja di cafe nya bantet" tanya SinB lagi tapi sebelum menjawab Umji tertawa sebentar, kalau Jimin sedang ada disini pasti SinB udah di timpuk sama bantal yang ada di sofa.
"Sempet kepikiran tapi gue lebih nyaman di cafe lagian males juga kalo nyari nyari perusahaan" jawab Umji santai.
"Hm serah lah"
Tok tok tok
"Sapa lagi sih, bukain sana gue dah pw" ucap Umji.
"Sebenernya ni apartemen punya lo apa gue sih" kesal SinB tapi tetep bangkit dan membukakan pintu.
"Eh anda siapa?" Goda SinB saat mengetahui siapa yang mengetuk pintu.
"Oh perkenalkan saya orang paling tampan sedunia" jawab Jimin dengan PD nya.
"Semerdeka nya bantet aja" ucap SinB pelan.
Jimin berjalan dan duduk di samping Umji yang tengah bersandar di sofa lalu tangan nya mengecek suhu tubuh Umji.
"Gue ngga papa Jim" ucap Umji.
"Tapi badan lo anget, kedokter aja gimana?" Tawar Jimin.
"Ngga usah" jawab Umji.
"Eh apaan nih?" Tanya SinB yang langsung mengambil kantong plastik yang dibawa Jimin tadi.
"Gue beliin mekdi, gue tau kalian lagi kelaperan" ucap Jimin.
"Bang Jimin perhatian banget sih, terhura dedeq" ucap SinB.
"Jijik gue" kata Jimin.
Lalu Umji dan SinB tertawa Jimin pun ikut tertawa karena melihat dua orang adik nya bahagia kemudian Jimin menatap Umji.
'Gue bakal berusaha supaya lo selalu ketawa Ji, lo ngga pantes menderita'
T.B.C
Annyeong, author up nih moga suka ya maaf part nya masih dikit dikit, nanti aku usahain buat part yang agak panjang oke.
See you next chapter 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Random"Sampai kapan? Sampai kapan kau akan menganggap ku sebagai masalah mu? Sampai aku mundur kah? Atau aku harus menghilang dari dunia ini agar kau tenang?" 'Maaf kan aku, aku mohon' • ⚠️kata kata non baku kadang baku juga sih😂 • ⚠️banyak umpatan Kuy b...
