Saat ini Umji sedang mengunci pintu cafe dan berniat untuk cepat pulang karena tubuhnya benar benar sangat lelah saat ini.
"Mau gue anter?" Tawar Vernon yang masih menunggu Umji mengunci pintu.
"Enggak, makasih Ver. Lagian lo kan mau jemput pacar lo" kata Umji.
"Ya nggak papa lah, toh dia juga ngerti" kata Vernon.
"Gue yang nggak enak Ver, udahlah nggak papa ntar gue gampang" kata Umji.
"Gaya lo segala nggak enak, yaudah gue duluan ya, nggak papa kan?" Tanya Vernon sekali lagi.
"Iya Ver, udah ah pergi sono" kata Umji sambil mendorong Vernon.
"Iya iya, bye"
Jalanan masih banyak mobil yang berlalu lalang walau tak sebanyak saat siang tapi seenggaknya kan nggak sepi.
Sambil melamun Umji berjalan di trotoar jalan untuk mencari taksi ntah apa yang dia pikirkan sampai tak memperhatikan jalan nya, saat ingin menyeberang ia pun tak menoleh kanan kiri dan hanya berjalan lurus sampai tiba-tiba
Tin tin
Sebuah motor melaju dengan cepat ke arah dirinya, Umji pun terlonjak kaget tapi tubuhnya seakan kaku tak bisa bergerak. Kejadian masa lalu berputar seperti kaset rusak di pikirannya.
Flashback on
"Ma? Umji ingin beli balon itu" pinta Umji kecil sambil menarik narik tangan ibunya.
"Iya sayang, sebentar ya Mama mau ngangkat telpon dulu. Umji duduk disini sebentar ya" kata ibu Umji.
Umji hanya diam melihat ibunya yang mengangkat telpon disampingnya, karena tidak sabar ingin membeli balon itu Umji nekat menyeberang sendirian tanpa melihat kiri kanan.
Dan
Tin tin tin
"Mamaaaaaaaa" teriak Umji
"Umjiiiiiiii"
Bruk
Tubuh Umji terdorong dan jatuh di pinggir jalan, saat ia menoleh ia sudah melihat tubuh ibunya tergeletak di jalan dengan berlumuran darah.
"Mamaaaaa"
Umji pun lari kearah ibunya sambil menangis ia mencoba membangun kan ibunya, orang orang disekitar pun sudah banyak yang berkerumun mengelilingi mereka.
"Ma, bangun ma banguuunnn" tangis Umji semakin kencang saat tak melihat respon dari ibunya.
Flashback off
"Awaaas!!!"
Tubuh Umji jatuh bersama orang yang menolongnya, dengan keadaan yang masih linglung Umji terdiam tatapan nya kosong dan tak fokus.
"Heh! Lo gila apa? Kalo lo ketabrak tadi gimana?" Kata seorang cowok itu dengan kesal walau masih terkesan datar dan dingin.
Umji masih diam tak merespon tubuh nya masih bergetar hebat, sampai tangan cowok itu memegang kedua bahunya dan menggoncang kan pelan untuk mengembalikan fokus Umji.
"Ikut gue"
Lalu cowok itu menggiring Umji ke mobilnya, saat di dalam mobil cowok itu memberikan air mineral ke Umji supaya tenang.
"Lo bosen idup?" Kata kata itu terkesan tajam di telinga Umji sampai ia menolehkan kepalanya ke arah cowok itu.
Yoongi POV
Gue baru aja keluar dari cafe abis meeting, saat akan masuk mobil mata gue melihat kearah jalan tapi bukan itu yang buat gue fokus tapi seorang cewek yang lagi mau nyebrang tapi nggak liat kiri kanan dulu. Ah semoga nggak ada mobil atau motor yang lewat.
Tapi beberapa saat kemudian mata gue bergulir ke motor yang sedang melaju kencang, dan saat gue menoleh ke cewek itu dia masih jalan dengan santainya.
Ck!
"Awaaas!!!"
Gue berlari menuju cewek itu, bahkan dia nggak mencoba menghindar saat tau ada motor yang bakal nabrak dia. Bener bener cari mati.
"Heh! Lo gila apa? Kalo lo ketabrak tadi gimana?"
Saat gue liat kayaknya dia shock deh, terbukti dari tubuhnya yang bergetar.
"Ikut gue" kata gue sambil membawa dia ke mobil gue.
Heh? Kenapa gue gini? Biasanya gue bodoamat sama cewek mau cewek itu mau mati atau apa. Ah mungkin sekarang jiwa kemanusiaan gue lagi keluar. Saat dia udah duduk gue kasih dia air supaya dia tenang.
"Lo bosen idup?" Tanya gue.
Bagus. Akhirnya dia ngerespon juga lalu dia menunduk.
"Maaf" cicitnya.
"G-gue tadi kaget" lanjutnya.
"Lo kan bisa ngindar" kata gue.
"Maaf"
"Dasar ceroboh"
"Maaf dan makasih udah mau nyelametin gue" katanya.
"Hm, rumah lo mana?" Kata gue datar.
"Ha?"
"Tinggal jawab" jawab gue.
"Gue tinggal di apartemen" katanya.
"Dimana? Gue anter"
"Nanti gue arahin"
Yoongi POV end
Di dalam mobil hening, setelah Umji memberitahu alamat apartemen nya tak ada lagi percakapan diantara mereka. Umji melirik cowok disampingnya, dia sangat dingin kata katanya datar dan tajam tapi dia sangat tampan dengan kulit putih dan mata sipit.
"Ekhm, dah sampek" katanya datar.
Umji pun terkejut dan melihat ke sekeliling nya ternyata benar mereka sudah sampai di depan apartemen Umji.
"Makasih dan gue Umji lo?" Kata Umji mengulur kan tangannya.
"Yoongi" katanya datar dengan menjabat tangan Umji tak lama ia langsung melepasnya.
T.B.C
Holaaaa!
Aku lagi mood nulis nih wkwk jadi bisa update. Maaf kalo tambah gaje.See you next chapter ❣️

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Random"Sampai kapan? Sampai kapan kau akan menganggap ku sebagai masalah mu? Sampai aku mundur kah? Atau aku harus menghilang dari dunia ini agar kau tenang?" 'Maaf kan aku, aku mohon' • ⚠️kata kata non baku kadang baku juga sih😂 • ⚠️banyak umpatan Kuy b...