Siluet tamaram mulai buram,
Sosok itu masih tetap pada pendiriannya,
Membiarkan pengaduk sukma yang telah menyapanya,
Menjadi berkelok karena pelik akan sebuah rasa,
Dengan seutas senyum kemenangan ia berkata
"Ah, Kau itu selalu bercanda (!) lantas buat apa (?)"
.
Aku ? Aku kemana ??
Aku masih tetap berdiri diranah ku
Sambil meneguk kopi buatan ibu,
Aku terus memperhatikan dua sosok itu.
"Apa yang menjadikan mereka seperti itu (?)"
Pertanyaan itu selalu memenuhi otakku
.
Sementara
Disebrang sana, aku mendengar
Goa Goa bebisik akan keanehan dua sosok tadi,
Kononnya,
Mereka dulu bagai bunga matahari dan kuaci,
Yang perlu ditekan, Itu DULU bukan saat ini.
.
"Kau melihat apa ?"
Sontak aku terkaget,
Seseorang menepuk pundakku,
Kukatakan padanya
"Entahlah, aku tak mau tau lagi"
Seolah tau apa yang di dalam fikirku
Ia menepuk pundakku kembali sambil berkata
"أنت، كوني عارفة على جميع الأحوال، تحملي ما ستتكلمين عنه، لألا تتخذين معه كمثلهما"
.Aku melongo,
Maksudnya Apa (?)
Kota Kerawu, 23 Tesyreen Tsani 2019
.
YOU ARE READING
Melihat Apa ?
PoesíaMelihat apa ? Semoga selalu melihat keindahan yang tercipta, Sepahit apapun kenyataan yang menerpa, Tentunya selalu diriku berdoa Semoga kau selalu dalam lindunga Nya. . .ah, menulislah untuk bersedekah, Semoga ini menjadi ladang sedekahku 😊