Pernah gak ngerasain pacaran tapi gak dianggap?? Itu yang lagi aku rasain sekarang. Dua tahun aku pacaran sama kak Vernan, Vernan Adhian Resto. Tapi dia sama sekali gak ngelirik aku, jatuh cinta pun sepertinya ngaak. Sakit? You Know.
''Kak Vernan, kalau lulus mau kemana?'' Kak Vernan hanya diam saja sambil membaca buku ditangannya.
''Kuliah.'' Singkat,padat,dan jelas. selalu seperti ini, aku yang selalu memulai pembicaraan dan kak Vernan yang selalu gak perduli.
Tiga tahun lalu, aku bertemu kak Vernan disekolah ini. Saat pertandingan basket anatar sekolah diadakan. Aku datang untuk mendukung temen-temen sekolahku.
Saat berjalan melewati perpustakaan, disitu aku pertama kali melihat kak Vernan. Disaat orang-orang berhamburan berlari kelapangan basket, cowok itu tetap diam fokus dengan buku ditangannya. Semenjak itu aku memutuskan untuk melanjutkan masa SMA-ku dengan sekolah yang sama dengan kak Vernan.
''Udah mau masuk, gue duluan.''
Bahkan sebelum aku memjawab, kak Vernan sudah pergi meninggalkan aku disini sendiri. Aku hanya tersenyum menatap punggungnya yang mulai menjauh.
~~~~~~~~~~~~
Diana''
Na, gue liat kak Vernan sama cewek!!
Aku hanya tersenyum membaca pesan itu. Aku bisa apa? Aku gak mau jadi cewek yang Overprotective didepan kak Vernan. Aku gak mau terlihat sebagai cewek yang suka ngatur, aku gak mau kak Vernan sampai bosan dan akhirnya ninggalin aku.
Tapi aku gak bisa nutupin rasa penasaranku. Disaat seperti ini, aku hanya bisa mengirim pesan atau menelpon kak Vernan. Berharap dia menjawab dengan jujur.
''Halo kak, kak Vernan dimana?''
''Gue lagi mo ngerjain tugas. Sibuk, udah ya.''
''Oh, iya...''
Tut..tuuutt...tutt....
Lagi dan lagi, aku hanya bisa tersenyum. Lagian aku siap sih? Cuma cewek yang selalu berharap punya pacar seromantis aktor-aktor drama korea. Kenyataannya? aku punya pacar yang cuek, dingin, kayak kak Vernan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear~
Roman pour AdolescentsCepat atau lambat Bintang-bintang bergerak secara bertahap -Tri Ulandari