Sakit

2.7K 183 32
                                    

Sore itu suasana disekitar cafe sangat ramai mengingat cuaca saat ini mendung disertai angin angin yang kencang. Membuat setiap orang ingin sekali masuk kedalam cafe dan menikmati secangkir kopi hangat. Seperti yang dilakukan salah seorang pria muda muda disana, pria berwajah tergolong manis tersebut tengah menyesap kopi yang dipesannya.

pria manis ini yang tidak lain adalah wang zhuocheng seorang aktor yang saat ini sedang naik daun.

"Tsk... dimana sih Kuan-ge? Sudah 15 menit aku disini menunggu, aku hubungi tidak diangkat" Zhuocheng itu pun mulai memainkan ponselnya dengan kesal "apakah dia lupa pada janjinya? Selalu saja setiap bertemu denganku, aku yang selalu menunggu"

Bip bip bip

Suara bunyi ponsel menandakan bahwa adanya notifikasi, Zhuocheng pun membuka notifikasi tersebut.

"Grup lagi? Tidak bisakah grup ini sepi" meski menggerutu namun sang pemilik ponsel meski malas tetap membuka pesan tersebut. Dengan seksama Zhuocheng melihat isi pesan tersebut terkadang dia mengetikan sesuatu membalas pesan grup.

"Tsk untuk apa aku harus ketempat Kuan-ge kalau dia sudah janji padaku untuk bertemu disini?" Kesalnya namun tidak lama Zhuocheng pun beranjak dari tempatnya dan pergi meninggalkan cafe tersebut tidak perduli meski cuaca tidak bersahabat saat ini.

--------------------

Disinilah Zhuocheng saat ini, di sebuah apartment yang tidak cukup mewah namun terkesan indah dengan segala design yang minimalis disekitarnya.

Zhuocheng tanpa pikir panjang langsung masuk kedalam lobby dan menuju lift seolah memang dia tahu dan tinggal disana tanpa harus bertanya, hinga sampai dia didepan kamar dengan nomor 603 tanpa ragu dia menekan beberapa pin dan meraih knop pintu tersebut, namun saat dia membuka pintu pintu tersebut masih terkunci. Dia tahu pintu tersebut terkunci dari dalam karna pin yang dia masukan sudah benar.

"Kuan-ge" panggil Zhuocheng seraya mengetuk pintu "Kuan-ge aku tahu kau didalam, buka pintunya" Zhuocheng masih terus mengetuk pintunya dan tidak lupa terus menekan-nekan bel dengan tidak sabar di samping pintu tanpa ada rasa menyerah.

Cukup lama Zhuocheng mengetuk pintu hingga akhirnya pintu tersebut terbuka dan menampakan sosok laki-laki putih, tinggi dengan rambut yang tidak berbentuk "Kuan-ge kenapa kau lama sekali membuka pintunya?" Melihat laki-laki didepannya Zhuocheng langsung melontarkan pertanyaan tanpa ragu.

"A-cheng" panggil pria itu, suaranya berbeda Zhuocheng tahu itu lebih lemah dan serak dari biasanya.

"Kau membuatku menunggu dicafe dan kau disini asik-asik tidur dan lupa dengan janji yang kau buat" marah Zhuocheng.

"Kenapa kau di si-"

"Kuan-ge!!" Zhuocheng yang melihat pria didepannya ambruk dihadapannya sontak dia langsung mendekapnya "Kuan-ge kau tidak apa-apa?" Telapak tangannya bergerah menyusuri wajah pria itu "astaga kau demam" Zhuocheng pun merangkul pria itu, meski terasa berat dia tidak perduli, dengan susah payah dia membawa pria itu kedalam kamar dan membaringkannya.

Zhuocheng pun bergegas keluar kamar mencari sesuatu untuk menurunkan panas, didapatnya dua handuk kecil dan wadah yang segera diisi air hangat. Tak lama dia pun kembali masuk ke dalam kamar. Dengan perlahan dia memeras handuk kecil itu dan mengelap seluruh badan yang terlihat olehnya.

"Ge, kenapa kau bisa demam?" Ucapnya dengan perlahan Takut membangunkan pria didepannya. Setelah selesai mengelap badan Kuan-ge, Zhuocheng pun mengambil wadah yang satu lagi memerasnya dengan perlahan dan meletakan handuk itu pada dahi pria didepannya. "Semoga dengan ini kau akan baikan, jangan membuatku khawatir" Zhuocheng pun mengelus pipi pria itu dengan rasa sayang.

Dibalik GGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang